_6_

31.3K 849 113
                                    

"Apa yang dilakukannya hingga selama ini?"Jungkook sudah menunggu lebih dari satu jam dan Jimin belum juga keluar dari kamar mandi.Hanya ada suara shower yang menyala sejak sekitar 30menit yang lalu.

Perasaan Jungkook cukup khawatir karna ini sudah malam dan Jimin belum juga selesai dengan acara 'mari membersihkan benih yang tercecer'tersebut.

Hingga rasa khawatir akhirnya membuatnya memberanikan diri mengetuk pintu berwarna hitam itu.






Tokk tokk tokkk....






"Jiminn...Sayang...apa kau belum selesai?Ini sudah malam..kau bisa kedinginan sayangg.."

Namun tak ada jawaban...Hanya suara shower yang terus masuk ke pendengarannya.



Brakk brakkk brakkkk......



Jungkook mulai mengetok pintu itu dengan tidak sabaran.



"Sayangg...jawab hyunggg!!apa yang kau lakukan didalam!!!jangan membuat hyung khawatir!!"

Sekali lagi...tak ada jawaban apapun..








"JIMINNN!!!JIMINNN!!!JAWAB HYUNGG!!!HEYYYY!!!"







CUKUP!!ini tidak bisa dibiarkan lagi!!




Jungkook pun segera mengambil ancang-ancang dan segera mendobrak pintu itu dengan seluruh kekuatannya.
Persetan dengan pintu yang akan hancur.Toh dia kaya,bahkan dia lebih dari mampu membeli pabrik pintu tersebut.




Brakkk...Brakkk...BRAKKKKK







"JIMINNNNNNNNN"


















Disanaaa......

Jungkook melihat tubuh seseorang yang sangat dicintainya sedang terduduk menggigil dibawah guyuram shower.Bibirnya yang semula berwarna merah muda,berubah menjadi biru,Tubuhnya pucat bagaikan es,Bibirnya bergetar dan matanya hampir tertutup.


Bagaikan dihantam bongkahan batu,dada Jungkook sangat sakit melihatnya.Tanpa memperdulikan tubuhnya yang ikut basah terkena shower,Jungkook berlari dan menghampiri tubuh Jimin.

Segera digendong dan dibawa Tubuh yang sedikit membeku itu kedalam kamar.Dipakaikan baju dan diselimuti.Bahkan Jungkook mengeluarkan semua Selimut yang ada dilemarinya.
Tangannya bergetar,dirinya seperti orang yang kebingungan.










Panik...Dia sungguh panik.










Hingga akhirnya Jungkook tersadar dan segera mengambil ponselnya yang tergeletak di nakas.Menghubungi seseorang dengan nafas yang memburu serta pupil mata yang bergerak gelisah.


Sesaat setelah telpon itu mati,Jungkook yang saat ini masih bertelanjang segera memakai baju untuk menutupi tubub atletisnya.Menghampiri Pria mungil yang kini masih menggigil dibaluti 4 selimut tebal disekitar tubuhnya.

Tanpa disadari,air mata Jungkook menetes saat melihat seseorang yang sangat dicintainya dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.
Dan ini semua karna nya.Andai saja dia bisa menahan emosi dan tidak melakukan hal tersebut.Jimin pasti sedang tertidur dengan lelap malam ini.





"Hikss...hiksss..maafkan hyungg...Hiksss...Jiminnn..Hyung mohonnn..bertahanlahhh...hikss hiksss...Hyung mohon sayanggg..."






Tokk..tokk..tokk...

Jungkook segera bangun dan membukakan pintu kamar itu.Tampaklah seseorang wanita dengan baju putih dan koper kecil yang diyakini berisi beragam barang-barang kesehatan.

"Jungkook,dimana Jimin?"
Tanya wanita itu dengan tergesa.
Tanpa aba-aba Jungkook menarik tangan wanita itu dan membawanya ke sisi ranjang tempat Jimin ditidurkan.

Wanita itu pun segera menangani Jimin dengan barang-barang yang dibawanya.Terlihat tatapan sendu kala wanita itu menatap Jimin yang sedang tak berdaya.









"Jimin terkena Hipotermia,dia harus segera ditangani dirumah sakit.Cepat bawa dia!!aku yang akan menyetir mobilnya"

Jungkook bergegas menggendong Jimin tanpa melepas selimut yang berada ditubuhnya.Berlari dan segera memasukkannya ke mobil bagian tengah.Wanita itupun segera menyusul dan mengambil posisi didepan kemudi.


"Nunna...cepattttlahhh!!"
Mobil itupun segera melaju membelah jalanan yang lumayan sepi.

Jungkook terus menangis sembari memeluk tubuh Jimin yang masih menggigil walaupun tidak separah tadi.

"Jiminnn...Bangunlahhh...Hikss..hikss..Hyung mohon..hiksss...Bertahanlah sayangg..Hyung janji akan membelikanmu apapun setelah inii...hiksss..maafkan hyunggg..."

Tanpa ia sadari bahwa dirinya sedari tadi diperhatikan oleh seseorang yang menatap segala perilakunya dengan tatapan sendu.











Setelah menempuh perjalanan sekitar 20menit,akhirnya mobil itu memasuki pekarangan rumah sakit yang cukup besar.Jungkook segera membawa tubuh Jimin keluar dan berteriak agar adiknya segera diberikan pertolongan.

Jungkook pun berlari mengikuti Dokter serta perawat yang sudah terlebih dahulu membawa Jimin ke Ruang pemeriksaan.


Namun sayangnya dia tidak diperbolehkan masuk untuk menemani Jimin,hampir saja Jungkook mengamuk dan memukul perawat yang melarangnya tersebut jika saja tidak ada pelukan seseorang yang menahan tubuhnya dari belakang.







"Jungkook tenanglahhh...Jimin pasti baik-baik sajaa..percayalah pada nunna"

Jungkook berbalik dan memeluk tubuh wanita yang lebih pendek darinya tersebut.Menangis layaknya anak bayi yang tidak diberikan mainan.


Jujur,wanita itu merasa sedih melihat Jungkook serapuh ini.Padahal selama ini,Jungkook adalah sosok yang kuat dan egois serta sangat keras.Namun siapa sangka,sosok kecil yang saat ini sedang lemah didalam ruangan itu mampu membuat Jungkook ikut menunjukkan sisi terlemahnya.





Wanita dengan name tag bertuliskan Ji-eun itu melepaskan pelukannya setelah merasa Jungkook sudah mulai membaik.Dia mengelus rambut Jungkook yang basah dan turun mengelus rahang tajam itu.Memberikan senyuman berusaha menenangkan dan itu cukup berhasil karna tangisan Jungkook kini mulai mereda.

"Ayo duduk dulu..Kau pasti lelah...Sabarlah,mereka pasti melakukan yang terbaik untuk Jimin."

Dan berakhir dengan Jungkook yang tertidur sembari menyenderkan kepalanya dibahu  Dokter muda tersebut.



















"Nunna menyayangimu Jungkook"











#Tbc

Syukurlah ini gak selama yang sebelum-sebelumnya.Semoga kalian suka...

Jangan lupa VoMent jika suka...
See you di next Chapter...
Bubyeeee...

Bad Bro[KOOKMIN 21++] [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang