You 06

13 4 5
                                    

"Setidaknya hargai aku yang telah berjuang, walau kau tidak menyukainya"

Ara mengerjapkan matanya berkali-kali, ia memegang kepalanya yang terasa berdenyut. Terakhir kali Ara berada di Sungai Han bersama Jungkook, tapi kenapa sekarang ada di dalam sebuah kamar mewah. Ah, mungkin Jungkook membawanya pulang, fikirnya.

Suara decit pintupun terdengar, Ara memutuskan untuk keluar dari kamar. Yeoja itu terkejut saat mengetahui Taehyung, namja itu tengah mabuk berat, wajahnya merah, dan terus berkata tak masuk akal. Ara mencoba membantu Jungkook untuk membawa Taehyung ke dalam kamar. Namun niat baiknya lagi-lagi harus ia urungkan saat tangannya ditepis kasar oleh sang empu.

Ara hanya bisa menatap punggung Taehyung yang mulai menghilang dari pandangannya. Yeoja itu ingin sekali pulang ke rumahnya, ia merindukan kasurnya, tapi ia tidak ingin merepotkan Jungkook, apalagi dengan keadaan Taehyung yang mabuk berat, pasti jika ia meminta diantar pulang oleh Jungkook, akan merepotkan namja itu.

Ara lebih memilih untuk kembali ke kamar yang ia tempati tadi. Yeoja itu mencoba untuk memejamkan matanya, namun nihil, ia tidak mengantuk sama sekali.

Ara mendengus kesal, lebih memilih untuk keluar sebentar untuk mencari udara segar, namun niatnya harus ia urungkan saat tidak sengaja ia melewati kamar Taehyung, yeoja itu sungguh penasaran dengan keadaan namja itu sekarang. Dengan hati-hati, Ara membuka pintu kamar Taehyung, melihat sang empu terlelap dengan tenang membuat segaris senyum-pun terukir di wajahnya.

Ara dengan hati-hati mendekat ke arah Taehyung, mendekati namja itu dan berjongkok untuk mengamati pahatan wajah Taehyung yang sempurna.

"Kenapa dia sangat tampan?" gumamnya.

Bahkan Ara berfikir bahwa,tidak ada wanita normal yang bisa menolak pesona seorang Kim Taehyung yang sialnya sungguh luar biasa.

Setelah merasa puas memandangi wajah tampan namja itu, Ara berniat untuk kembali ke kamarnya, namun langkahnya terhenti saat tangannya digenggam erat, yeoja itu menoleh, ia terkejut saat mendapati tangan Taehyung yang mencekalnya. Ara bersorak dalam hati, sentuhan ini yang Ara inginkan sedari dulu. Tidak sampai disitu, dengan gerakan tidak terduga Taehyung menarik tangan Ara hingga yeoja itu kini terjatuh dipelukan namja tampan itu. Taehyung mencium sekilas bibir ranum itu. Ara membelak kaget saat mendapati perilaku Taehyung yang tidak terduga itu.

Sungguh, jika ada yang melihat kejadian itu dapat dipastikan wajah Ara memerah seketika. Saat cekalan tangan Taehyung melonggar, Ara memilih untuk kembali, daripada kesehatan jantungnya terganggu akibat terlalu dekat dengan namja kelewat tampan itu.

.
.
.

"Ada apa dengan jantungku?" gumam yeoja itu yang lebih memilih menyelimuti seluruh tubuhnya, mencoba menghilangkan rasa aneh yang menjalari tubuhnya.

Esok harinya Ara terbangun lebih pagi, padahal semalam ia tidur larut malam, tapi hal itu tidak membuatnya bangun kesiangan. Yeoja itu memilih untuk membasuh wajahnya dan menuruni anak tangga.

Ara lebih memilih untuk pergi ke dapur untuk membuat sarapan untuk Jungkook dan Taehyung, tidak ada paksaan dari siapapun, yeoja itu dengan ikhlas membuatnya.

Setelah Ara selesai dengan urusan memasak, yeoja itu segera menata meja makan. Namun atensinya yang semula menatap meja makan kini tertuju ke arah Jungkook yang datang menghampirinya.

You (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang