"Gue minta maaf ke Reana, lo mau gak maafin gue?"
•••
Pagi itu saat Elang dan kawan-kawan sudah sampai di Sekolah, Juna langsung menyuruh Elang untuk me'minta maaf atas semua yang pernah dia lakuin ke Reana."Harus banget sekarang apa, njing?!" kesal Elang karena Sahabatnya itu terus memaksa nya dari awal parkiran sampai kelas.
Juna dan Unus saling mengangguk sebagai jawaban, mau gimana pun ini juga bentuk dukungan biar Elang suka sama Reana.
"Eh, namanya janji ya harus di tepatin laki bukan lo?"
"Bencong dia mah, tampang doang sangar!" Sahut Saturnus dan saat itu juga dia mendapat hantaman di belakang kepalanya.
Elang bersumpah, kalau bukan karena Ps limited edition nya Arjuna dia gak bakal mau tuh sampai di suruh minta maaf ke Reana.
Lagi pula, selama hampir 18 Tahun dia hidup gak pernah minta maaf sama orang, jadi susah banget buat ngucapin kata-kata itu.
Sampai di kelas pun dia masih mikir gimana caranya minta maaf ke Reana, Elang bingung bukan main.
"Galau amat lo di suruh minta maaf doang," ucap Arjuna menatap wajah Elang yang tanpa ekspresi itu.
"Emang lo fikir minta maaf gampang? susah njing!"
Saturnus mengikuti gaya bicara Elang berniat meledek, dia tau kalau Sahabatnya itu keras kepala betul. sekalipun dia salah dia gak akan pernah minta maaf ke orang, makanya kadang Saturnus suka kesal liat tingkah Elang.
"Minta maaf susah, sejak kapan? cuma orang kafir yang ngomong gitu, Tuhan gak suka!"
"Kaya lo gak aja unus buntu!"
"Sorry, gue terdidik sejak lahir."
"Ehh! gak usah bacot lo bedua pokonya Elang minta maaf ke Nana. terus bikin tuh Nana seneng. kalo lo gagal, gue gak mau minjemin Ps gue ke lo sampe kapan pun."
•••
Bel istirahat bunyi dan Elang lagi gak semangat buat keluar, kalau bukan karena paksaan kedua sahabatnya itu gak akan mau juga dia keluar.
Apalagi harus disuruh minta maaf, dia mendingan di suruh lari keliling lapangan 100 puteran.
"Duh Lang, lo gak usah alay dah disuruh minta maaf kaya di suruh terjun dari gedung aja lo!"
Iya emang susah, soalnya Cowo sangar kaya Elang gak mungkin minta maaf duluan. juga, di kamus dia tuh gak ada yang namanya minta maaf duluan.
"Lang..Lang..gue bilangin Bapak lo nih Lang jadi bandel begini." lawak Juna dengan muka semangat dia narik-narik tangan Elang bareng Saturnus.
Sampai di depan kelas Reana, dia lihat kalau Perempuan mungil itu lagi baca novel bareng Lea.
Detik itu juga Saturnus mendorong Elang sampai menghampiri ke arah Reana yang masih fokus membaca.
"Nana! di cariin Elang katanya mau ngomong! Nana!" teriak Juna dengan nada suara anak kecil yang lagi ajak temanya main.
Karena merasa terpanggil akhirnya Perempuan kecil itu mengalihkan atensi nya ke arah Elang yang masih bingung harus ngelakuin apa.
"Ngapain disini?"
Bukan Reana yang ngomong, tapi Lea. Perempuan itu udah siap-siap melayangkan omongan pedas nya ke arah Laki-laki berbadan kekar itu.
"Kalo lo kesini cuma buat marahin Nana—,
"Gue mau minta maaf ke Reana, lo mau gak maafin gue?" ucap Elang membuat kedua Perempuan itu sedikit terkejut.
Apalagi Reana, dia gak tau kenapa Elang random banget tiba-tiba minta maaf.
"Gue tau ini tiba-tiba cuma gue tulus minta maaf sama lo, gak usah curiga apapun sama gue. lo mau kan temenan sama gue?"
Reana lagi-lagi kaget, baru kali ini dia liat seorang Elang Prayoga rela ngelakuin ini.
"Jangan mau Na, si Burung Elang pasti ada sesuatu." kompor Lea tidak terima.
"Jangan gitu Lea, siapa tau Kak Elang tulus mau minta maaf? Tapi kenapa tiba-tiba ya Kak?"
Elang menghela nafas, dia merasa Perempuan terlalu banyak basa-basi. "Udah pokonya lo mau gak maafin gue?"
Reana masih merasa ini Elang yang sama dan gak pernah berubah, Elang yang gak pernah sabar dan kasar.
"Di maafin kok, lagian—,
"Gak bisa gitu dong, masa lo mau maafin gitu aja sih Na? Marahin gitu, maki-maki dulu gitu si brengsek." geram Lea gak ada habis-habis nya, kayaknya Perempuan itu punya dendam tersembunyi ke Elang.
"Diem, gue gak ada urusan sama lo."
Baru Lea mau menjawab tapi sudah di tahan Reana, dia gak mau ada keributan karena Reana merasa Elang udah tulus ngelakuin itu tanpa apapun.
Tapi dia gak tau yang sebenarnya.
"Aku maafin Kak, aku juga mau kok berteman. jangan masukin ke hati ya omongan Lea."
Elang mengangguk lalu menjulurkan tanganya ke arah Reana, lalu mereka berjabat tangan. Reana senang karena dia bisa dekat dengan Cowok itu dan merasa Elang udah sedikit berubah.
Dan Elang puas dan sudah tau kalau Reana gak mungkin bakal nolak apa yang dia mau, dengan gini Cowok itu bakal cepat-cepat bawa pulang Ps Juna.
A/N
Maaf banget baru Update, udah lama banget aku gak update kayaknya😿 kemarin temen aku bilang kalau ada yang nanyain cerita ini jadi aku update iseng-iseng hehe.Plis jangan bosen-bosen, karena mungkin sekarang aku bakal active lagi.
Like plus comment jangan lupa yall!!
Salam dari Abang Unus🙆
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret✓
FanfictionMelukai hati gadis yang sangat mencintainya hingga depresi, lalu merengkuhnya kembali hanya karena kasihan. apa masih pantas jika suatu hari Elang berharap jika Reana tidak pernah berhenti mencintainya? s t o r y b y ©chimorayyy [Jungri lokal ver]