02.

494 64 2
                                    

02.Orang yang sama

Perlahan-lahan semua orang yang berada dalam mimpiku berdiri dengan nyata dihadapan ku.

Perlahan-lahan semua orang yang berada dalam mimpiku berdiri dengan nyata dihadapan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Nak tunggu!"

Yerin melihat seorang pria paruh baya mendekat kearahnya.

"Untung saja kau berhenti nak"

"Ada apa paman?"

"Ah ini kau menjatuhkan dompetmu di depan toko ku". Pria paruh baya ini menunjuk warung makan sederhana yang bertulisan Sup Sundae.

"Ahh terimakasih paman,aku sangat berterimakasih"

"Tidak apa-apa, sebagai seorang manusia sudah wajib untuk kita membantu manusia yang lainnya"

"Iya paman,sekali lagi aku ucapkan terimakasih. Kapan-kapan aku akan mampir ke warung paman"

"Iya sama-sama. Mampirlah jika mau,aku menyediakan sup Sundae yang enak"

"Baik paman. Kalo begitu aku permisi karena sudah hari sudah semakin sore"

"Benar kau harus pulang. Hati-hatilah"

"Iya paman, terimakasih sekali lagi"

Yerin sedikit berlari kecil karena lampu lalulintas akan berubah menjadi hijau dalam waktu lima belas detik lagi. Paman yang memberikan dompet Yerin hanya melihatnya dari jauh dengan pandangan sulit diartikan.

"Aku seperti pernah dekat dengannya"gumam paman tadi lalu kembali ke warung sederhana nya.

****

"Sudah mama bilang! Kalo pulang sekolah itu jangan sampai sore begini Yerin! Kamu ini perempuan! Kalo terjadi sesuatu sama kamu gimana tadi hah?!"

Yerin-gadis itu tersentak ketika ia baru saja membuka pintu utama rumah nya dan ingin melangkah masuk tapi tertahan karena suara teriakan yang mengalahkan petasan kembang api.

Hyekyo menatap anak perempuan nya itu dengan tatapan tajam seakan ingin melahap habis anak nya itu. Sedangkan yang ditatap hanya bisa menelan ludahnya gugup.

"Sini masuk kamu". Hyekyo dengan sinis nya menyuruh anak nya masuk dengan masih tatapan tajamnya.

Setelah Yerin masuk dan duduk setelah disuruh dengan mama nya dengan menggunakan dagunya.

Save Me #KookrinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang