01.

618 71 11
                                    

01. Kau adalah dia
Jika kau adalah dia. Akan aku tolong dirimu.

 Akan aku tolong dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Gadis Surai coklat itu tengah belajar di meja belajarnya setelah makan malam dengan keluarganya beberapa menit yang lalu. Ia mengisi setiap pertanyaan yang menjadi tugas rumah-PR nya. Ia menjawab nya sebisa yang ia tahu saja karena sebagian dari pertanyaan yang diberikan guru mereka tidak ada dibuku mereka.

"Huft, sisanya akan aku kerjakan besok saja setelah meminjam buku dari perpustakaan."sambil membereskan sisa-sisa buku yang berserakan. Dia hanya memiliki PR satu mata pelajaran saja tetapi buku yang lain berserak entah kemana saja.

Setelah membereskan buku-bukunya ia berjalan menuju balkon kamarnya,ia langsung merasakan angin malam yang menerpa seluruh tubuhnya ketika ia bersandar di pagar balkon. Ia mengamati sekeliling halaman rumahnya hingga netra nya memandang seorang lelaki muda dengan pakaian yang serba hitam,dan juga kacamata bening itu terus mengamati nya.

"Siapa dia?". Mereka terus memandang dalam diam sampai mata nya membulat ketika melihat pergerakan dari mulut lelaki itu.

Lagi-lagi dadanya berdegup kencang. Yerin terus merutuki dirinya karena sudah berapa kali ia merasakan dada nya hampir copot seperti ini?. Tidak lama Yerin tersentak karena ada yang memegang lengannya.

"Yerin"

"Ah ya ma? Ada apa?"spontan nya yang gelagapan.

"Sedang apa disini malam-malam Yerin,angin malam tidak bagus untuk tubuh mu"

"Ah a-aku ehm hanya ingin melihat langit malam ma. Iya langit malam nya sangat indah hari ini". Yerin gelagapan menjelaskan ucapan nya.

"Jangan lama-lama. Ini minum susu nya habis itu masuk kedalam dan tidur. Sudah hampir jam sembilan malam"

"Iya ma. Aku akan segera tidur"

"Mama keluar dulu. Selamat malam sayang"kecup Hyekyo ke Yerin.

"Malam juga ma"

Yerin masih memandang mama nya yang berjalan ke arah pintu kamarnya. Setelah Hyekyo keluar dari kamarnya ia bernapas lega sejenak lalu langsung berbalik ingin menatap lelaki muda tadi.

Namun,saat ia berbalik lelaki itu sudah tidak ada disana. Yerin melihat sekeliling guna mencari keberadaan nya. Gadis ini mendesah pasrah karena tidak menemukan lelaki itu.

Yerin menatap ke bawah dengan tatapan hampa,lalu bergumam

"Entah kenapa aku percaya padamu."

Setelah mengucapkan kalimat yang ia sendiri bingung kenapa ia mengucapkan kalimat tersebut, akhirnya Yerin memilih masuk kedalam dan menutup pintu balkon kamarnya.

Setelah nya ia duduk di sisi kasur empuk nya dan meminum susu yang telah dibuat kan oleh mama nya tadi. Yerin meneguk habis susu itu dan segera ia letakkan ke arah nakas disamping kasur nya.

Save Me #KookrinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang