•
•
•
"Aku harap kamu berbeda dari yang lain"
-Arion Caesar DeltonCaca duduk diantara keluarganya sudah ada ibu dan papanya, bahkan ada abangnya yang tengah makan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Dio meneguk pelan air disampingnya sebelum menatap dalam kedua anaknya.
Dio berdehem mencairkan suasana yang hening, "ehm, gimana sekolah kamu ca?"tanya dio menatap caca lekat.
"Lancar kok pa, enggak ada masalah sama sekali"jawabnya. Setelah mendapatkan jawaban dari anak perempuannya, dio beralih menatap arik yang tengah tenang dalam makannya.
"Bagaimana dengan pekerjaan kamu?"
"Lancar"
Hening,tak ada obrolan lagi di antara mereka. Hanya suara denting sendok saja yang terdengar. Caca benci keheningan yang melanda keluarga nya seakan ada dua kubu yang tercipta sedang bermusuhan.
"Bang, jadi kan ngajarin caca?"tanya caca, memecah rasa canggungnya antara arik. Cowok itu mengangguk sekilas kemudian beranjak dari meja makan. "Entar ke kamar abang kalo udah selesai"ucapnya datar sebelum akhirnya meninggalkan tiga orang disana. Dio tersenyum samar melihat perkembangan keluarganya, arik terlihat sedikit perhatian walaupun dia belum kembali seperti semula.
...
"Bang"
Arik menoleh mendapati caca yang tengah berdiri dengan membawa buku dan alat tulisnya, arik menepuk tempat di sampingnya menyuruh caca untuk duduk disana. Jujur ini pertama kalinya untuk caca sedekat itu dengan arik, faktanya kakak tirinya itu jarang sekali berkata apapun.
"Mana yang gak bisa?"pertanyaan dari arik membuat lamunan caca buyar, dia mulai fokus untuk belajar. Bahkan tanpa caca sadari waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh. Benar kata orang arik memang pintar bahkan sangat pintar, lihat saja piala dan piagam yang berada di kamar arik pasti papa nya sangat bangga pada arik karena sukses mengangkat nama baik keluarganya.
"Bang, caca balik ke kamar ya"seusai itu caca merebahkan dirinya di atas kasur entah apa yang sekarang dia pikirkan. Tapi yang jelas sosok cowok tadi masih terpikir olehnya, bibir gadis itu membentuk lengkungan tipis saat mengingat kejadian tadi sore.
...
Rion menghembuskan nafasnya mencari keberadaan govan dan yang lainnya, mereka bilang akan pergi club ini. Suara musik dari dj yang sangat keras terdengar di telinganya, bahkan banyak orang yang sedang berdansa.
Pukulan pelan dari govan membuat cowok itu menoleh, "kesana tuh, mereka disana"serunya menarik rion memghampiri bimo dan genta. Tapi bukan hanya ada mereka saja, banyak orang disana bahkan rion tidak mengenalinya sama sekali.
"Oh, ini temen-temennya cewek gue. Cuman dia hari ini gak boleh ke club"jelas govan setelah melihat raut wajah rion yang kebingungan. Tapi entah apapun sekarang rion ingin pulang, dia mendadak tidak mau berada disini.
Mata rion menyusuri ruang club ini, pandangannya menatap ke arah cewek cantik yang tengah tertawa bersama temannya. Sungguh dia sangat cantik. Baru kali ini rion melihat cewek secantik itu bahkan nyaris seperti dewi yunani. Cewek itu berbalik badan mendapati rion yang menatapnya, cewek itu menatap rion sebentar kemudian mengalihkan pandangannya ke teman-temannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serigala Kelabu
Random"Hidup itu bukan tentang materi tapi tentang kasih sayang, brandal itu bukan kejahatan tapi kekelaman,serigala itu buas tapi hangat"-Arion caesar delton.