You 03

30 7 6
                                    

Eunha menatap langit yang kini tertutup awan , tetesan air lagi-lagi membasahi kota Seoul sore ini. Ekor matanya menatap siluet sosok Jungkook yang kini mendekatinya. Namja itu duduk tepat di sebelahnya. Hal itu sontak membuat jantungnya berdetak kencang.

"Eunha-ya," ucap Jungkook memulai pembicaraan.

"Ada apa, Kook?" tanya Eunha penasaran, pasalnya ia jarang sekali berinteraksi dengan Jungkook padahal mereka satu kelas. Namun yeoja itu enggan untuk hanya sekedar menyapa saja, karena hal itu tidak baik untuk keadaan jantungnya.

"Mau kah kau sekelompok denganku?" tanya Jungkook hati-hati, takut jika Eunha menolaknya.

"Kenapa aku?" bodoh, Eunha meruntuki perkataan yang ia lontarkan tadi. Bukannya marah, reaksi Jungkook hanya terkekeh pelan. Tangan kekar namja itu mengacak surai rambut Eunha.

"Karena aku maunya denganmu, bagaimana?" terang namja itu yang kini pergi meninggalkan Eunha yang mematung.

'Sial, ada apa dengan jantungku,' umpat Eunha saat tubuh Jungkook menghilang dari balik pintu.

Selang beberapa menit, Taehyung masuk ke dalam kelas dengan tergesah-gesah. Namja itu memasukkan bukunya asal, Eunha tidak menghiraukan hal itu. Yeoja itu keluar kelas dengan raut wajahnya yang ditekuk, pasalnya hari ini tidak ada yang bisa menjemputnya, apalagi di luar sedang hujan, pasti kendaraan umum pun jarang ditemukan.

Ide gila pun muncul di kepalanya saat melihat Daniel berjalan menuju parkiran. Eunha menarik lengan Daniel, membuat si empu menoleh.

"Daniel, bolehkah aku nebeng denganmu, hari ini aku tidak ada yang menjemput," ucap yeoja itu sungkan.

"Boleh saja, lagipula aku sedang tidak memiliki banyak kegiatan," tungkas namja itu. Mata Eunha berbinar, yeoja itu membuntuti Daniel sampai namja itu mengambil mobilnya.

Jungkook melihat semua interaksi antara keduanya. Entah kenapa ia menyukai tingkah menggemaskan Eunha. Bibirnya terangkat, membentuk sebuah senyuman yang samar.

Ara menatap Jungkook yang tengah terfokus pada objek yang sungguh menarik bagi namja itu. Mata Ara mengikuti arah pandang objek yang kini menjadi pusat perhatian Jungkook, Ara tersenyum. Yeoja itu berfikir bahwa ada gemercik cinta Jungkook kepada gadis itu. Niatnya untuk meminta bantuan Jungkook pun terhapuskan. Ara berbalik, yeoja itu berniat untuk meminjam payung ke petugas penjaga sekolah.

Ara berjalan perlahan sembari mengeratkan jaket yang Taehyung berikan, semilir angin menusuk kulitnya.

Ara menoleh saat melihat motor sport itu berhenti di depannya. Ara sangat mengenali sosok itu, Taehyung menatap Ara dengan tatapan tajam miliknya.

Ara gugup, entah apa yang ia rasakan, yeoja itu meremas ujung roknya.

Ara mengira Taehyung akan menawarinya untuk pulang bersama. Namun ekspetasinya tidak akan seindah realita.

Namja itu kini meninggalkannya, tanpa rasa bersalah. Ara membuang nafas kasar. Sebuah mobil sport putih pun berjalan perlahan seiring dengan langkah yeoja itu.

Ara menoleh, mendapati Jungkook yang tersenyum manis padanya. Namja manis itu menawari tumpangan untuk dirinya. Hal itu tidak akan disia-siakan oleh yeoja itu, yang kini sudah duduk manis di bangku depan.

Sedangkan di sisi lain Taehyung berlari ke sebuah mansion dengan warna dominan coklat muda. Ia bahkan tidak  menghiraukan bajunya yang kini basah kuyub, apalagi keadaan ponselnya yang mati total. Taehyung mengetuk pintu coklat itu, seorang yeoja membuka pintu tersebut. Membuat Taehyung mematung di tempat. Senyuman yeoja itu masih sama bagi Kim Taehyung, masih sama-sama membuat candu untuknya.

You (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang