ROT by 444

2 1 0
                                    

Biarkan semuanya membusuk, menghitam, berbau, dan lapuk. Tak akan ada yang tahu kan?
Senyumku kembali merekah mendengar cerita-cerita yang dia lontarkan sembari sesekali menyuruput jus jeruknya itu. Itu minuman kesukaannya, dia terlihat sangat senang hari ini.
Senja yang terlihat tak terlalu kuning dan tak terlalu orange itu sedikit agak kabur tertutupi awan tipis di langit. Suasana hangat yang sangat cocok untuk dinikmati di sore hari.
Aku masih tersenyum sambil mengaduk-ngaduk jus jeruk yang entah sejak kapan menjadi kesukaanku juga. Dia sebenarnya sedang mengeluh karena pekerjaanya yang sangat berat, tetapi dia selalu menceritakannya sembari tertawa-tawa. Hebat sekali.
Hey, Menangislah
Atau mungkin marah?
Itu adalah hal wajar
Dia hanya tersenyum melihatku yang sedang tersenyum juga di depannya. Lalu kita kembali tertawa. Entah kenapa aku merasa sangat kasihan padanya.
“Untuk apa kasihan? Aku tidak apa-apa. Hahahhaa kau terlalu serius  Liz”
Entah pandangan seperti apa yang sedang aku berikan sekarang pada El.Tapi dia masih mempertahankan lengkungan di wajahnya itu.

Ini adalah hari minggu pukul 23.59
Aku dan El masih berdiam diri di depan jendela kamar sembari sesekali menghisap batangan putih diantara jari tengah dan telunjuk kami. Kebiasaan buruk yang menular! Aku benci kamu El!
Dia kembali terkekeh melihatku yang masih ada di sebelahnya.
Hari minggu akan segera berakhir dalam hitungan detik. Alih-alih memberikan semangat, kurangkul tangan El yg bergantung bebas tanpa rokok itu lalu mendekatkan wajahku ke telinganya.
“besok senin. Hihihihi”
Dia berakting ngeri yang diikuti senyuman miringnya. Haahhh.. sepertinya hanya aku yang tak siap menerima kenyataan bahwa 00.00 berarti sudah hari senin.
“sebaiknya kau tidur”

“Eliza, bangun!!”
“e-eh.. hahahaha maaf bos ketiduran hahahah”
“Mana laporan yang kemarin saya pinta?”
“Oh, ini bos” Eliza membuka laci disebelah kanannya lalu memberikan lembaran lembaran itu kepada bosnya yang masih berdiri tegap di depannya.
“Saya minta hari ini kamu buat laporan pengiriman barang dan keuangan ya, si Karen ga dateng kerja hari ini jadi saya tugaskan ke kamu”
“ok, bos”
“kerjakan yang keuangan terlebih dahulu, jam 12 nanti saya kesini lagi. Sebelum istirahat”
“jam 11 juga sudah beres bos. Hahahahha”

Eliza melirik dua sejoli yang sedang bermesraan di sofa yang ada disudut ruangan itu. Dengan dentingan terakhir, eliza mengkahiri putaran sendoknya didalam gelas berisi cairan hitam pekat itu. Hari ini dia menyeduh tanpa gula.
“ga perlu nunggu malam minggu yaaa”
Wajah kedua orang itu memerah mendengar perkataan liza dan langsung membuat sedikit jarak diantara mereka. Liza hanya terkekeh.
“hehehehe becanda”
Sambil berjalan melewati pasangan itu, eliza mengedipkan matanya ke arah mantan pacarnya, lalu tertawa lagi.
Mereka sudah berakhir sejak 7 bulan yang lalu. Untung saja kopi di tangannya sudah stabil.
...
Suara mesin printer terakhir terdengar sangat merdu di telinga. Sudah selesai untuk hari ini dan aku menutup mataku untuk sejenak.
Kadang membusuk terasa sangat melelahkan.
Mungkin kopi tanpa gula akan menggantikan orange jus.

-Eliza 28 th

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang