Chapter 1

8 0 0
                                    

Elyra mengerjapkan matanya perlahan, rasa silau akibat cahaya matahari sedikit mengganggunya.

Asing, itulah yang dirasakan Elyra. Entah sadar atau tidak, dirinya mulai menatapi satu persatu benda yang ada di ruangan itu. Mencoba mencari tahu mengapa dirinya ada disini.

Nihil.... Tak ada satupun benda di ruangan itu yang mampu membuat ingatannya kembali. Elyra hanya melihat sekuntum bunga berwarna biru yang masih segar.

Pintu ruangan itu terbuka lalu muncullah seorang laki-laki berpakaian tentara.
Laki-laki itu bertubuh tinggi, berkulit putih, berhidung bengkok, berambut cokelat dan memiliki bola mata sejernih air laut.

Elyra terpaku sesaat melihat laki-laki yang kini ada disamping ranjang tempat dirinya berbaring.

Melihat Elyra berekspresi kebingungan, laki-laki itu segera berucap.

"Kau sudah bangun? Masih adakah yang sakit?" Tanya laki-laki itu.

Elyra melirik sedikit jahitan nama di baju laki-laki itu, Lucas Mewthron.

"Iya, aku sudah bangun. Siapa kau? Apa aku mengenalmu? Dan dimana aku?"

"Aku? Aku Lucas, Lucas Mewthron. Kau sangat mengenalku Elyra. Bahkan mungkin, jika ada orang didunia ini yang paling mengenalku... Bisa kupastikan bahwa itu dirimu. Kau berada dirumah sakit..." jelas laki-laki bernama Lucas itu.

"Kau tidak sadarkan diri selama hampir 18 bulan lamanya. Para dokter disini sudah hampir menyerah mengenai dirimu. Sungguh suatu keajaiban kau bisa bangun." Sambung Lucas.

Elyra mendengarkan secara seksama, melihat laki-laki itu berkata tanpa terbata, Elyra hanya mampu menduga kalau Lucas ini tidak berbohong kepadanya.

"Apa yang terjadi? Mengapa aku harus tidak sadarkan diri selama itu?" Tanya Elyra.

Lucas mengambil kursi untuk duduk, menatap penuh keyakinan pada Elyra.

"Mereka bilang kau telah terinfeksi, jangan tanyakan padaku mengenai hal ini. Aku bukan seorang ahli, hanya seorang tentara yang menyelamatkanmu saat itu." Jawab Lucas.

"Kau... Menyelamatkanku? Infeksi apa? Bisakah kau jelaskan lebih detail?"

Elyra mencoba bangun dari tidurnya dan Lucas pun bangkit dari kursi untuk membantu Elyra.

"Yah... Aku menyelamatkanmu, ah tidak bukan menyelamatkan. Tapi mengevakuasi, aku sudah bilang kan.... Aku bukan ahlinya dalam bidang itu. Jika kau ingin bertanya infeksi apa, kupikir kau harus bertanya pada kakakku."

Elyra mengangkat alisnya,

"Kakakmu?"

"Iya... Kakakku, di seorang dokter disini. Dia juga dokter yang menanganimu." Kata Lucas.

"Jangan khawatir Elyra... Semuanya akan baik-baik saja. Kau adalah orang baik, Tuhan pasti memberimu kesempatan hidup atas kebaikanmu." Yakin Lucas ketika melihat raut gelisah Elyra.

Elyra mengangguk, mungkin Lucas bukanlah seseorang yang harus dihindarinya malah sebaliknya Elyra berfikir bahwa Lucas mungkin bisa membantunya menjawab segala pertanyaan yang ada di benaknya saat ini.

Ruangan itu kembali terbuka, saat ini terlihat sesosok wanita berambut cokelat dan berjas putih.

Elyra langsung menebak kalau wanita yang ada dihadapannya adalah kakak dari Lucas. Wanita itu menepuk punggung Lucas, sambil tersenyum bahagia.

"Kau sudah sadar.... Aku bersyukur sekali. Kupikir sudah tidak ada harapan lagi untuk membuatmu tersadar. Bagaimana apa kau merasa sakit di bagian tertentu?" Tanya wanita itu ramah.

Mistaken AwakeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang