WYS~ Dinner

43 5 5
                                    

Terlihat dua orang sedang duduk di kursi yang emang dikhususkan untuk berdua, siapa lagi jika bukan Andra dan Rindu. Mereka memilih tempat yang emang khusus untuk berdua, bukan keduanya yang mau tapi Rindu yang memaksa Andra untuk duduk di kursi itu. Bukan juga Andra tidak mau sebangku dengan Rindu tapi apa salahnya sih di Caffe berduaan dengan rindu menurut nya ia juga pernah jalan berdua lagian ini juga pertemuan yang sangat kebetulan.

Andra menarik kursi untuk ia duduki, sedangkan Rindu ia hanya berdiri saja berharap Andra menggeserkan kursinya seperti di film-film yang ia tonton

Sayangnya Andra tidak peka dengan kode yang Rindu berikan

"Eh, kenapa berdiri aja, ayo duduk" suruh Andra pada rindu

'ih ga peka banget sih jadi cowok' gerutunya dalam hati "oh iya iya ini gue mau duduk" jawab rindu dengan tangan menggeserkan kursinya dan senyum yang so' imut

"Eh, ngomong-ngomong lagi apa Lo disini?" Tanya rindu pada Andra dengan melambaikan tangan tanda memanggil pelayan caffe

"Kebetulan hari ini mamah gue ga masak jadi papah ajak kita ke sini sekeluarga" jelas Andra dengan mengangkat bahunya

"Oh iya iya" kata rindu sambil memutarkan bola matanya

'perasaan dari tadi gue aja yang nanya, kenapa Andra ga balik nanya? Males deh' gerutu rindu dalam hati sambil memutar bola matanya

"Oh, iya, Dra. Lo mau nerusin ke mana? Apa jangan jangan Lo mau kerja aja, menurut gue sih Lo jangan langsung kerja,  Lo kan cowok nah jadi cowok itu harus berpendidikan tinggi ya ga terlalu tinggi juga sih biar nantinya Lo bis..." Tiba tiba Andra memotong omongannya

"Siapa juga yang mau kerja, orang gue mau nerusin ke universitas 2 Bandung"  jelas Andra pada rindu sambil melipatkan kedua tangannya di dada

"Yahh, gue gue cuma.." omongan rindu juga yang terpotong oleh pelayan

"Selamat malam ini pesanannya" kata pelayan yang mengantar makanan mereka

"Oh iya mba terimakasih" balas Andra dengan senyum khasnya

"Oh, iya. Lo ga nanya gitu gue mau nerusin kemana?" Tanya rindu dengan tangan memotong makanan yang ada di hadapannya

"Ngapain gue nanya? Emang penting?" Jawab Andra dengan muka datar dan sifat dingin

"Ih, Lo itu ya. Walaupun Lo ga nanya gue tetep mau ngasih tau kalo gue juga mau nerusin ke universitas 2 Bandung" seru rindu dengan percaya dirinya "gue juga mau ngambil jurusan farmasi. kalo Lo mau ngambil jurusan apa?" sambungnya lagi

"Gue sih mau ngambil kedokteran biar nanti bisa nyembuhin orang orang yang sakit" jawab Andra yang langsung menyuapkan makanannya

"Wow, Lo hebat" puji rindu sambil mengacungkan kedua ibu jarinya dihadapan Andra

Andra hanya mengacungkan alis tipisnya saja. "Tadi Lo bilang mau ngambil jurusan farmasi, gue takutnya Lo salah ngasih obat" kata Andra

"Apaan sih Lo, masa iya gue salah ngasih obat gue juga kan belajar dulu" jelas rindu dengan nada jutek

"Nggak nggak gue cuma bercanda kok, gue percaya Lo bisa" jelas Andra dengan nada mohon maaf

"Gue juga cuma bercanda kok" kata rindu sambil tertawa

Mereka ngobrol layaknya orang pacaran. Ketika mereka ngobrol tiba tiba lampu Caffe diredupkan dan semua orang berdiri semuanya berdansa dengan pasangannya.

Ada dua orang pasangan yang kebingungan dan hanya melihat ada apakah ini?

Ya mereka adalah Rindu dan Andra, mereka tidak tahu jika di jam jam tertentu Caffe ini melakukan dansa terhadap pasangannya masing-masing. Bukan karena Rindu dan Andra tidak pernah ke Caffe ini tetapi memang kegiatan ini baru baru ini di adakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waktu Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang