Hujan
Kau datang tanpa henti menandakan hawa
Yang meludahi banyak sekali bening
Dirimu terjatuh berjuta kali di depanku
Namun aku diam dan bergelut dengamu
Hujan
Aku tidak pernah mengharapmu sakit
Karena kau dihempas kesana-kemari
Meski kadang kala kau tak dirindu
Andai akhirnya aku juga tak mengharapmu
Jangan pernah enggan datang untuk bumiku
Karena tak cukup hanya aku membencimu
Kau harus datang untuk ranting yang kering
Hujan
Sekali aku mendo’a demi datangmu
Meski yang tak ikhlas beribu tadahan
Namun sejujurnya, akulah penantimu selalu
Jambi, 08 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Penat
Poetrypenat yang dituangkan dalam bentuk sajak adalah hal terbaik yang menjadi salah satu acuan untuk lebih tegar dimasa depan