31

223 32 4
                                    








Akanen gigit-gigit bolpen di kelas, dia sangat gelisah karena hari ini sepulang sekolah dia dan kawan-kawannya akan terjun ke medan tempur, dan belum ada persiapan sama sekali, bahkan belajar Judo rasanya percuma saja. Dia gak tega kalo melihat teman-teman sekelasnya dihajar habis-habisan, dan hal yang paling mengganggunya adalah bahwa Aliansi 48 kemungkinan akan membawa senjata tajam. Harusnya dia tahu lebih baik dia menolak tawaran tawuran tersebut, biarpun dia harus menanggung malu didepan lawan, tapi paling enggak dia gak membuat anak-anak Keyaki celaka. Akanen menyesali keputusannya

Manaka sama Risa udah sehat, Manaka masih memakai perban di kepala. Akanen menatap temen-temen sekelasnya, ekspresi mereka santai-santai aja seolah gak peduli kalo sebentar lagi mereka harus perang melawan Aliansi 48 yang jumlahnya bejibun. Akanen heran apa temen-temen sekelasnya ini pada gak takut ngadepin bahaya didepan mata? Mereka belum tau aja. Biarpun di bantu STM Nogi pun mereka tetep kalah jumlah, apalagi yayasan 48 ada 6 sekolah (Akihabara, Sakae, Namba, Hakata, Niigata, Setouchi) sedangkan yayasan Sakamichi hanya ada dua (anggep aja Hinata sama Yoshimoto belum lahir). Waktu berlalu terlalu cepat berlalu, tau-tau jam sekolah udah usai



"Ayo, Nen... kita ke gedung sekolah tua di kota lama", ajak Risa

"Aduh gak siap gue, Ris", keluh Akanen mendadak perutnya jadi melilit karena dikuasai rasa panik

"Halah gakpapa, gak sendirian", Risa menarik paksa Akanen


Akhirnya mereka pergi ke Kota Lama naik bus, soalnya kalo pada bawa motor berjamaah nanti dicurigai polisi, dikira mereka mau konvoy, jadi mereka cari aman. Disana udah ada Maiyan sama antek-anteknya STM Nogi, prajuritnya Maiyan lumayan banyak sih tapi Akanen gak yakin jumlahnya cukup untuk melawan Aliansi 48. Akanen bersalaman sama Maiyan


"Gimana, bro? Siap?", tanya Maiyan

"Gak tau nih. Gue cuma bisa bawa mereka", Akanen nunjuk temen-temen sekelasnya sama rombongan adek kelas yang sukarela ikut tawuran, termasuk Miho dan temen-temen sekelasnya (Hiragana Juniors)

"Gakpapa..."



Tawuran akan dimulai jam 4 sore, sekarang jam 3 kurang seperempat. Akanen dilanda rasa panik berlebihan, perutnya rasanya jadi campur aduk antara mules sama pengen pipis, keringat dingin, sama jantung deg-degan, bisa-bisa dia ngompol saking takutnya... udah kayak nunggu sidang eksekusi mati aja. Yuuka memeluknya dari belakang sambil berbisik menenangkan



"Gakpapa, sayang. Lu gak sendirian... berdoa dulu sebelum tempur", bisik Yuuka

"SEMANGAT, KEYAKI !!!", teriak Yuipon memberi semangat

"WASSHOII !!!", teriak Rika penuh semangat

"WASSHOII !!!", balas Manaka

"Ayo gaess, saling gebuk-gebukan punggung dulu biar semangat !", ajak Fuyuka


Akanen menatap kagum temen-temen sekelasnya yang sedang sibuk memukul punggung satu sama lain buat ngasih semangat


"Kenkyou, Yasashisa, Kizuna... kirakira kagayake Keyakizaka !", teriak temen-temen sekelasnya secara berjamaah



BHUUAAAKK !!!


"AAAARRGGHH !", teriak Akanen begitu punggungnya dipukul seseorang

"Hehe sori, Nen. Sakit ya?", tanya Neru, tangannya punya tenaga mas-mas

"Pantesan...", tawa Akanen, suasana hatinya sedikit tercairkan dan rasa paniknya ilang sedikit demi sedikit




Mereka kumpul di lapangan sepak bola sekolah yang terbengkalai, banyak rumput ilalang tumbuh dimana-mana. Sekolah ini emang udah gak keurus, udah kayak gedung angker, makanya mereka milih lokasi ini buat tawuran. Akhirnya Aliansi 48 pada datang, dipimpin Yuihan. Dan Akanen seperti mau pingsan begitu melihat antek-antek 48... jumlah mereka bejibun kayak koloni semut! Akanen berusaha melihat apakah mereka bawa senjata atau enggak, tapi kayaknya mereka pake tangan kosong doang, sedikit melegakan. Maiyan sama sekali gak gentar, dia berdiri dengan mantap. Shiraishi Mai berubah menjadi mode Kuroishi Mai yang beraura gelap


BOOK AND GEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang