다시 만나다

3.3K 259 37
                                    

Ayok sama sama pencet tombol bintang di kiri bawah ლ('ڡ'ლ) setidaknya menghargai dong, iya gak? Gak susah kok, Ehe ლ('ڡ'ლ)





































Riuhan suara burung terdengar seiring kamu berjalan, mata mu terus tertuju pada ponsel tanpa memperhatikan jalanan.

'bugh'

Dengan tidak sengaja kamu bertubrukan dengan seorang anak kecil dengan umur sekitar 11 tahun yang tengah berlarian di jalanan itu.

"Eh, kau baik baik saja?" Tanya mu pada anak itu.

Merasa panik, anak itu langsung menangis dengan kencang saat itu juga, membuatnu semakin panik.

"Jangan menangis, maafkan aku, ya?"

Kamu pun melihatnya, ia memakai seragam sekolah lengkap dengan name tag nya,

'Kang Minhee'

"Minhee, jangan menangis, ya? Akan aku obati." 

Minhee menghapus air mata nya, menatap mu dengan puppy eyes nya,

Lalu mengangguk, "Aku akan memaafkan mu, tapi kamu harus menikah dengan ku setelah besar nanti." 

Hampir saja kamu mengumpat, namun kamu urungkan dan mengiyakan ucapan Minhee. Dari pada masalah nya menjadi rumit, kan? Pikir mu.

Kamu pun segera mengobati luka di lutut dan tangan Minhee di bangku yang ada di pinggiran jalan. 

"Rumah mu dimana? Biar aku antarkan mu ke rumah." 

"Ikuti saja aku." 













Ingatan mu delapan tahun lalu tiba tiba terbesit di kepala mu, kamu segera menggelengkan kepala dan bangun dari tidur mu.

"Sudah pagi." Gumam mu pelan sembari duduk di atas tempat tidur mu, mencoba mengingat sesuatu.

"Akh, punggung ku sakit sekali, apa yang terjadi padaku kemarin?" 

"Kau sudah bangun?" 

Suara berat milik Kakak mu itu membuatmu agak terkejut, "Kak, bagaimana kakak bisa masuk? Bukankah aku mengunci pintu nya?" Tanya mu.

Kakak mu berdecak, "Kau mengunci pintu? Jangan berkhayal, semalam kau mabuk dengan dua pria, siapa mereka?" Interogasi nya.

Kepala mu langsung terasa berat, "Aku mabuk? Kapan? Dua orang pria, siapa mereka?" Kamu bingung.

"Kenapa kau yang bertanya? Seharusnya aku, mereka siapa? Perlu aku menelfon ibu dan ayah?" 

"JANGAN!" Pekik mu.

Ia duduk di samping mu, "Kalau begitu katakan padaku, siapa dua pria yang bersama mu semalam?" Tanya nya lagi.

"Kak, aku berani bersumpah, aku tidak mengingat apapun." 

"Itu karena kau mabuk berat, tapi bukakah kau akan tahu siapa mereka berdua?" 

Kamu benar benar muak, karena sebagaimana pun kamu mencoba mengingat apa yang terjadi padamu kemarin, sama sekali tidak ada yang kamu ingat melainkan kepala mu yang semakin terasa nyeri.

"Yoon Chaerim, kau tidak jawab aku? Siapa mereka?" 

"Kak Junghwan, aku sama sekali tidak mengingat apa pun! Jika aku ingat juga akan aku jawab!"

Junghwan menghela nafas nya, "Apa masuk akal kau minum minum dengan pria yang tidak kau kenal?" 

Kamu terdiam, tidak berniat untuk mengeluarkan sepatah kata pun, karena kamu tahu bahwa Junghwan tidak akan percaya.

"Chaerim, kau tidak akan menjawab pertanyaan--"

"Kak, aku lelah, bisa kau diam? Sedari tadi aku terus menjawabmu, aku tidak ingat." 

"Ya sudah, mandi sana, aku akan mengantarkan mu ke flat."

Dan kamu baru menyadarinya sekarang, ini bukan flat mu, melainkan rumah Kakak mu, Junghwan.

"Sebentar--bagaimana bisa aku ada disini?"

"Itu yang aku herankan, bagaimana bisa kau kesini?" 





















Bukannya fokus bekerja, pikiranmu melayang memikirkan kejadian yang baru saja kamu alami.

Semalam, kamu sama sekali tidak mengingat apa yang terjadi semalam.

Kamu mabuk, apa yang kau pikirkan hingga bisa mabuk seperti itu? 

Terakhir, Bagaimana kamu bisa berada di rumah Junghwan? Yang bahkan perlu menempuh 2 jam dari flat mu? Apa mungkin, dua pria yang dimaksud Junghwan mengantarkan mu? Tapi bagaimana mereka bisa tahu alamat rumah Junghwan?

"Fokuslah." Ucap seseorang pada mu sembari memegang kedua bahu mu dari belakang.

"Ah, maaf," 

Ia tersenyum, "Jangan melamun seperti itu, ku tidak lihat sedari tadi si anak baru memperhatikan mu?" Tanya nya.

Kamu mengerutkan keningmu, "Anak baru? Sejak kapan disini ada anak baru?" Kamu berbalik tanya.

Mata mu mengarah ke tempat yang teman  mu tunjuk dengan dagu nya, 

"Anak baru itu, ah, entahlah, rasanya aku pernah melihatnya." Gumam mu pelan.

"Jangan jangan kau menaksir pada nya, ya? Kau akan melupakan Cho Seungyoun yang tampan ini?" Kesal nya.

Kamu berdecak, "Ck, tentu tidak akan, kau kan teman ku," 

"Kalau begitu, aku akan lanjut bekerja, jangan melamun lagi!" Tutur nya yang kamu respon dengan anggukkan.

Seungyoun kembali ke kursi nya, tatapan mu kembali pada anak baru yang sampai sekarang masih menatap mu.

"Hai!" Sapa mu tanpa suara dengan tangan yang kau lambai-kan.


















"Sedari tadi kau terus menatap ku, apa ada yang ingin kau tanyakan padaku?" Tanya mu.

Pria di hadapan mu itu sedikit mendekatkan jarak wajah nya denganmu, "Apa kau tidak mengingat ku?" 

"Tidak, memangnya kau siapa?" Tanya mu lagi, merasa kebingungan.

"Itu berarti kau melupakan ku, kau bisa melakukan itu? Bagaimana bisa?" 

"Kau sudah berjanji padaku, untuk menikah dengan ku."

Otak mu berputar, mata mu bertatapan dengan mata coklat tua pria itu yang seakan menarik mu ke dalam nya, mata nya sangat indah.

Dan sesuatu muncul di ingatanmu, seorang anak kecil yang tak sengaja kau tabrak saat itu, yang kau mimpi kan semalam.

"Minhee, ini kau?" 

Minhee mengangguk, "Kau benar, Aku Minhee, yang masih menunggu janji mu hingga saat ini."


























Masih pada belum ngerti plot nya pasti:' nanti juga ngerti kok, ehe
💞

_____________________
❤️❤️❤️❤️❤️❤️

TRAP • X1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang