Reni kulihat berkali - kali terbangun dari tidurnya, aku memperhatikannya sengaja tidak tidur malam ini. berulang kali Reni keluar dari Kamar, dan yang terakhir kalinya aku mengikutinya.
Reni duduk di kursi kayu di ruang tamu, kemudian tak berapa lama Reni berjalan ke arah dapur, ada yang aneh, Reni tak memandang ke arahku, padahal aku tepat ada didepan matanya.
Matanya pun terbuka, bukan sedang dalam kondisi tertidur sambil berjalan, Reni melewatiku begitu saja.
Membawa Gelas dan botol minuman, meletakannya di Meja, kemudian Reni seperti berbincang dengan seseorang, tapi tidak ada siapa - siapa disitu.
Aku sangat khawatir dengan kondisi ini, dan langsung menghampiri Reni, aku semakin Khawatir ketika tangan Reni aku sentuh, Reni langsung jatuh lemas, seperti pingsan.Badannya dingin sekali, aku berulang kali mecoba membangunkanya, namun tidak berhasil, Reni aku gendong masuk kekamar, aku peluk erat, untuk menghangatkan badannya.Terus aku peluk sampai aku tertidur memeluknya, memeluk Istriku.
Shubuh masih sekitar 4 jam lagi datang, namun Reni terbangun. dan membangunkanku, senyumnya yang menyambut mataku terbuka,
" Mas romantis banget tidurnya melukin aku " senyum dibibirnya itu membuatku seakan lupa kejadian yang baru beberapa jam lalu terjadi.Ada rahasia yang besar. Aku ingin menceritakan tentang itu, namun lagi - lagi senyuman dari bibirnya membuatku tak mampu dan tak sanggup untuk melakukannya.
Reni berdiri, menarik tanganku untuk ikut berdiri, mendorongku dari belakang untuk masuk kedalam kamar mandi " Mas duluan ambil air wudhu, nanti Reni gantian " bisik Reni,
Setelah sampai di depan kamar mandi. Aku masuk kekamar mandi, terdengar dari dalam sini Reni sedang bersenangdung menyanyikan Lagu Maher Zain berjudul " Paradise " lirik pertamanya membuatku menutup lubang air tempat Air Wudhu.
I remember when I first met you
I felt that God answered my call
There was that one place I always thought about
And I just wanted to be there with you
The place that no eye has ever seen
The place that no heart has ever perceived
I had a great feeling inside of me
That one day I'll be there with you
Aku ikut menyanyikannya didalam kamar mandi, sampai Reni mengetuk pintu kamar mandi
" Mas ini cepetan Wudhu malah ikutan nyanyi, Reni cium nih " aku terkekeh,
" Reni kalo mau cium Mas nanti ajah habis Sholat malam, biar nanti bisa diteruskan, tidak sampai situ saja " Reni tertawa
" bisa ajah kamu Mas, udah cepetan wudhunya "***************
Reni, duduk dibelakangku, mengucapkan amin dengan khusyu, aku memanjatkan doa, meminta agar keluarga kecil ini bertahan dari godaan, dari perceraian dan dari masalah masalah besar lainnya.
Reni membuka mukenahnya, melipatnya rapi, kemudian memeluku dari belakang. " Mas mau Reni cium dibagian mana ? " suaranya manja
" Reni mau ciumnya dimana ?" aku merayu, menarik tangannya, memeluku semakin erat.
Sampai disini aku merasakan memiliki istriku seutuhnya, namun tidak pada pagi harinya, Reni
bersikap agak aneh lagi, dengan terdiam dan melamun.
Setiap kali aku mendekatinya Reni menjauh, aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, Reni terus menerus menyebut nama seseorang,
" Rahman, Rahman " aku kebingungan, padahal selepas Sholat malam tadi, aku sudah memiliki Reni seutuhnya. dan sekarang Reni ..........
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerbung Reni
RomanceTulisan pertama saya tentang keluarga kecil yang baru menikah, yang dimana keluarga ini selalu mendapatkan rasa was was dan dihantui masa lalu yang dirasa semakin keras terasa.