tiga

492 80 1
                                    




"Jiya maaf ini semua salah gue" kata yera sambil menangis

"Gak gue maafin" jiya tertawa, ternyata daritadi dia sudah sadar

"Tante! Jiya udah sadar!" heboh yera

Mamanya jiya yang tadinya duduk disofa dengan wajah sedih langsung kaget bercampur dengan senang

Jangan lupakan hyunjae, dia juga masih ada disana── dirumah sakit lebih tepatnya diruangan jiya

"Jiya! Kamu gak kenapa-napa? Sakit dibagian mana?" tanya mamanya bertubi-tubi

"Jiya luka dikit doang kok, ya soalnya tadi ada hyunjae yang nolongin" jawab jiya, menatap dengan tatapan malas ke arah hyunjae

Mamanya jiya menolehkan pandangannya ke hyunjae yang tepat berada disamping

"Makasih udah nolongin jiya, kamu itu udah ganteng baik lagi" kata mamanya jiya, hyunjae tersenyum menanggapinya

"Iya sama-sama tante, kalo gitu saya ijin pulang dulu udah malam soalnya"

"Oh iya hati-hati di jalan hyunjae, makasih sekali lagi" hyunjae lagi-lagi tersenyum

Sudah mau tengah malam tapi yera belum pulang, padahal sudah disuruh pulang sama jiya

"Pulang aja ra besok sekolah"

"Gak! Gue mau nemenin lo aja. Gara-gara gue lo jadi gini"

"Nak yera kamu pulang aja ya, kan ada tante juga yang nemenin jiya disini"

"Tapi tante── ah yaudah yera pulang permisi" yera kecewa, dia pun terpaksa pulang

Padahal baru saja jiya dari rumah sakit beberapa jam yang lalu── sekarang malah terbaring di ranjang rumah sakit

Jujur saja jiya gak suka sama rumah sakit

"Ma jiya mau pulang juga"

"Kamu sakit harus dirawat masa mau pulang"

"Jiya bilang ke dokternya kalo jiya udah gak kenapa-napa biar jiya bisa pulang" kata jiya yang sudah mau beranjak dari ranjang

"Eh, mama aja yg bilangin"





***

Besoknya jiya pergi ke sekolah, padahal gak dibolehin sama mamanya tapi dianya maksa pengen sekolah

"Obatnya udah dibawa kan?"

"Udah mamaaa"

"Yaudah sana masuk, hati-hati"

"Mama yang harusnya hati-hati"

Jiya pun masuk ke perkarangan sekolah

Di koridor kelas 10 dia bertemu dengan geng bermuda, lengkap dengan bucin-bucin disekitarnya

Jiya menghentikan langkah ,bukan karena mau ngeliat geng bermuda lewat tapi jalannya kehalang woy!

"Permisi bisa minggir gak?" sayangnya gak dihiraukan siapapun

Jiya kesal, dia cuma bisa diam ditempat mendengar teriakan para bucin dan didorong-dorong oleh para bucin juga.

"Udah sehat?" tanya hyunjae yg tiba-tiba datang menghampiri jiya

"Hah?"

"Lo, udah sehat?"

"Udah, btw makasih udah nolongin. Karena gue orangnya gak enakan gue harus balas budi apa ke lo?" jiya sebenarnya gak niat mau bilang begitu tapi reflek, kata-kata itu keluar dari mulutnya gitu aja

"Lo jadi babu gue" kata hyunjae lalu tersenyum miring


Precognitive Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang