Cara terbaik melupakan seseorang itu adalah dengan cara tidak mengingat dia. Simple kan?!.
***
Chika berjalan santai keluar cafe setelah selesai mengganti pakaiannya kembali. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Hari ini pelanggan memang cukup ramai, untung saja ada dua orang pegawai baru jadi Chika dan yang lainnya tidak terlalu repot.
Sebenarnya dari setahun lalu Chika bekerja disini gadis itu tidak tau kalau pemilik cafe adalah Bara. Chika taunya pemilik cafe ini adalah pak Malik yang ternyata adalah papanya Bara. Mengenai Bara sendiri, Chika pernah hampir baper dibuatnya saat kelas sepuluh. Bara sangat baik pada Chika. Gadis itu dulu berpikir bahwa Bara menyukainya, ternyata Bara memiliki seorang kekasih.
"Chi? Lo gak lupa kan?" Chika mengangguk sebagai jawaban.
"Mau pulang ganti baju dulu atau gimana?"
"Langsung deh kak. Biar nanti gak bolak-balik. Btw, mau dimana ini curhatnya?"
"Di kost-an aja gimana?" Chika mengerutkan keningnya.
"Maksudnya di depan kost-an. Lagian gak enak juga mau nyulik lo malam-malam gini."
"Oke. Tapi lo gak lupa kan apa yang harus lo lakuin kalau berani ke kost-an gue?"
"Gue traktir tiga porsi kalau perlu. Yaudah ayo!"
"Emang temen yang paling the best lo kak!" Chika tersenyum senang. Di traktir nasi goreng yang berada di dekat kost-an nya itu sangat menyenangkan. Nasi goreng I'm coming!
Bara masuk ke dalam mobilnya diikuti oleh Chika yang masih bahagia. Mereka hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit untuk sampai di kost-an.
"Duduk dulu kak. Gue mandi bentar gak apa-apa kan? Sepuluh menit kok!"
"Iya."
Mandi memang tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Chika. Asal sudah bersih dan bau badan hilang, menurut Chika itu sudah cukup.
"Sambil makan ya kak?"
"Yaudah."
"Ayo silahkan katanya lo mau konsultasi?"
"Jadi gini, gue tadi pagi putus Chi. Gue gak tau kenapa dia tiba-tiba minta putus. Gue udah gak ganteng atau ngebosenin sih?"
"Lo putus? Terus lo mau aja gitu? Denger ya kak, kalian pacaran atas persetujuan kedua belah pihak, kan? Berarti putusnya juga harus dari kedua belah pihak. Lo tanya baik-baik sama dia alasan nya." Chika memang sangat pandai dalam hal menasehati pasangan. Namun, dirinya sendiri belum pernah merasakan pacaran.
"Gue udah tanyain. Dia bilangnya pengen temenan aja. Padahal gue sayang banget sama dia."
"Gila aja deh kak. Udah pacaran selama empat tahun terus putus gak jelas kayak gini?"
"Lo putusnya ketemu langsung atau gimana?"
"Di chat."
"Buahhaahaa! Nyesek dong?! Yang sabar kak!"
"Banget. Gue udah kenyang nih" Bara membereskan tempat nasi goreng nya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE SITUATION
Teen Fiction"Hidup gue rumit karena lo. Mungkin kalau lo musnah hidup gue kembali normal." "Yakin lo sanggup kehilangan gue? Pikirin apa yang seharusnya dipikirin!" "Satu lagi. Jangan menyesali apa yang gak pantes lo sesali. Semuanya berubah karena situasi." **...