Happy Reading....
Jika menemukan TYPO tolong di komen ya. Biar author tahu di mana letak ke tidak nyamanannya. Sekian terima gaji. Wkwkw
******
Tidak ada henti-hentinya, Anak sekolah SMA Wijaya Bangsa khususnya para kaum hawa, jika sudah menyangkut tentang Seorang Dimas Prasetyo Wijaya.
Ya dia adalah anak pemilik yayasan ini, Anak yang begitu dipuja seantero sekolah. Badboy yang memiliki banyak penggemar. Tentu dia bukan seorang playboy karena pada dasarnya Dimas tidak ingin menjalin hubungan dengan gadis mana pun. Karena itu akan membuatnya kesusahan saja.
"Gila!...ihh, Itu kak Dimas ganteng banget!!"
"Parah sih, gue yakin kak Dimas bakal lirik gue." Kata Seorang gadis dengan pedenya. Sedangkan oran-orang yang mendengar hal itu menatapnya dengan pandangan jijik dan merendahkan.
"Dia adalah jodoh yang tuhan kirim untuk gue!"
Itulah teriakan para perempuan alay untuk seorang Dimas, dan semua teriakan itu ia dapat setiap pagi, pulang dan bahkan kapanpun dan dimana pun ia pasti akan mendapatkan teriakan itu.
Bukan nya sombong tapi itu adalah fakta. Fakta para kaum hawa memuja dirinya dengan sangat berlebihan. Sedangkan dia hanya menanggapinya dengan santai saja.
Dimas dan kedua temannya berjalan menuju ruangan mereka, Hari ini mereka tidak terlambat datang ke sekolah dan itu adalah anugrah yang tuhan beri. Biasanya mereka akan telat masuk karena nongkrong di roftop sekolah.
Mereka duduk di tempat masing-masing, Dimas hanya duduk sendiri, Ia paling tidak suka jika harus duduk berdua dengan orang lain. Banyak yang ingin duduk di sampingnya namun dia tidak pernah mengijinkan orang tersebut untuk menduduki kawasannya.
Tidak beberapa lama seorang guru masuk namun ada yang beda karena di samping nya ada seorang gadis yang sedang menunduk, mereka semua menjadi heboh sendiri, karena murid baru tersebut adalah perempuan.
Tentu yang perempuan hanya bisa memutar bola mata mereka saja, karena mendengar teriakan heboh dari teman lelaki mereka.
"Pagi, anak-anak." Sapa Julita kepada siswanya. Lalu dia menyimpan tas dan juga buku yang ia pegang tadi ke atas meja.
"Pagi Bu!" Jawab mereka, Mereka tidak sabar siapakah gadis yang berada di samping guru mereka itu.
"Baiklah, Hari ini kita kedatangan murid baru dari Kalimantan, Dea silahkan perkenalkan diri kamu kepada teman-temanmu." Jelas Julita dan anak perempuan yang di panggil Dea itu mengangkat kepalanya.
Semua orang terdiam bahkan sampai tidak ada yang berkedip.
Mereka terpesona dengan gadis itu, yang mereka tahu jika mitos mengatakan perempuan di kalimantan memiliki wajah cantik dan mereka memiliki daya tarik tersendiri.
Dan itu bukan lah mitos melainkan fakta yang sudah terbukti dengan adanya anak baru tersebut.
"Ha...hay, Saya Dea..Deandra, biasa di panggil Dea." Ucapnya gugup dengan sambil memilin Roknya.
"Hallo Dea!" Sapa mereka serempak.
"Lo punya pacar gak?!"
"Gila dia benar-benar cantik!"
"Wow!"
Dimas yang berada di belakang mengangkat kepalanya saat mendengar suara riuh dari samping, depan serta di belakangnya dan disana bisa ia lihat, Seorang gadis dengan wajah yang begitu imut, Rambut panjang dan jangan lupa mata yang begitu teduh dengan lesung pipi yang menjadi nilai sempurna untuk nya.
Dimas tidak menyangka jika ia bisa merasakan jantungnya berdetak dengan cepat ketika matanya dan mata gadis itu bertemu.
Apakah ini cinta pandang pertama? Tanya Dimas kepada dirinya sendiri.
Jika iya Dimas tidak akan melepaskan gadis itu. Gadis yang dengan cepat membuat dirinya bisa merasakan jantungannya yang berdetak dengan cepat.
"Baiklah Anak-anak, Kalian bisa bertanya kepada Dea saat istirahat nanti."
Dan setelah itu Dea mencari tempat duduk kosong, Kebetulan tempat kosong hanya ada dua, yang satu berada paling belakang dan yang kedua di depan dan dua-duanya laki-laki yang menempatinya.
Dea menjadi bingung untuk memilih duduk dimana namun dia berjalan dengan pelan menuju bangku yang paling depan. Namun sebelum itu seorang laki-laki menarik tangannya dengan kencang.
Dimas dengan cepat berjalan ke arah Dea dan menarik tangannya untuk ikut duduk bersamanya.
"Aww, Sakit kenapa tarik tangan Dea?" Tanyanya dengan polos dan hal itu membuat Dimas gemas sendiri.
"Kamu duduk sama aku." Ucap Dimas dan ucapannya membuat semua orang melongo, Keheranan, Karena tumben sekali seorang Dimas mau berbagi tempat duduk.
Dea hanya bisa mengangguk saja dan duduk di bagian dekat tembok karena perintah Dimas. Lalu pembelajaran dimulai dengan sangat hening.
Dimas tidak memperhatikan penjelasan guru dia terus memperhatikan Dea yang dengan sangat serius mendengar penjelasan dari guru mereka.
"Kenapa kau begitu cantik?" Tanya Dimas dengan suara pelan. "Bahkan aku ingin memiliki mu sekarang." Bisiknya dan itu membuat Dea heran dan juga melihat sekitarnya dia pikir Dimas sedang berbicara dengan orang lain namun mata pria itu menatap nya dengan begitu intens bahkan membuat Dea mngerutkan keningnya.
"Apa kau berbicara kepada ku?" Tanya Dea namun lagi-lagi Dimas tidak menjawabnya karena dia hanya menatap Dea dan juga menatap bibir gadis itu dengan pandangan mendamba.
Sedangkan Dea meraba wajahnya, apa di wajahnya ada sesuatu sehingga teman sebangkunya menatap dirinya dengan begitu aneh.
"Hey!" Tangan Dea melambai di depan wajah Dimas sehingga pria itu berhenti menatap Dea lagi. "Apa kau tidak apa-apa?" Tanyanya dan di jawab dengan anggukan kepala oleh Dimas.
"Baiklah anak-anak sampai disini saja pelajaran kita." Julita mengakhiri pelajaran di kelas tersebut lalu dia langsung keluar dari dalam kelas.
Anak murid yang lain langsung berhamburan keluar dari kelas untuk pergi ke kantin.
begitupun dengan Dea dia pergi ke kanti namun sebelum itu Dimas menahan tangannya. "Ada apa?" Tanya Dea dengan heran. namun Dimas hanya menatapnya dengan wajah dingin dan menarik tangan Dea untuk dapat mengikutinya ke kantin.
"Aish apa kau tidak bisa pelan-pelan?" Tanya Dea, sungguh tangannya sakit karena di tarik oleh Dimas dengan sedikit kencang.
"Siapa suruh jalannya seperti siput." Kata Dimas dengan menyuruh Dea untuk duduk di kursi yang ada di kantin tersebut. mendengar hal itu membuat Dea mendengus jengkel. bagaimana bisa dia mau di tarik begitu saja oleh orang yang bahkan belum ia ketahu namanya.
"Tunggu disini aku akan memesan makan untuk kita." Lalu Dimas berlalu dari hadapan Dea dan berjalan menuju penjual nasi goreng.
Tidak beberapa lama akhirnya Dimas membawa makan juga. pesanan mereka sama yaitu nasi goreng dan juga es teh.
"Makan lah." Perintah Dimas sedangkan Dea mengambil piring tersebut dan mulai makan sungguh dia sangat kelaparan sekarang maka dari itu dia tidak peduli jika sedari tadi Dimas menatap dirinya dengan intens. Sedangkan Dimas tersenyum saat melihat Dea makan dengan begitu lahapnya. Lalu Dimas juga ikut memakan makanan miliknya dengan hati yang senang.
****Jangan lupa follow
like dan komen
thank-you
love you all
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DEANDRA (Selesai)
RomanceIni Khusus lapak 21+ mohon untuk memilih bacaan sesuai umur! Jika masih ngeyel Author tidak tanggung jawab jika terjadi hal" yang tidak berkenan! ..... Deandra gadis yang berasal dari kalimantan, gadis yang tidak pernah bisa lagi percaya akan cinta...