Bag-4 "Tak dilahirkan"

22 1 0
                                    

( Didepan Ruang IGD )

sambil membolak balikan Handphone dan menunggu Adit dateng gua gak bisa tenang malam itu . langkah kaki mendekat begitu cepat akhirnya adit datang dengan keadaan panik .

" Pril .. gimana keadaan nyokap lu ?" adit mengehela nafas setelah berlari .

" nyokap gue dit pendarahan " gue nangis dipelukan adit 

"gue gatau keadaan nya sekarang gimana , udah setengah jam gue nunggu dit tapi dokter belom keluar . gue bingung dit harus gimana ". nangis tersedu.

" tenang pril , semua baik-baik aja . lo tenang ". adit berusaha menenangkan gue .

tak lama dokter pun keluar , adit dan gue langsung bertanya kondisi mama saat itu .

" kamu keluarga nya?". dokter bertanya 

" iya dok saya anak nya , gimana keadaan mama saya?". tanya gue 

" mama mu tidak kenapa2 , tp adik mu tidak bisa diselamatkan . saya sangat minta maaf". dokter menjelaskan 

serasa ruangan saat itu berubah jadi hening , pandangan ku mulai gelap suara adit dan dokter tidak terdengar .

" pril ? gimana sudah enakan ?" adit tiba2 ada dihadapanku 

gua bangun disuatu ruangan tembok putih dan bau yang tidak asing , ya gue masih dirumah sakit .tapi gue berada di ruangan rawat rumah sakit 

" lo pingsan tadi , sabar ya pril . semua pasti akan berlalu , ada gue selalu suport lo ". adit  berusaha meringankan beban gue

tanpa kata gue cuma bisa nangis sambil memegang tangan adit 

( Pagi hari  Dirumah , mama sudah boleh dipulangkan hari itudan kondisi gue cuma lelah aja )

" mama langsung istirahat aja dikamar , nanti aku siapin makanan mama sm obat nya". gue berusaha membantu mama untuk pulihkan kesehatannya 

" gua bisa sendiri , ini semua salah lo ". mama 

mama tak terima harus kehilangan anak nya . tapi ini bukan salah gue , gue berusaha yang terbaik buat ngerawat mama . tapi kenapa mama menyalahkan gue gitu aja . setelah menyiapkan keperluan yang dibutuhkan mama . sore hari nya papa pulang , terdengar suara mobil nya dari depan . dalam sekejap gua langsung kedepan dan ingin segera memberitahukan apa yang terjadi hari ini sama mama .

" pah , mama keguguran semalam mama masuk rumah sakit . sekarang mama di kamar . tolong liat kondisi mama sebentar aja pah , aku mohonn ". gue yang saat itu berusaha meyakinkan papa

" peduli amat gue sama mama lo , siapa suruh dia hamil ". papa yang marah 

" pliss pahh , aku baru kehilangan adikku . papa baru kehilangan anak papa , papa gak sedih ?". aku yang memohon 

tapi omongan gue di tepis gitu aja , papa seolah tak perduli dengan kondisi mama saat itu . gue yang cuma anak kecil yang gatau harus berbuat apa hari itu cuma bisa terdiam dikamar sambil membayangkan . ( Andai mama dan papa tidak bersama , dan aku tidak ada ) ,


" JIKA SENYUM BISA MELUNTURKAN KESEDIHAN , KENAPA SETELAH TERSEYUM TERLUKA KEMBALI" 

BEBASWhere stories live. Discover now