Jihya melangkah kan kaki menuju kelas nya, padahal tinggal 3 menit lagi kelas nya akan di mulai. Ada 2 faktor yang membuat jihya malas masuk kelas hari ini
Pertama, ini adalah mata kuliah yang paling ia benci
Kedua, jewon ssaem tidak hadir di kelas dan yang akan menggantikan nya adalah Kim Mingyu ya dia asisten jewon ssaem , dia juga salah satu tim sukses jungwoo dan hongseok
*di kelas
"maaf kak saya terlambat" keadaan tampak sunyi, sangat amat sunyi.
jihya melirik ke arah depan dan nihil manusia yang di dambakan satu universitas itu tidak ada di depan sana, baru saja jihya ingin melangkah
"maaf teman teman saya terlambat",katakan jihya berlebihan hanya karena suara bass tepat di belakangnya membuat jihya terjatuh setelah mundur selangkah, tapi kali ini kalian harus tau mingyu berbisik tepat di belakang telinga jihya dan berkisar jarak 15 cm
Bukan masalah jihya jatuh terduduk di lantai, tapi di sana ada salah satu staff SM yang mengambil kelas ini di pastikan ia akan mengadu pada park dobi
______
"ayolah ini bukan saat yang tepat untuk kau rusak", ucap jihya sambil menepuk sisian laptopnya
"sepertinya saat oppa memakainya tidak rusak",
"aku hanya memindahkan file sebentar setelahnya kau bisa mati",sejak 15 menit yang lalu jihya masih saja mencari cara agar laptopnya mau menyala agar ia bisa terbebas dari kelasnya ini karna di depan sana masih ada kim mingyu yang masih setia menunggunya untuk menyerahkan tugasnya
"jihya-ssi sebenarnya kau tidak perlu terburu-buru aku juga sedang memeriksa beberapa tugas ku jadi santai saja" kata mingyu
dasar keparat, ayam jelek, bayi gorilla, jerapah! Kau kira aku mau bersamamu lebih lama disini?, kira kira itulah beberapa kata umpatan yang terus berputar di kepala jihya
mingyu memutari mejanya lalu duduk di tepi meja dan tangannya yang tersilang di depan dadanya "katakan jika perlu bantuan kenapa kau jual mahal eoh" tanya mingyu
kalimat tersebut sukses membuat fokus jihya teralih menjadi menatap tajam ke arah lelaki tersebut "bisakah kau diam? aku benar-benar bisa melakukannya sendiri",
"kau bilang lakukanlah dengan tenang aku bisa menunggu" sambungnya sembari mengikuti cara mingyu bicara
Sesaat pintu kelas terbuka menampilkan sosok yang tak asing bagi keduanya, "well, butuh waktu berapa lama untuk mu mengumpulkan itu semua?" Kata doyoung datar
Jihya memekik tertahan hanya lelaki kulkas ini yang bisa membantu jihya saat ini, "doyoung tolong bantu aku" ucap jihya sambil melambaikan tangannya
tanpa di pinta dua kali lelaki itu berjalan ke arah meja jihya "laptop mu baru saja aku kembalikan," katanya
jihya merotasikan bola matanya "aku tau, tapi ini tidak bisa",
"doyoung tolonglah, aku punya janji dengan jun oppa" pinta jihyalelaki itu mengambil alih laptop yang jihya punya, bukan masalah besar baginya "ini data semester lalu kau masih membutuhkannya?" tanya doyoung, jihya menggeleng matanya tidak lepas dari pergerakan tangan lelaki di sebelahnya
lelaki itu tersenyum simpul saat jihya mengikuti pergerakan tangannya, "kau harus perhatikan ini" tanda panah itu tergeser perlahan
"Kau harus memindahkan semua datanya, agar tidak menumpuk disini" ucap doyoung
Gadis itu menyahut tanpa melepas netranya dari layar di depannya "tidak harus menggantinya kan? Aku tidak mau mengganti laptop ini",
Doyoung menggeleng "aku hanya perlu memprogram ulang, dan membuang sampah-sampah yang tidak berguna didalam sini" katanya santai