RENI Part 5

101 2 0
                                    

Apa yang sebenarnya terjadi!Pertanyaan itu terjawab, ketika orangtua Reni sudah sampai rumahkuAku mendudukan mereka, mempersilahkan meminum jamuan dan kemudian menceritakan apa yang terjadi dengan Reni.


Orang tua Reni saling menatap, " Mungkinkah semua ini terjadi lagi bu ? " aku langsung menanyakan perihal itu


" Apa yang terjadi ?" mereka terdiam cukup lama, sampai aku mengulang pertanyaan lagi.Tangan Ibu Reni mengeluarkan sesuatu dari tasnya, Sebuah amplop.


Aku membolak - balik amplop itu" Apa ini ? " Ibu Reni menatap teduh kearahku, matanya memerah, dan sedetik kemudian Ibu Reni menangis. Bersandar dibahu suaminya.


"Itu adalah Foto Reni " Ayah Reni menerangkan,


" Lalu apa hubungannya dengan Reni? " tanyaku sambil membuka isi Amplop itu,


"Coba kamu perhatikan Photo itu, setiap 10 detik kamu memandangi foto itu, maka akan berubah


" Aku memperhatikan seksama, selama 10 detik seperti yang Ayah Reni katakan, namun tak ada perubahan dari foto itu.


" Apanya yang berubah " tanyaku sedikit menekankan suara, meletakan Amplop itu dan menyerahkan foto yang aku pegang.


" Coba lihat, nggak ada apa - apa kan ? " Ayah Reni terdiam, menundukan pandangannya, Istrinya masih menangis.


Suasana menjadi Hening, kemudian tiba tiba Amplop itu terbakar dengan sendirinya. membakar semua Foto yang ada didalamnya, aku dan Ayah Reni langsung menarik Amplop itu, mengeluarkan Foto yang masih belum terbakar.


Namun kemudian Foto itu ikut terbakar, terbakar dengan sendirinya ditanganku, foto yang dipegang Ayah Reni juga terbakar, terbakar habis. tak ada sisa satu foto pun.


" Mas " Reni berdiri didepan pintu rumah, wajahnya berseri indah sekali, putih.Tidak pucat basi seperti yang terlihat beberapa hari yang lalu.


" Assalamualaikum Mas " Reni masuk kedalam rumah, menyalami Ibu dan Ayahnya.Kemudian duduk didepanku, menciumi tangan dan memeluk tubuhku erat.


" Reni minta maaf mas, Reni merasa sangat terganggu, Reni tau. Reni merasakan Kalau mas kerepotan menangani Reni, Reni sadar ketika tengah malam Reni mengobrol sendiri diruang tamu, Reni sadar semua yang Reni lakukan, yang sangat aneh, Reni menyadarinya.


Tapi Reni tidak mampu menahannya Mas, semuanya terjadi begitu saja diluar kuasa Reni, setiap kali Mas mendekati Reni, dan Reni berteriak. Reni sadar tentang hal itu mas, tapi Reni lagi lagi tidak mampu menahannya, dan ketika Reni sedikit bisa mengendalikan diri Reni, 

Reni menceritakan semuanya, Ibu yang menjadi saksi cerita Reni. dan ibu menyarankan untuk cepat datang ke Masjid untuk minta di Ruqyah, Reni sengaja melewati Mas waktu itu, agar Reni bisa mengendalikan diri Reni, dan Mas tau? semua cerita tentang orang yang bernama Rahman, dan orang yang mas tau aku menggangapnya Abang tidak pernah aku kenal, aku tidak pernah mengenal laki - laki selain kamu, dan Ayah. "

Ibu kemudian datang, membenarkan pernyataan dari Reni


" Aku baru mengetahui setelah mendengar sendiri dari hasil rekaman yang dilakukan pada saat Ruqyah, aku menjerit memekik, membuat telingaku sendiri kesakitan mendengarnya, berteriak memanggil nama itu" Reni mulai menangis.


" Maafkan Reni yang tidak bisa menjaga diri dari gangguan setan seperti itu mas, Reni masih lemah dalam hal iman, kuatkan Reni yah Mas " selesai Reni menangis, sekarang berganti dengan Ayah dan Ibunya, menarik tanganku, meminta maaf.


Keduanya mengakui sesuatu yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya, mereka mengakui bahwa ada seseorang yang pernah melamar Reni, tapi tidak ditanggapi dengan baik.Sehingga membuat orang itu kecewa dan sakit hati.


" Mungkin ada yang menitipkan foto anak kami, keseorang dukun, untuk memberikan gangguan dan kerisauan dalam anak kami, agar tergangu hidupnya, waktu itu Reni masih berumur 16 tahun, maafkan kesalahan Ibu dan Ayah, Reni tolong maafkan Ibu dan Ayah" Mendengar penjelasan dari orang tua Reni, membuat aku mengerti dan memafkan.


" Bagaimana pun mereka adalah orang tua Reni, Istriku sendiri " namun Reni berkata lain, Reni langsung masuk kedalam kamar, meninggalkan orang tuanya, menangis didalam kamar, aku mengerti perasaan Reni, mungkin hatinya sangat terpukul, tidak pernah menyangka bahwa semua ini adalah akibat dari ulah penolakan lamaran orangtuanya terhadap seseorang.


Aku hanya bisa menenangkan Reni, dan menjelaskan semua itu untuk kebaikan Reni sendiri, agar tidak jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab.

Cerbung ReniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang