Uchiha yang menyebalkan

3K 200 6
                                    

Suara burung berkicau saling bersahutan mulai terdengar, gemersik suara dedaunan saling bergesek diterpa angin begitu menenangkan. Kilau-kilau cahaya matahari mengintip dari celah gorden yang terbuka sedikit.

Mata itu memiliki bulu mata lentik indah. Mata itu mengerjap merasakan cahaya menyilaukan di matanya. Kepalanya terasa sakit dan pusing sehingga ia butuh beberapa waktu untuk beradaptasi dengan rasa sakit itu.

“Ukh~” desisnya sambil memegangi kepalanya, ia beringsut menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang. Sepertinya peluru semalam hanya sebuah obat bius yang menyuntik tubuhnya hingga tak sadarkan diri.

“Ah, sudah bangun?” Suara baritone itu kembali mengagetkannya seperti biasa. Matanya mengerjap dan mulai terfokus, berusaha mencari asal suara itu dan Sakura menemukannya.

Dia berdiri tegak tanpa pakaian atasnya telanjang dada di depan lemari besar di samping tempat tidur. Pakaian bawahnya memakai celana formal berwarna hitam seperti seragam sekolah dan telanjang kaki.
Seksi sekali.

Kepala Sakura menggeleng dengan cepat. Apa yang ia pikirkan? dan mendapati dirinya berbalut selimut di atas ranjang, ia terkejut, sungguh!

“KYAAAA!” Teriaknya, dengan cepat ia mengintip ke balik selimut. Kemudian menghembuskan nafas lega ketika pakaiannya masih utuh meskipun ya, ini masih seksi pakaian dalamnya masih terlihat jelas. Wajahnya memerah.

“Jangan bilang kau tidur di sini bersamaku?” Intro Sakura, Sasuke tersenyum.

“Tentu saja, kau pikir aku akan tidur di mana? Ini kamarku.” Katanya. Sakura mengeratkan selimut pada tubuhnya.

“Kau tidak melakukan ‘itu’ padaku ‘kan?” Kata Sakura, matanya menyipit curiga.

Sasuke tersenyum sambil mengancingkan kemeja putih lengan pendeknya ternyata itu benar-benar seragam yang sudah ia ambil sebelumnya dari dalam lemari dan mendekati Sakura.

“Kau,” menunjuk tepat di hidung Sakura, “milikku! Aku akan melakukan apapun padamu itu terserah aku. Memerkosamu, menyiksamu, bahkan membunuhmu itu semua ada pada kehendakku.” Lanjutnya seraya membelai pipi Sakura lembut dengan jemarinya. Mata Sakura memicing tajam, menatap tak suka pada Sasuke.

“Kau benar benar sakit ya Sasuke?!” Katanya seraya menepis tangan besar pemuda itu tanpa melepaskan tatapan mematikannya. “Ah, bahkan ternyata kau masih pelajar ? Kau benar-benar psychopath hm? Apa yang kau inginkan dariku hah?!” Lanjutnya dengan nada suara yang semakin memuncak marah membuat Sasuke tertawa. Sakura tidak suka tawanya itu mengerikan.

“Haahaa .... kau bercanda?” Katanya, “aku sudah dibesarkan di lingkungan kejam ini sejak bayi dan aku menyukainya. Menyakiti, menyiksa bahkan membunuh banyak orang membuatku senang kau tahu? Dan aku hanya ingin membuatmu menderita, kau harus membayar atas setiap perkataanmu padaku waktu itu.” Lanjutnya diiringi tawa pelan. Tatapan Sakura berubah jijik. Rasanya ingin sekali Sakura menghantamkan kepala pemuda itu ke tembok sampai hancur.

“Aku bukan boneka yang bisa kau mainkan seenakmu. Aku ini manusia! I-itu kan hanya sebuah kata-kata yang spontan keluar dari mulutku, lagipula aku sudah meminta maaf kan?” Teriak Sakura, amarahnya memuncak membuat suaranya bergetar dan cairan bening mulai memenuhi sudut matanya.

“Kau terlalu banyak bicara,” katanya seraya mengambil sebuah pistol berwarna hitam dan memainkannya. Sakura menelan ludahnya kasar, ia tahu apa maksud dari prilaku Sasuke itu. “Cepat mandi, kau akan pergi ke sekolah bersamaku.” Tanpa memperdulikan ucapan Sakura, Sasuke malah melempar satu setel seragam sekolah baru padany. Ia menjauh dan meraih almamater sekolahnya.

Sekolah? Sekolah apanya? Orang gila seperti dia memang bisa sekolah? Pikir sakura.

“Aku sudah mencari informasi tentangmu, aku tahu semua informasi tentangmu termasuk kau ini anak pungut Kizashi. Dan aku tau kau masih bersekolah di SMA Suna, kelas 3-b dan kau terbilang murid yang lumayan." Katanya. Sakura melotot kaget, secepat itu dia tahu banyak tentangnya bahkan sampai sedetail itu? "Kebetulan sekali kau di tingkat yang sama denganku. Seharusnya aku membunuhmu saja tadi malam, mengingat kau begitu merepotkan tapi entah kenapa aku begitu berbaik hati padamu bahkan ingin kau bersekolah di sekolah yang sama denganku. Ah ... keluargaku tidak akan menyukai ini tapi aku akan tetap memastikan tidak akan ada yang bisa menyentuhmu selain aku. Meskipun pada akhirnya kau harus mati, akan kupastikan itu ditanganku sendiri.” Katanya panjang lebar diiringi seringaian iblisnya mulai muncul dari sudut bibirnya membuat Sakura bergidik ngeri. “Kau cukup beruntung karena membuatku sedikit terhibur, belum pernah ada satupun gadis gila yang memberontak tapi kau cukup berani untuk itu. Aku beri kau nilai plus.” Katanya lagi menunjuk tepat di hidung Sakura, seperti kebiasaan buruk.

M Y  Y A K U Z ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang