Author POV
Setelah selesai mandi, Jinhwan pergi mencari pakaian yang pas untuk nya. Pakaian Hanbin cukup sangat banyak, dan ya ukuran nya pun lumayan besar. Jinhwan ngambil salah satu kemeja putih, setelah itu ia mencoba nya terlebih dahulu.
Terlalu besar, bahkan lengan nya saja sampai tidak terlihat.
Ckelek..
Jinhwan noleh kaget saat Hanbin tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu.
Hanbin terdiam, dia tidak tahu harus menyesal ataupun menguntungi nya karena sekarang Hanbin dapat melihat secara langsung mulus dan putih nya paha Jinhwan.
"K-kenapa lo gak ketok dulu p-pintu nya sih?" Ucap Jinhwan, sambil memainkan kedua lengan nya yang menutupi area depan.
"S-sorry, gue kira lo udah selesai." Ucap Hanbin salah tingkah.
Mereka terdiam. Tidak ada percakapan selanjutnya, mereka hanya saling tatap lalu membuang muka. Canggung? Bisa saja.
Hanbin berjalan pelan kearah Jinhwan lalu ia duduk di tepi tempat tidur. Jinhwan tidak tahu harus berbuat apa? Dia belum memakai celana, sedangkan ia hanya memakai boxer yang tertutup kemeja putih yang besar itu.
"Celana lo gak ada yang lebih kecil?" Tanya Jinhwan.
Hanbin bangkit lalu mencari celana yang sedikit kecil ukuran nya. Hanbin rasa dia punya celana yang 2 tahun silam, dan itu mungkin akan pas di Jinhwan. Tapi, masalahnya dia lupa menyimpan nya, bisa saja Hanbin malah membuang nya dan lupa.
"Kalau gak ada, gue bisa pake celana sekolah dulu aja." Ujar Jinhwan.
"Nah ini dia." Hanbin mengambil celana training dan memberikan nya ke Jinhwan. "---gue gak tahu itu bakalan pas di lo atau bakalan kebesaran. Tapi, coba dulu aja."
Jinhwan mempoutkan bibir nya, memberi kode Hanbin untuk berputar badan nya untuk membelakangi Jinhwan.
"Hah?"
"Balik badan lo!"
Jinhwan langsung memakai celana itu, sedikit kebesara sih, Jinhwan lalu duduk di tepi tempat tidur. Jinhwan mencolek bahu Hanbin.
Hanbin noleh,"Udah?"
Jinhwan menepuk-nepuk tempat tidur menyuruh Hanbin untuk duduk disamping nya. Hanbin awal nya sedikit canggung, hanya saja dia tidak bisa menolak nya juga. Toh ini juga yang dia inginkan selama ini, bersama dengan Jinhwan.
"Apa lo gak cape ngejar gue selama ini?"
"Enggak! Dan gak akan pernah! Gue bakalan tetep cinta sama lo meskipun lo masih belum punya rasa cinta ke gue. Dan buat sekarang, sekuat apapun lo buat gue untuk menyerah, sekuat itu juga rasa cinta gue buat terus sama lo."
Jinhwan terdiam, manik nya menatap langit-langit tidak lupa dengan senyum nya yang demi tuhan siapapun tidak akan kuat melihat nya, karena terlalu manis.
"Gue gak bakalan nyuruh lo buat nyerah, karena mulai sekarang hati gue perlahan bisa terbuka kembali, dan itu karena lo." Jelas Jinhwan.
Hanbin meraih kedua tangan Jinhwan.
"Gue serius sama lo kali ini, tolong lupain sikap gue yang dulu, karena sekarang gue pengen mulai semuanya dari nol sama lo."
Hanbin menatap Jinhwan lebih lekat,"--lo mau gak jadi pacar gue?"
Jinhwan terdiam, di dalam hati nya sedikit merasa ragu. Tapi, perasaan nya juga tidak dapat di bohongi kalau dirinya sudah memiliki rasa lagi ke Hanbin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone : Kim Jinhwan
FanfictionWarning BxB Area🔞 Mpreg! . . . "Jinan, sebenarnya gue cinta sama lo dari smp. Lo mau ga jadi pacar gue?" "Cinta? Ck, Inget lo dulu ngebuly gue, bung! Dan sorry gue bukan homo kayak lo!" . . . Warning! This mature content BxB. If ü homophobic, ge...