"Oiii. Kris. Main basket ayoo."
"Ga ah. Ga jago."
"Yailah... Lebay. Tambahin biar cukup. Ayolah."
"Iyaaaaa. Ayolah kk kelas ganteng." ujar seorang perempuan menggoda kk kelasnya.
"Haaaah. Ya sudah."
********
"Laaan. Jam berapa mata pelajaran berikutnya?"
"Hmm? Wait, wait." ujar yang ditanya sembari menatap mejanya
"Jam 10. Kenapa?"
"Hehehe. Biasa...."
"Hmmm.. Mulai. Mulai laparrrrrr." Ujar Ulan dalam hati menahan geram.
"Nanti sms ya kalo udah masuk. Ok? Kita di kantin seperti biasa. Pojok."
Ujar seorang perempuan kelaki-lakian itu kepada Ulan."Dasar.... Yuri, yuri."
"Heh.. Nanti kedengeran. Wkwk"
"Hehehe. Ga papa Bal. Kupingnya paling udah kebal."
"Bal. Bal... Lu pikir bala bala apa? Panggil yang jelas. Ba-Le-Ri-Na. Oke?"
"Iya, iya, princesss Balerina.."
"Hehehe, bagus bagus."
"Btw, kamu tau ga... Aku punya rahasia untukmu."
"Loh? Kok gitu?"
"Hmmm.. Iya rahasia."
"Kalo rahasia ga usah dibilangin... Yaelah."
"Ayo ayo ke sudut."
Beberapa detik kemudian
"Hah, apaan?" jawab Ulan memutar matanya malas.
"Tau gak.. Si Nana. Iya kenapa?"
"Dia... Pake narkoba loh."
"Tau dari mana? Jangan gosip lah..." jawab Ulan enteng
"Ya taulah. Dia ajakin aku kok. Makanya aku tau..." jawab Balerina polos.
"Trus gimana rasanya?" tanya Ulan yang masih dengan ekspresi yang sama.
"Hmmm. Seperti masalahmu hilang...
""Tapi ternyata ga hilang kan?" Ulan menambahkan.
"Hehehe. Iya. Tau dari mana?"
"Nah... Ketahuan kan kamu. Hmmm Bale, bale. Dasar. "
"Yaaaaah. Ga, ga gitu. Cuma sekali doang kok. Itu pun insiden. Suwer dah." jawab Balerina gelagapan
"Iya... Jadi masih mau?"
"Ya engga. Aku ga mau bernasib sama kayak bapak ibuku." jawabnya enteng.. Kelihatannya tapi menjalaninya tentu tidak.
"Baiklah.. Cukup pembukaan rahasianya, kita panggil si kunyuk-kunyuk dari kantin. Oke?"
"Butuh bantuan?"
"Sangaat butuh!" jawab Ulan sambil seringai.
"Lan... Jangan ngaco deh."
"Kenapa?"
"Senyummu itu loh.."
"Emmmm. Kamu aja yah yang panggil mereka. Aku masih ada urusan. Daaaaah"
"Yaaaaaa. Ulan!!"
********
"Program minggu ini ada...."
"Hmmm. Tau dari mana dia nomerku."
"Apaan?"
"Ya? Ga..."
"Sms program kerja lagi ya? Siapa?"
"Biasa. Si calon kordinator kegiatan angkatanmu." jawab lelaki itu sambil menunjukkan jarinya ke hidung perempuan itu.
"Yaaaah! Jangan toel toel dong. Udah tau ni hidung tinggal sepanggal ditoel toel.." protesnya.
"Yaa ga papa kali sayang. Kan pesek pesek ngangenin." jawab lelaki itu menggoda.
"Kak Kris ini, malu tau." jawab perempuan itu dengan wajah merona
"Apaan ? Ada yang salah?"
"Ga usah pake sayang sayangan. Ini di sekolahan. Huh!"
"Ya ampun Paola sayang. Hahaha" ujar Kris sambil mencubit pipi sang kekasih lalu berlari sekencang kencangnya.
"Kak Krissssssss! Awas yaaaaah. Aku bales nanti."
Disebelah sana
"Idiwhh. Menjijaikan. Kenapa juga Ulan mengkhianatiku... Huhu. Jadinya kekantinkan. Males bangets . Ketemu musuh bebuyutan!" ujar Balerina kesal tapi tetap saja, Ia menyayangi sahabatnya Ulan dan melakukan permintaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quite Down (Yang Tak Tersampaikan)
RandomCerita cinta remaja yang apik berbalut kesedihan yang sempurna sesempurna ketulusannya mencintai dan menyayangi lelaki kurus bertubuh jangkung bersenyum manis nan jenaka dengan mata yang sedikit tertarik membuatnya semakin manis dengan kulit sawo ma...