Prolog

186 78 23
                                    

Happy Reading^^

::::

"

"Menyesal gue lahir dari keluarga yang gak pengertian kaya kalian!" Bentak sosok gadis yang terduduk di lantai ubin. Tataan rambut yang berantakan, dan air mata yang mengalir deras membasahi pipi mulusnya terlihat sangat memperihatinkan.

"Dasar anak tidak tahu diutung, lebih baik kamu lenyap dari dunia ini!" Teriakan laki-laki tersebut seketika membuat hati gadis itu mencelos.

Bagaimana mungkin sosok yang berteriak tadi bisa dikatakan ayah yang baik dengan sebuah lontaran kalimat yang sangat menyakitkan.

"Lebih baik aku mati daripada harus menderita karena kalian!"

"JINGGA!" Bentak wanita yang masih sangat muda, tatapan itu selalu menyorot akan sebuah kebenciaan terhadapnya.

"Apa! belum puas kalian nyakitin gue, asal kalian tahu dan gue tekanin sekali lagi. Gue gak gila!" Geramnya seraya mengusap air matanya dengan kasar.

Jingga Kazzayara Delila sosok yang di lahirkan dengan takdir berbeda seperti manusia pada umumnya. Bisa Dikatakan Kalau ia sosok indigo yang sangat sempurna, karena kemampuannya yang dapat melihat masa depan dan membaca pikiran orang lain.

"Bunda menyesal telah melahirkan anak seperti kamu Jingga!" Perkataan itu  membuat Jingga tertegun, dengan gerakan cepat ia mendorong tubuh Ana sang bunda hingga terjatuh.

"Apa yang kamu lakukan!" Bentak Brama sang ayah yang mencoba membantu istrinya berdiri.

"Gue gak gila! gue emang bisa lihat MEREKA!" Ujar Jingga dengan menekan kata terakhir, ia benar-benar sangat muak dengan semuanya.

"Diam kamu Jingga! Bunda gak percaya sama omong kosongmu itu!"

"Terserah kalian gue muak lihat kalian dirumah, lebih baik kalian pergi dan kembali kerumah kalian!" Usir Jingga dengan suara serak.

"Kam....." ucapan Brama terpotong oleh Jingga "Sekali lagi gue tegasin sama kalian, kalau gue gak gila!" Ujarnya yang terakhir kali sebelum berjalan memasuki kamarnya dilantai atas.

"Sudahlah bun dia bener-benar keras kepala seperti kamu, lebih baik kita pulang." Ujar Brama kepada Ana seraya memampahnya keluar pintu utama.

Brama dan Ana memasuki mobilnya dan melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan halaman rumah itu, lebih tepatnya meninggalkan Jingga dirumah besar itu.

♡JINGGA♡

Utututut Hallo Gaes Jangan Lupa Dibaca
:::
Vote and Komen Selalu kutunggu
:::
More info
Instagram:Yuni.3964




7 November 2019


JINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang