CHAPTER 1. Ini adalah Kisahku (NYATA)

93 22 1
                                    

  Namaku Marliana sari, biasa dipanggil Lina atau Marsa. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Lahir dari keluarga sederhana yang penuh konflik. Setiap hari percekcokan itu tak terlewatkan, akan sebuah kebiasaan tersendiri bagiku.
 
  Ini adalah hari pertama aku masuk kelas sebelas setelah libur semester akhir. Kelas baru, teman baru, dan kebiasaan baru. Huh aku harus membiasakan diri lagi, ini baru awal Lina. Aku menyemangati diriku sendiri, hari yang berat bagiku.
 
  Aku memang tidak pandai bergaul, terlalu takut untuk berteman. Aku hanya bisa diam, seakan tidak peduli keadaan sekitar. Hanya mengikuti alurnya saja, kalau ada yang mengajak bicara aku jawab, kalau tidak yah aku diam. Itulah aku, sering dijuluki Cewek jutek. Sifatku yang pendiam tak ayal banyak yang menjauh, aku pun tidak masalah. Walau aku anak IPS, tapi jiwa sosial ku rendah.

  Aku memilih duduk di bangku depan barisan ke dua. Itu tempat yang nyaman dan strategis bagiku. Aku duduk dengan Fadhilah, teman pertamaku. Ku rasa satu teman cukup.

***

Bel pulang sekolah berbunyi, pertanda jam pelajaran terakhir selesai. Aku bergegas membereskan semua alat tulis ku ke dalam tas.

"Lina, bareng yuk ke gerbangnya," ajak Fadhilah yang ku lihat sedang menatapku memohon.

"Sorry Dil, aku ada kumpulan exskul catur, maklumlah ada anak baru dari kelas sepuluh. Sorry ya" Sesalku menolak ajakannya. Memang tadi Saleh teman exskul ku bilang kalau pulang sekolah kumpulan, karena ada perkenalan dari anak baru kelas sepuluh yang mau ikut exskul catur.

"Yahh, yaudah deh nggak papa. Aku duluan ya" Ucapnya sambil berlalu.

"Maaf ya, hati-hati Dila."

"Santuy, Siip Lina." Sambil melambaikan tangannya.

***

Skip, di Lobby ku lihat ada beberapa orang baru yang ku yakin dari anak kelas sepuluh. Ku teliti satu persatu semuanya. Tapi tunggu, aku melihat salah satu dari mereka yang mencuri perhatianku. Aku akan menunggu Saleh untuk melakukan sesi perkenalkan. Semua duduk melingkar dan Saleh pun memulai sesi perkenalannya.

"Assalamu'alaikum Wr. Wb."

"Wa'alaikumsalam Wr. Wb."

"Baik adik-adik, Kaka di sini sebelumnya ingin mengucapkan terima kasih telah berkenan untuk berkumpul di sini. Kumpulan ini bertujuan untuk perkenalan saja dan memberitahu akan jalannya aturan-aturan di exskul catur ini. Baik di mulai dari Saya sendiri dan di lanjut terus ke sebelah kanan saya. Nama saya Muhammad Saleh dari kelas 11 IPA 1. Nama saya Ryan dari kelas 11 IPA 3. Nama saya Ramohan dari kelas 11 IPA 3. Nama saya Annisah dari kelas 11 IPA 1. Nama saya Marliana sari dari kelas 11 IPS 3." Perkenalan di lanjut oleh adik-adik kelas lainnya.

Ohh jadi dia namanya Ramohan. Nama yang unik, batinku tersenyum. Ternyata dia anak baru dari kelas sebelas, seangkatan aku. Aku terus memperhatikannya, dia terlihat orang yang baik, sederhana, humoris, dan humble. Dia kadang mengajakku bicara dan bertanya sesekali. Hatiku senang dan menghangat jika melihatnya. Aku tak tau mengapa, jantungku berdebar dan pikiranku tertuju padanya.

"Kamu dari Garut?" Tanya nya sambil tersenyum penasaran.

"Ah I-iya. Memangnya kenapa?" Aduh kok aku gugup sih.

"Wah mau dong belajar bahasa sunda. Saha maneh" Ucapnya sambil berbicara bahasa sunda yang ku yakin bahasanya ngaco. Aku ingin tertawa tapi aku tahan karena tidak mau membuatnya malu.

"Boleh. Lain kali aku ajarkan, datang saja kalau kamu ingin belajar." Jawabku padanya. Entah mengapa aku sangat senang berdekatan dengannya dan tanpa berpikir panjang aku langsung menerima permintaannya, biasanya aku selalu menolak kalau orang lain ingin mengajakku ini itu.

Cinta Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang