*malam hari pukul 18.32 KST
jihya baru menyelesaikan hal yang sangat wajib baginya setiap malam setelah mandi ia harus melakukan itu dan sampai saat ini tidak kunjung selesai, ia melempar ponselnya ke kasur
"aku bersumpah jika nilai dan usahaku selama ini sia-sia aku akan menjambak mu kim mingyu!",
"aku harus mengulang semua ini? oh come on aku bahkan mengulang 3 kali, aku rasa ada yang salah pada otaknya" sambung jihya
kurang dari 30 detik jihya mengomel ada yang duduk disebelah jihya "kenapa? ada masalah?"
jihya melirik ke sebelahnya dan langsung berhambur ke dalam pelukannya,
"oppa...aku rasa mingyu mengerjaiku, aku sudah mengulang bagian ini 3 kali tapi dia masih katakan aku harus mengulang lagi" adu jihya
suho mengusap helai rambut jihya, dia juga merasa tidak beres dengan mingyu apa yang ia pikirkan padahal setelah jihya mengerjakan bagian ini ia selalu melihatnya dengan teliti apakah ada kesalahan pada kata, ejaan atau urutan penulisan bahkan suho bertanya pada ayahnya dan tidak ada kesalahan sedikit pun
"dia terbentur sesuatu atau bisa jadi otaknya sama persis dengan chanyeol" ucap suho membuat gadis di dekapannya terkekeh
"apa semua berjalan baik?" tanya suho, dan mendapat gelengan dari jihyasuho menepuk punggung jihya beberapa kali "oppa aku ingin liburan lagi, kita berdua sudah lama tidak liburan" pinta jihya
"ingin kemana?" tanya suho
"galeri lukisan? paris? fiji? jepang?" tebaknya"aku ingin mengunjungi Yixing ge saja" suho terkejut ia kira jihya akan meminta ke tempat mewah atau mahal tapi ini lebih dari kata sederhana
"tapi aku juga ingin mengunjungi rumah neneknya Baekhyun" kalian dengarkan ini lebih dari kata sederhana, jihya tidak akan meminta jika tidak terlalu di perlukan
"oppa, kau mendengar ku kan" rengek jihya
"aku ingin salah satunya, tapi jika oppa mengabulkan keduanya aku akan memberi oppa hadiah""baiklah tuan putri, kamu tentuin tanggalnya nanti oppa izin sama papa kamu ya?" ujar suho
10 menit kemudian suho menatap pintu yang perlahan-lahan terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya,
"apa dia bisa tidur dalam keadaan seperti itu?" tanya mama jihya sembari berjalan ke sisi ranjang
"nanti Jun benarkan posisinya bibi tidur duluan saja, pasti bibi lelah",
mama jihya mengangguk dan melihat di atas kaur jihya banyak sekali lembaran serta tumpukan kertas bertebaran "junmyeon jangan terlalu memanjakan dia",
"aku tidak, jun hanya memberi semangat padanya bi" jelas suho
"dia bilang, dia lelah bagian ini di minta perulangan terus-menerus padahal jun sudah tanya pada appa dia bilang sudah cukup baik dan tidak mungkin harus di ulang" sambungnya"bibi tidak mengerti jun, lebih baik lanjut besok saja ini sudah larut kamu juga belum makan sedari tadi" ucap mama jihya sembari menepuk pundak suho
"baiklah bi, tapi jun makan besok saja ini sudah terlalu malam" jawab suho
mama jihya berjalan keluar dan kembali menutup pintu nya, suho memindahkan posisi tubuhnya menjadi bersandar ke kepala ranjang, dan kembali memposisikan tubuh jihya agar lebih nyaman
tangan kirinya menggapai laptop yang 2 tahun lalu ia berikan sebagai hadiah karna jihya mendapat nilai tertinggi di kelasnya, ia menyalakan laptop tersebut "dia penggemar rahasia atau apa"