Part 01

3.5K 160 0
                                    


"Selamat atas kebebasannya Pak, jangan kembali lagi kesini ya," 

"Terima kasih."

Ali menghela nafas panjang. Akhirnya setelah 5 tahun ia mendekam di penjara kini kebebasan pun ia terima. Huhhh, rasanya ada yang beda saat ia kembali menghirup udara segar ini. Mungkin efek ia terlalu lama di penjara.

Ali melangkahkan kedua kakinya dengan bersemangat. Ia sudah tidak sabar ingin bertemu kedua belahan jiwanya. 

***

"Semoga Prilly dan Livia masih tinggal disini," gumam Ali seraya menatap bagunan rumah mewah di hadapannya kini. Ali tersenyum membayangkan bagaimana ekspresi Livia, puteri kecilnya nanti saat bertemu dengannya.

"Pak Ali?" Ali menatap seorang satpam yang kini berada di hadapannya dengan senyum manisnya.

"Pak Ali sudah bebas?" tanya satpam yang ber nam tag Dito itu. Ali mengangguk kemudian tersenyum. Tanpa berfikir panjang lagi, Pak Dito langsung membukakan pintu gerbang untuk Ali masuk.

"Ayo, Pak, masuk. Bu Prilly ada di dalam," senyum Ali semakin merekah saat mendengar satu nama yang diucapkan oleh Pak Dito. Dengan langkah cepat Ali berjalan memasuki rumah.

"Pril ..." langkah Ali terhenti seketika saat melihat Prilly, Livia, dan seorang lelaki yang tidak dikenalnya. Siapa lelaki itu? Mengapa terlihat sangat akrab dengan Prilly dan Livia? Bahkan kini mereka terlihat sedang tertawa lepas.

"Papaaaa!" lamunan Ali buyar saat melihat Livia yang kini berlari kecil menghampirinya. Ali tersenyum senang, langsung saja Ali mengangkat tubuh mungil Livia dalam gendongannya. Ah, betapa Ali sangat merindukan puterinya ini.

"Papa udah pulang? Via kangen," Livia tersenyum kemudian memeluk leher Ali dengan erat.

"Iya sayang, Papa juga kangeeeen banget sama Via," Ali mengecup puncak kepala Livia berkali-kali.

"Kapan kamu bebas Li?" pertanyaan yang berasal dari seorang wanita itu mampu mengalihkan Ali yang sedari tadi fokus pada Livia.

"Aku baru bebas, dan aku langsung kesini," Ali menjawab pertanyaan Prilly dengan seulas senyum yang manis.

"Syukur deh akhirnya kamu bebas juga," pandangan Ali beralih pada seorang pria yang kini berdiri di samping Prilly. Kening Ali mengernyit saat pria itu memeluk pinggang Prilly, possesif.

"Ini Rangga, suami aku." mata Ali terbelalak sempurna saat mendengar Prilly menyebut pria itu adalah suaminya. Oh, Ali hampir saja melupakan statusnya dengan Prilly. Wajar saja jika Prilly memiliki suami lagi, karena Ali hanyalah 'Mantan Suami' nya saja. Ali menurunkan Livia dari gendongannya dan menatap Prilly dengan senyum terpaksanya.

"Rangga," pria yang mengaku suami Prilly itu mengulurkan tangannya, dan dengan malas Ali menyambut uluran tangannya, hanya untuk berkenalan.

"Ali."

"Selamat ya atas pernikahan kalian." Ali mencoba tersenyum walaupun kini suasana hatinya mendadak tak secerah tadi.

"Terima kasih." dengan possesifnya Rangga kini memeluk pinggang Prilly dan mengecup pelipisnya. 

"Aku mau ajak Livia main, boleh?" 

"Oh silahkan," jawab Rangga yang membuat Ali memutar bola matanya malas. Mood Ali benar-benar hancur saat ini, mungkin dengan mengajak Livia bermain adalah pilihan terbaik.

***

"Aku harap, Ali tidak akan melakukan kekerasan lagi," 

"Ya, semoga," Prilly tersenyum menatap Rangga yang kini sedang merangkulnya mesra. Walaupun dalam lubuk hatinya Prilly masih menyimpan perasaan untuk Ali, namun kini Prilly berusaha keras untuk beralih mencintai Rangga yang kini sudah menjadi suaminya.

"Aku harap setelah kebebasan Ali, kamu bisa melupakan dia," 

"Aku akan berusaha." Rangga tersenyum mendengar jawaban Prilly. Meskipun pernikahan mereka terjadi karena perjodohan, namun Rangga kini sudah menyerahkan hatinya untuk Prilly dan berharap Prilly juga akan menyerahkan hatinya pada Rangga.

***

"Pa, liat deh ini gambar Via," 

"Wah bagus banget, Via yang gambar?"

"Iya dong," Ali kini sedang menemani Livia bermain di kamarnya. Ali bersyukur walaupun dulu ia sempat melakukan kekerasan terhadap Prilly dan Livia, namun Livia tidak pernah membencinya. Justru Livia terlihat sangat menyayangi Ali.

"Oh iya Pa, Papa Rangga baik loh. Dia suka ajakin Via jalan-jalan, nemenin Via main, bacain Via dongeng. Via seneng punya Papa baru." Ali tersenyum miris mendengar Livia yang mengagungkan nama Rangga. Jika dulu Ali tidak melakukan kekerasan mungkin sampai sekarang Ali dan Prilly masih sepasang suami isteri. Penyesalan memang selalu ada diakhir permasalahan.

Bersambung.

Jangan lupa vote dan komen, hehe;p

Tangerang, 09 November 2019.

Mantan SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang