Bel istirahat berbunyi dengan keras ke seluruh penjuru sekolah. Seketika koridor penuh dengan para murid yang berlalu lalang. Tak terkecuali Fayola dan Lita yang sudah berlari ke kantin untuk menempati bangku di kantin agar tak kehabisan.
Fayola bertugas menjaga bangku, sedangkan Lita memesan makanan untuk mereka makan. Hari ini kedua teman sebangku itu ingin memakan siomay. Jadi Lita menuju kedai mbak Tuti' untuk memesan siomay.
Sedangkan Fayola di bangkunya menelfon pacarnya dan memberitahu kalau dirinya sudah di kantin, dan tak berselang lama pacar kesayangannya sudah bergabung dengannya di meja kantin.
Lita datang dengan dua piring siomay di tangannya, diikuti dengan salah satu penjual jus disana yang membawakan jus alpukat dan jus buah naga pesanan Fayola dan Lita.
Setelah meletakkan piring siomay di depan Fayola dan membantu penjual jus menurunkan pesanan miliknya, Lita duduk tepat di depan Fandy dengan tatapan menghunus tajam sembari mengenggam erat sendok dan garpu di tangan kanan kirinya.
Fandy yang dipandang seperti itu hanya memasang wajah kikuk dengan tangan yang terus menggenggam oh lebih tepatnya mencengkram tangan Fayola dibawah meja.
"Akhirnya kucing masuk ke kandang singa tanpa gue harus repot repot nyari lo keliling sekolah dan nyeret lo di depan muka gue."ucap Lita datar, sedangkan Fayola memilih memakan siomay nya setelah melepas paksa tangannya dari Fandy. Sepertinya menonton drama Lita dan Fandy sembari makan siomay adalah pilihan yang tepat dan sempurna.
"Gg-ggue bakal jelasin, tapi lo gak boleh motong dan jangan nyebarin ke mana mana. Dan yang paling penting abis ini lo jangan marahin gue lagi."
"Iya cepetan."
Fandy mulai menjelaskan sesekali mencomot siomay milik Fayola tanpa gadis itu sadari, Lita juga mendengarkan dengan seksama dengan memakan siomay nya. Namun ada beberapa kalimat penjelasan Fandy yang terus dielak oleh Lita, namun Fandy dengan cepat memperingati dengan kesepakatan mereka di awal.
"Udah, gue udah cerita lengkap versi detail nya bahkan Fayola kemarin gak gue kasih tau soal mama yang manggil bokapnya dia. Udah ye damai ye?"Fandy mengulurkan tangannya, dan Lita membalas jabatan tangan tersebut.
Tiba tiba seluruh kantin heboh, mereka bertiga menoleh ke pintu kantin. Di sana berdiri dua orang remaja yang sedang celingak celinguk mencari seseorang. Fayola yang peka langsung melambaikan tangannya, dan kedua sejoli itu melangkah ke arah mereka.
"Apa apaan ini kalian gandengan kaya gini hah?"teriak Lita heboh seakan mewakilkan seluruh pertanyaan dari penghuni kantin, mereka menjadi pusat perhatian sekarang.
"Kita udah official."jawab Devan singkat tanpa ekspresi seperti biasanya.
"WHAT?!?!"
Seketika kantin ricuh dan heboh ada yang mendukung, ada yang memberi selamat, dan pastinya ada juga yang mencibir. Fayola dan Fandy asik bermesraan suap suapan siomay berdua karena mereka berdua sudah tau dari kemarin. Sedangkan Lita mulai mendramatisir keadaan dengan berpura pura lemas dan berpegangan pada meja.
"Oke, ini sulit dipercaya. Yah akhirnya my boy crush sudah menemukan cintanya, but Congrats!"Lita menyalami tangan Devan dan Resya secara bergantian lalu mempersilahkan mereka berdua duduk, sedangkan dirinya berputar posisi duduk menjadi di sebelah Fayola.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Fayola
Teen FictionMereka yang paling dekat seringkali menjadi yang paling jauh. Cause when trust breaks, love fades~