R e g r e t [3]✨

502 93 11
                                    

Hai, ada yang nunggu?🙂

"kalau Tuhan gak ngijinin aku sama Ka Elang sama-sama, maka aku gak mau jadi diri aku sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kalau Tuhan gak ngijinin aku sama Ka Elang sama-sama, maka aku gak mau jadi diri aku sendiri."





"Mungkin lo yang harus berhenti, Na. gue gak mau lo terus-terusan sakit hati sama omongan Elang. Sorry but pernah gak sih lo mikir betapa bodoh nya lo selalu ngejar cowo Brengsek kaya Elang? dia ga ada Spesial nya Na."


Reana menghela nafasnya gusar mengingat omongan Juna, memintanya untuk berhenti mendekati Elang yang selalu menolak nya habis-habisan.


Dia cuma mau Elang merespon nya dengan baik, sedikit aja. kebahagiaan besar bagi Reana kalau Elang memperlakukanya dengan baik.

Kring!!

Bel pulang Sekolah bunyi, Reana mengintip ke arah jendela banyak murid yang berlarian untuk pulang. Sebenarnya dia mau menunggu Lea pulang ekskul tapi sahabatnya itu melarang dan menyuruh nya pulang lebih dulu.

L e a n a

Gue pulang duluan ya, kalau mau ke
Rumah gue masuk aja
Gak ada siapa siapa

Oke, nanti gue pulang
Jam setengah 3
Beli cemilan ya Naaaaa

Hmmm yaaa
Read

Reana keluar dari kelasnya melihat ke arah parkiran masih ada Elang, Juna dan Saturnus sedang mengobrol sambil merokok. dia gak heran emang hobi Elang kaya gitu di sekolah.

Bahkan dia gak takut kalau di ancam keluar sekolah sekalipun. Reana bersyukur karena Elang selalu gagal di keluarkan dari sekolah. Karena orang tuanya mempunyai 80% kekuasaan di sekolah ini. Jadi Reana selalu memohon untuk tidak mengeluarkan Elang dari sekolah dengan alasan bermacam-macam.


Hampir mendung, tapi Bis yang Reana tunggu gak datang-datang. dia takut karena langit sudah sangat gelap dan memungkinkan akan ada hujan deras nanti.


Byurr!

Genangan air mengenai rok nya, Reana kaget karena pelakunya orang yang sangat dia kenal.
"Yahh kotor lagi" gumam nya kecil sambil membersihkan rok nya dengan tangan.

"Na, sorry. Elang gak sengaja." Juna menghampiri Reana yang masih sibuk membersihkan rok nya.

"Gak papa, bisa di cuci kok."

"Woy Lang gimana nih, parah lo! udah anterin tuh Nana kasian dikit lagi hujan." Sahut Saturnus melihat ke arah Reana dengan tatapan kasihan.

"Lo nyuruh gue, Nus? lagian kena gitu doang lebay banget, udah gc ayo! Juna ayo anjing!" Kesal Elang menatap temanya yang masih tidak mau mendengarkanya.

"Udah lo anterin dia, atau gue gak bakal mau bantuin lo cariin stiker the beatles buat motor lo." ancam Juna membuat Elang mendecak kesal rasanya ia mau memukul Juna kalau bukan temanya dari kecil.


"Fine ngenstut, udah buruan naik!"

Reana baru mau menolak karena dia takut, tapi Juna udah menariknya ke arah motor Elang dan menyuruhnya paksa menaiki motor itu. Reana pun dengan terpaksa mau. sebenarnya senang sekali di bonceng Elang rasanya mau teriak dan pamer kepada Leana nanti.



Selama perjalanan tidak ada yang bicara, Reana mau mengatakan sesuatu tapi dia takut Elang kesal dan menurunkanya di tengah jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama perjalanan tidak ada yang bicara, Reana mau mengatakan sesuatu tapi dia takut Elang kesal dan menurunkanya di tengah jalan. Omong-omong soal Juna dan Unus dia mampir untuk membeli minuman dan menyuruh Elang mengantarnya sampai rumah duluan.

Elang memberhentikan motornya, ternyata Elang tau dimana rumah Reana. tapi dia tau dari mana? Reana gak peduli soal itu yang penting dia senang hari ini.

"Ka, Makasih udah anter. mau ma-

"Gak, inget gua terpaksa jadi lo ga usah seneng dulu."

Ah iya benar, terpaksa. Omongan itu membuat Reana kembali ke realita karena sampai kapan pun Elang ga akan pernah melalukan itu dengan ikhlas.

Reana tersenyum lalu membalikan tubuh nya untuk masuk ke dalam, tapi Elang memanggilnya membuatnya menoleh.


"Jangan deketin gue lagi, karena sampai kapan pun gue ga akan suka sama lo. jangan buat diri lo sendiri sakit hati. jangan terlalu banyak berharap. karena Tuhan sendiri tau karena gue sampai kapan pun gak akan sudi pacaran sama cewek lenjeh kaya lo."

Duarr!

Suara petir kencang terdengar, bersamaan dengan derasnya hujan yang turun tiba-tiba. menutupi wajah Reana yang tengah menangis diam sambil menatap Elang.

Langit pun tau, bahwa Reana lagi gak baik-baik saja saat ini.

"aku udah berusaha buat gak pernah suka sama Ka Elang, tapi gak bisa apa itu bisa di paksa? bahkan aku emang ngerasa bodoh suka sama Ka Elang. Ka Elang kasar sama aku pun aku gak pernah balas dendam dan masukin ke dalam hati aku sendiri walaupun sakit. aku cuma mau Ka Elang merespon aku dengan baik dikit aja

"kalau Tuhan gak ngijinin aku sama Ka Elang sama-sama, maka aku gak mau jadi diri aku sendiri. Makasih tumpanganya, hati-hati di jalan."












Maaf ya telat banget update nya, aku jarang ada waktu buat bikin draft. jadi sekarang aku up.

Vote dan komment ya, kalian tau rasanya ngetik sambil mikir buat bikin kalian suka sama cerita aku? tolong hargai. Vote dan koment ya jangan pelit-pelit.

Love,
@chimorayyy

Regret✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang