Malodi di Bawah Mentari
Pisau di jam dinding rumah ini tepat di awan
Di bawah angka dua belas
Langkah kaki menjamah tanah
Menempelkan dahi dan keringat pada bayu
Kini kulit ari ini tak mampu terlindungi
Menembus setiap zat surya yang menyinari
Satu demi satu memudarkan kencangnya diri
Gumpalan debu dalam angin mengibas habis raga ini
Aku mengalun sendiri di bawah langit putih
Yang aku percayai akan diarungi dengan mudah
Meski jauh dariku yang telah duduk di pucuk rotan
Aku bersiul menandakan rindu
Mengupas segenap senyum dalam tawa yang terlintas
Tepat di depan mata ini ribuan roda merona di atas batu
Melintasi serpihan dari kerikil yang dahulu menemani
Aku merasa terbang di atas sayap
Menjelajahi antariksa dan menyapa siang
Dengan melodi tanpa nada dari syair ini
Aku dijebak oleh keindahan alam yang penuh kejut
Jambi, 08 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Penat
Poetrypenat yang dituangkan dalam bentuk sajak adalah hal terbaik yang menjadi salah satu acuan untuk lebih tegar dimasa depan