Bagian 1

43 0 0
                                    


Terhitung dari hari ini Mika atau MIkayla Anastashia sudah resmi menjadi siswi di SMA Darmawangsa sejak 4 bulan yang lalu, wajah yang cantik dengan lesung pipit yang manis membuat Mika melejit menjadi siswi paling populer di sekolahnya dulu ataupun sekolah lamanya.

" Selamat pagi bidadari SMA Darmawangsa " Sapa Niken dan Laras yang sudah menjadi teman barunya di sekolah ini. Niken Berada di kelas XI-Ipa 1, sedangkan Laras berada di kelas XI – Ips 2 bersama Mika. Niken adalah sahabat Laras dan kini menjadi sahabat Mika juga.

" yayaya, selamat pagi juga dayang – dayangku " balas Mika dengan mengaitkan tangannya kepada kedua teman temannya, mereka tertawa bersama. Sampai langkah kaki ketiganya berhenti ketika melihat banyak siswa dan siswi bergelombol di tengah lapangan.

" Ada apa sih tumben pagi pagi udah banyak orang pada diem disitu, liat yu " Niken mengajak kedua temannya masuk kedalam gerombolan tersebut.

" Ninis ? " Mika dan Laras kompak memanggil nama itu, dia adalah teman sekelasnya di XI – IPS 2. Ninis hanya bisa tertunduk dengan tubuh gemetar, Mika berjalan mendekati Ninis namun tangannya tiba tiba saja dicekal seseorang.

"Mundur lo!! Gausah so jadi pahlawan buat orang lemah kaya dia" Sinis Soya.

"Lo mau bikin ini anak mati?!! Lo ga liat badannya udah gemeteran kaya gitu?!! " Mika menepis tangan Soya.

"Masalahnya apa buat lo?!!, mau anak ini mati ngebusuk atau apapun bukan urusan lo !!! "

"Kalau lo mau bunuh orang, liat dulu diri lo sendiri masih layak hidup atau justru lo yang layak mati dan ngebusuk !! "

Ucapan Mika sontak membuat semua orang yang ada di lapangan terdiam, bagaimana tidak Soya adalah Anak dari pemilik Sekolah ini Anak dari Ketua Yayasan SMA Darmawangsa, dan Mika berani melontarkan kata-kata yang sebelumnya tak pernah Soya dengar dari seluruh siswa disekolah ini. Ya, ini pertama kalinya Soya direndahkan Oleh anak baru.

"Bacot lo ya !!! " Soya sudah siap mendaratkan tangannya ke pipi perempuan yang ada di hadapannya. Namun pergerakannya terhenti ketika Kepala Sekolah dan Guru BK datang membubarkan semua orang.

"Hentikan!!!! Soya, apalagi yang kamu perbuat?!!, apa saya harus memanggil lagi Ketua Yayasan untuk ceramahin sikap kamu yang semakin hari semakin seperti monster !!!" Tanya bu Rina – Kepala Sekolah. Soya hanya memutarkan bola matanya malas melihat orang – orang yang tidak di undang merusak acaranya.

"Mau kemana kamu Soya, ikut keruangan saya sekarang !!!" Titah Bu Dewi, Guru – BK. Soya mengikuti Bu Dewi dari belakang dengan sengaja menabrak badan Mika yang ada disampingnya.

"Sialan Lo !" Ucap Mika sambil meepuk nepuk rok nya yang kotor. Soya hanya menatap dengan tatapan tajam ke arah mika.

"Udah MIk, jangan diladenin ya ampun lo mau dia makin beringas" Kali ini terdengar nada khawatir dari Laras."Lo gatau dia Anak dari Ketua Yayasan , Anak dari yang punya sekolah" terdengar nada kesal dari Laras.

"Udah – udah mending sekarang bawa dulu ini si Ninis ke Uks, keburu pingsan ini anak" Timpal Niken.

"Lo kenapa sih bisa gini, Nis? Lo bisa jalan kan ?" Ninis hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari Mika.

Merekapun berlalu menuju Ruang Uks.

---------------------------------------------------------------------------------------------

"Gila tuh si Soya makin hari makin ga waras aja itu otaknya" ucap rendi yang sedaritadi menonton pertunjukan dari koridor atas sekolah bersama keempat temannya."Gue ga ngerti lagi jalan pikiran si Soya, bikin gue merinding anjay" sambungnya.

"Gue juga sama ren, sengeres ngeresnya otak gue yang demen banget liat body nya si Soya dan Mukenya yang cantik tetep aja otak gue jalan buat ga tertarik sama kelakuannya yang ga jernih" timpal Dafa. Yang diangguki oleh Rendi.

"Bacot Lo berdua !!!" kali ini Bastian mengeluarkan suaranya dan memilih kembali masuk ke dalam kelas meninggalkan teman temannya.

"Dih, Ren temen lu tuh kenapa tuh ? se Cinta itukah dia sama si Soya sampe Gajelas gitu"

"Bacot Lo Daf" Ucap Rendi dengan menepuk pundak temannya itu sambil tersenyum mengejek dan berlalu mengikuti Bastian masuk kedalam kelas.

Dafa menggeleng – gelengkan kepalanya. "Liat temen temen lo pada gila semua Di!!" Dafa menggeser badannya mendekati Aldi, namun sepertinya Aldi tak mendengarkan apa yang telah Dafa dan teman – temannya bicarakan sedari tadi, Aldi hanya focus kepada satu titik perempuan yang sedang membantu Ninis berdiri dari duduk lesunya. – Mikayla


CINTA ?Where stories live. Discover now