2

18 1 0
                                    

Seperti biasa, aku sedang melihat mukenaku yang aku kenalan sehabis sholat ashar. Karena kebetulan rumahku melewati mesjid istiqlal, jadi aku singgah terlebih dahulu disana untuk sholat.

Aku pun menaruh mukenaku, dan bergegas untuk memakai sepatu

Selesai memakai sepatu. Tidak lama lelakiku keluar dari katedralnya dengan senyumannya dan kalung salib yang menggantung di lehernya.

Iya, dia Dion
Lelaki yang sangat aku cintai setelah ayahku.

Aku pun tersenyum getir. Apakah aku salah telah mencintainya. Aku tahu aku salah karena kita beda agama dan itu dilarang, tapi akupun takut akan kehilanggan dirinya.

"Sudah selesai?" tanya Dion dengan senyumnya

"Sudah ayo pulang" jawabku dengan menarik tangan dion. Dion yang melihat ini pun langsung terkekeh

"Mau makan diluar atau langsung pulang?" tanya dion sebaris fokus melihat jalan

"Pulang aja, bunda udah nunggu dirumah" jawabku

"Oke siap tuan putri" Aku yang mendengar ini pun langsung terkekeh

--- ---

Oh iya, aku lupa memperkenalkan diri. Halo namaku kinara, nama panjangku kinara nasha almeera. Biasa aku dipanggil ara.
Dan ya, aku sekarang kelas 12 semester akhir. Aku sudah berpacaran dengan dion dari kelas 11 semester awal.
Emang miris saat tahu kita beda agama, tapi akupun tak bisa mengelaknya bahwa aku menyukainya.


"Sudah sampai" ucap dion

"Mau mampir dulu gak?" tanyaku

"Gak usah, lagian udah malem juga. Bilang maaf sama bunda aku gak bisa mampir" jawabnya

"Yaudah kalau gitu hati-hati ya dijalan" ucapku sebaris melambaikan tangan

Setelah motor dion pergi, akupun langsung masuk kedalam rumah.

"Assalamu'alaikum" ucapku sembari membuka pintu rumah

"Waalaikumsalam, anak bunda yang cantik sudah pulang" ucap bundaku yang langsung memelukku

"Oh iya, tadi diantar Dion ya?" tanya bundaku

"Iyaa bun" jawabku

"Kenapa gak disuruh mampir?" tanya bundaku

"Katanya udah malem, jadi lain kali mampirnya. Terus juga dia udah bilang tolong sampain maaf ke bunda" jawabku

"Oh yaudah gak apa-apa kalau gitu" ucap bundaku

"Oh iya bun, ara laper nih hehe" ucapku sambil terkekeh

"Yaudah habis ganti baju langsung makan, tuh udah disiapin makanan nya" ucap bundaku

"Okee siap kapten" ucapku sambil mengacungkan jempol

Disisi lain, dion memikirkan hubungannya dengan ara. Apakah ia salah telah memilih ara sebagai pacarnya. Karena ia tau pasti ada perpisahan dalam hubungannya dengan ara, mengingat dirinya dengan ara yang berbeda kepercayaan. Dan ia pun hanya bisa menghela nafas, karna sampai kapan pun ia harus mengakhiri hubungannya dengan ara. Yaitu gadis yang ia cintai.










Jangan lupa vote and like 🤗🤗

























[Anders]

Anders Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang