Chapter 5

419 48 9
                                    

Halooo halooo...
Aku up cepet nih...🙆
Sebagai ganti ngaret hampir 3 minggu...😂🤣

Ini Chapter spesial Chanyeol Pov..

Happy Reading

Park Chanyeol pov

Demi Tuhan sangat merepotkan sekali bocah sialan satu itu, siapa lagi jika bukan Park Jimin. Aku harus berlari sepanjang koridor gedung ROYAL HIGH SCHOOL yang sangat luas ini hanya untuk mencegahnya pergi.

Dan demi apapun Wibawaku benar-benar hancur dihadapan para guru dan siswa ku sendiri hanya karna bocah itu, bagaimana tidak malu jika aku harus berlari sepanjang koridor menuju ruang informasi. Aku menuju ruang informasi karena ini adalah satu-satunya cara untuk memintanya datang ke ruanganku.

Jika saja bocah tengik itu mau mengangkat telponku, sudah aku pastikan aku tidak akan mempermalukan diriku sendiri dengan berlari seperti anak kecil yang mencari ibunya.

Ketika sampai aku segera melihat semua CCTV yang ada.

"Gocha..." Pekikku karena menemukan Jimin masih di parkiran untuk mengambil mobilnya tentu saja.

Padahal sudah seringkali aku melarangnya membawa mobil kesekolah. Karena memang aturannya siswa dilarang membawa kendaraan ke lingkungan sekolah. Tapi bukan Jimin jika langsung menurut dengan apa yang orang ucapkan.

Sehingga membuatku jengah dan membiarkannya saja, asal tidak mengganggu.

Dan sekarang ku lihat ia tengah melajukan mobilnya menuju gerbang sekolah. Kulihat 7 orang keamanan dengan badan besar berjejer menghadap Park Jimin.

"Pasti dia memaksa membuka gerbang" Gumamku sambil terus menatap layar CCTV yang menampilkan adu argumen antara Jimin dan seseorang yang ku ketahui sebagai kepala keamanan.

"Nyalakan microphonenya" Kataku pada seorang staff bagian informasi.

"Baik Tuan" Kata staff tersebut patuh.

"Untuk petugas keamanan, siapapun dari kalian yang berani membukakan pintu gerbang untuk Park Jimin bersiap-siaplah untuk pergi dari Sekolah ini. Dan aku pastikan setelah keluar dari sekolah ini kalian tidak akan mendapatkan pekerjaan dimanapun.

Dan untuk kau Park Jimin segera keruangan ku"

"Ya Tuhan!! Ini bukan gayaku sekali mengancam seseorang. Tuan-tuan petugas keamanan ku pastikan kalian akan tetap bekerja disini. Maafkan aku" gumam ku setelah mematikan microphonenya.

Aku yakin bahwa sekarang Jimin sedang mengumpatiku dengan segala kata-kata kotor.

"Siapa peduli!!! Ku pastikan kau akan ke ruanganku bocah" Kataku pelan

Kulihat di layar LED besar yang menampilkan seluruh sisi sekolah besar ini, sedang terjadi perdebatan antara Jimin dan petugas keamanan.

"Pasti dia masih keras kepala minta dibukakan gerbang"

Aku segera mengambil ponselku dan mencoba menghubunginya. Aku tidak akan menggunakan microphone lagi.

"Sialan... Masih berani menolak panggilanku" Aku benar-benar emosi sekarang.

"Nyalakan microphonenya" Kataku sambil menahan emosi, aku tidak akan melampiaskan pada orang yang tidak bersalah.

"Baik"

Ku tarik kata-kata ku yang tidak akan menggunakan microphone. Nyatanya aku masih butuh alat ini.

"Bahkan kau berani menolak panggilanku Park???"

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang