masalah

2.6K 178 18
                                    

Pagi ini Sakura berangkat sekolah sendiri, hanya ditemani dua bodyguard yang Sasuke perintahkan untuk mengawalnya. Sakura akan mulai memikirkan cara untuk kabur sekarang. Sebelumnya Sakura tidak sempat memikirkan ini dengan matang karena pertama, ia masih shock atas perbuatan Ayahnya yang menjualnya pada Yakuza seperti Sasuke. Kedua, Sasuke terus menempel seperti sebuah perangko yang menempel pada surat sehingga Sakura kesulitan berpikir apalagi pria itu selalu melakukan hal-hal ekstrim yang tak terduga tapi, sekarang hanya dua orang anak buahnya ‘kan? Sakura akan melangsungkan rencananya saat sudah memasuki sekolah nanti, dua orang itu tidak bisa ikut masuk karena peraturan sekolah yang melarang selain murid dan guru orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

Sakura akan kabur, ia akan bebas, memulai hidup baru dan bahagia. Jujur, dia akui ini sangat menyenangkan bisa bersekolah di tempat elit seperti KHS ini, tapi bukan dengan cara seperti ini. Sakura merasa seperti tahanan rumah yang selalu diawasi gerak-geriknya ini membuatnya tidak nyaman dan lagi, ia bisa mati kapan saja di tangan Sasuke, pria itu tidak pernah jauh dari senjata api, mengerikan.

.
.
.

“Tuan, hari ini kita ada transaksi di perbatasan Kirigakure, mereka akan mengirim barangnya melalui kapal laut agar tidak ada yang mencurigai mereka.” Kata Kabuto penasihat sekaligus asisten pribadi Sasuke.

“Hubungi Shisui, dia akan menangani pengamanan barangnya nanti.” Kata Sasuke, Kabuto mengangguk.

Shisui adalah seorang militer yang memiliki hubungan erat dengan Taka ia sangat pintar dan cerdik. Ia juga sangat disegani dan terpercaya di kalangan Pemerintahan, tentu saja mereka tidak akan mencurigai Shisui sebagai pengangkut barang terlarang saat memasuki Konoha dari perbatasan Kirigakure.

“Dan lagi Tuan …” kata Kabuto menjeda perkataanya dengan raut wajah khawatir.

“Hn?” Gumam Sasuke dengan nada bertanya melirik Kabuto dengan sudut matanya yang tajam.

“Saya mendengar kabar bahwa Akatsuki akan melakukan perampokan lagi pada barang-barang kita.” Katanya.

“Ah, ternyata mereka mulai bergerak lagi. Aku akan ikut pergi menjemput barangnya.” Kata Sasuke, ia menyeringai penuh dendam.

“Tapi Tuan,” Kabuto benar-benar merasa takut, ia takut apa yang terjadi pada Itachi akan terjadi pada Sasuke.

“Tenanglah Kabuto, aku akan baik-baik saja.” Sasuke menepuk bahu Kabuto. Kabuto pun mengangguk.

“Saya percaya pada anda Tuan.”

.
.

Beberapa mobil sudah berkumpul di perbatasan, disana hanya ada Taka dan organisasi lain dari Kirigakure. Pria hitam legam, berambut putih keluar dari kapal.

“Kau sudah siapkan uangnya?” Kata pemuda itu kemudian ikut menyandar pada bagian depan mobil meniru Sasuke.

“Kenapa harus di perbatasan? Biasanya kau sendiri mengantarnya sampai markas.” Kata Sasuke. Kedua tangannya dimasukan ke dalam Saku celana, matanya yang tertutup kacamata hitam masih terfokus menatap beberapa orang yang mengangkut barang seperti peti kayu yang kemudian dimasukkan ke dalam mobil box.

“Pemerintahan Konoha sudah mulai mencurigai bisnis kita, jika aku terus keluar masuk Konoha, mereka akan curiga dan mengerahkan para interpol untuk menyergap kita. Aku akan rugi besar kalau itu terjadi.” Katanya. Ia pun ikut fokus menatap orang-orang yang masih lalu lalang itu sambil memakan permen loli kesukaannya.

“Ya, kau benar Omoy. Mereka bergerak cukup cepat untuk mengetahui bisnis kita ini, tapi sepertinya mereka tidak akan dengan mudah menembus pertahanan Taka.” Omoy mengangguk mantap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

M Y  Y A K U Z ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang