Pilih mana?

3.8K 451 11
                                    



"Kalau dikasih pilihan nih ya, rokok kakak atau aku— kak Dimasta pilih yang mana?"

✿✿

Mingyu baru aja sampai dirumahnya setelah tadi ngantar Wonwoo pulang setelah makan dengan perdebatan kecil.

Melempar tas ranselnya ke ranjang, lalu merebahkan tubuh tingginya sejenak. Merasa begitu frustasi dengan Ezza yang terus menerus menyuruhnya berhenti untuk merokok.

Padahal rokok udah jadi makanan favoritnya sejak masih duduk dibangku SMP.

Iya, dulu Mingyu udah belajar ngerokok dari kelas 6 SD. Waktu itu dia iseng coba beli satu batang rokok, ia ingin mencobanya saat melihat anak berseragam SMA yang terlihat begitu enak menghisap— lalu mengeluarkan asapnya tanpa ada beban.

Dari situ, Mingyu mencoba untuk merokok. Awalnya ia sempat terbatuk berkali kali dihisapan pertamanya— tapi lama kelamaan ia mulai terbiasa. Menghisap rokoknya lalu mengeluarkan asapnya dari celah mulut dan hidungnya.

Dan, Dimasta Mingyu menjadi maniak rokok sejak saat itu.









.
.
.
.
.
.

Rumah Wonwoo jadi tujuan selanjutnya mereka.

Mingyu duduk di salah satu sofa merah yang berada diruang tamu rumah Wonwoo. Menunggu sang kekasih yang lagi membuat sesuatu di dapur.

Dan Wonwoo datang membawa dua gelas coklat panas ditangannya, "nih minum dulu kak"

Mingyu menerima satu gelas coklatnya. Mencicipinya segera, habis itu ia taruh di meja depannya.

"Dek, sini deh" ucapnya, nyuruh Wonwoo duduk disampingnya.

Wonwoo nurut. Menududukan tubuh kurusnya disamping Mingyu, wajahnya mendongak untuk natap wajah kekasih tingginya.

"Apa kak?"

Mingyu senyum, terus dia bawa tubuh Wonwoo kerengkuhannya.

Jadi, posisinya Mingyu yang meluk pinggang Wonwoo dari samping hingga tubuh keduanya saling menempel.

"Kamu harum banget dek, bikin nyaman aja"

"Apasih kak, emang biasanya ga harum dong?"

"Ngga gitu dek Ezza ku sayang"

Mingyu gemas. Tangannya nyubit hidung bangir si manis, lalu mengecup ujung hidung Wonwoo.

Membuat semburat merah terlihat di kedua pipi Wonwoo.

"Ciiaa, pipinya merah nih" goda Mingyu.

"Apasih kak, mana ada ish"

Mingyu tertawa. Kedua tangan besar nya kini menangkup pipi tirus kesayangan. Membuat keduanya bertatapan satu sama lain.

Dan Mingyu tersenyum begitu tampan melihat wajah kesayangan nya.

"Kamu cantik,"

"Aku laki, kak"

"Ya tapi kamu cantik, sayang"

"Ya, terserah kak Dimasta aja deh ya"

Sekarang tangan Wonwoo ikutan menangkup pipi Mingyu. Membuat keduanya saling menangkup pipi masing masing.

Lalu tersenyum manis.

"Boleh cium," tanya Mingyu.

"Kenapa tanya? Biasanya juga main main nyosor," Wonwoo mendengus, membuat Mingyu tertawa gemas.

"Jadi, lampu ijo nih?" Tanya si tampan, lagi.

Tangan yang semula menangkup pipi Mingyu kini dia lepas, bibirnya mengerucut lucu dengan ekspresi kesal.

Mingyu minta cium aja banyak omong, bikin malu aja ish.

"Jangan manyun, beneran ku cium nih"

"Apasih kak,"

Mingyu langsung mengarahkan wajah manis Wonwoo kearahnya, mencium tepat di bibir mungil kekasih. Melumat, menghisap bibir semanis cotton candy.

Tangan si manis mulai mengalun indah dileher sang kekasih. Memejamkan mata rubahnya— ikut menikmati lumatan demi lumatan yang Mingyu berikan.

"Manis, kamu kayak rokok— bikin candu" ucap Mingyu setelah melepaskan pangutan mereka.

Muka Wonwoo memerah, wajahnya merunduk menahan malu. Baru kali ini mereka terlibat ciuman yang begitu intim; karna sebelumnya hanya sekedar kecupan dibibir— tanpa lumatan.

"Kok disamain sama rokok sih,"

"Ya karna kalian sama— sama sama bikin kecanduan"

Lalu Dimasta mengambil satu kecupan kecil di bibir favoritnya, dan membawa tubuh ramping sang kekasih ke pelukannya.

Kini dada bidang Mingyu menjadi sandaran manja bagi Wonwoo, serta tangan Mingyu yang mengusap lembut surai biru sang kekasih.

"Kak,"

Mingyu merespon panggilan Wonwoo dengan sebuah deheman.

"Mau tanya, boleh?"

"Tanya apa, hm?"

"Kalo dikasih pilihan nih ya," ada sedikit jeda dari ucapan Wonwoo. Wajahnya mendongak untuk menatap wajah tegas Mingyu. "Rokok kakak atau aku— kak Dimasta pilih yang mana?"





















Wahh kira kira, pilih yang mana yaa?? Hehehh
Btw, ada yang kangen sayaa?? Kkkk~

Simple [meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang