Bagian 3 : 'Rutinitas'

15 0 0
                                    

(Teeeeeet... Teeeeeet)
Bel sekolah tanda kegiatan belajar mengajar telah usai. Beberapa di antaranya bergegas merapihkan buku-buku mereka, ada pula yang masih sibuk dengan tulisannya tetapi Ulan seperti biasa di hari Jum'at sudah menyelesaikan segala kesibukan Mapelnya sejak sejam yang lalu. Mau tau kenapa ?

"Gimana, semua kertas-kertasnya udah siapkan Put?"

"Iya, udah Lan. Tinggal dibagiin aja nanti pas orang-orang pada masuk."

"Yang di pintu masuk siapa sebentar?"

"Emm bentar, kayaknya dari seksi publikasi deh Lan. Bentar aku tanyain lagi."

"Oke, oke"

"Eh put, put. Bentar. Musik sama acara pembuka gimana ?
Udah siap?"

"Iya, tadi udah sempat latihan lagi sekali sebelum ngatur musik di ruang persiapan."

"Good lah. Tamunya ada ga ? Eh bentar itu minggu depan apa jadinya minggu ini?"

"Minggu depan Lan... Hehehe"

"Oke oke, sorry ya Put kebanyakan nanya. Ok deh, thank you ya sebelumnya.."

"Iya Lan. Hmm jangan kebanyakan mikir keras kamu"

"Kenapa emang kamu ngomong gitu?"

"Umur sama memori udah ga sesuai ntar. Wkwkwk"

"Wah ngaco. Hahaha. Tau aja. Untung belum ubanan ya? Ya kali kamu bisa nyariin ntar."

"Oalah. Ngakak kampretlah kamu Lan hahaha"

"Lanjut, lanjut"

"Oke , oke Lan"

"Eh ka Pel, yang pimpin pembukaannya kk kan ?"

"Bukan aku Lan, si Lika"

"Trus yang maju di depan nanti gimana formasinya?" tanya Lika yang langsung menyahut berhubung tepat berada di samping Pelu

"Oh iya, oke deh kak. Aku manut aja. Formasinya ka Pel 1,4 aku 2,6 ka Lik 3 sama 5. Ya kan ?"

"Iya iya. Kirain lupa kamu. Tumven. " jawabnya nyeringai

"Hehehe. Iya lagi encer kak. Wkwk."

"Ya udah, ayo kita siap-siap. Keburu diliatin sama Bu Titin nanti ditanya-tanyain lagi." seru Pelu yang tiba-tiba ketemu pandang sama bu Titin. Mulai paham sama kode bu Titin.

"Wkwkwk. Iya iyaaaa ibu kor." Jawab Lika diikuti cekikikan Ulan.

*****

(60 menit berlalu)

"Trima kasih kerja samanya semua teman-teman. Khususnya untuk seksi acara yang sudah memimpin acara, bagian musik, publikasi dan semua yang sudah turut dalam persiapan sejak hari rabu. Terima kasih semuanya. Mungkin ada tambahan dari Lika dan Ulan?"

"Hmm iya, trima kasih ya sedikit ada tambahan dari saya. Ingat kita ini adalah team sampai kapanpun ayo kita kerjakan dengan hati yang sungguh-sungguh karna apapun yang kita lakukan semuanya berharga. Mungkin kita ga semuanya ada dan bekerja bahkan yang ga turut dilantikpun malahan mungkin lebih giat dari pada kita-kita di sini, semuanya tidak ada yang sia-sia. Siapapun kita, berapapun kita, itu ga jadi masalah. Yang terpenting, kita tetap jalan pada tujuan kita. Oke guys. Maaf kalo udah kepanjangan. Gitu aja Pel dari aku."

"Kamu Lan ?"

"....."

"...."

"Hey!"

"Eh iya, ga ada. Cukup. Semuanya udah terwakilin. Hehehe"

"Oke baiklah semuanya, saya tutup, Ka kamu do'a ya."

"Saya? Oke.."

******

"Ettt. Kenapa tadi melamun ya ?"

"Ga.. Melamun gimana?"

"Itu tadi, waktu di tanyain sama si Pelu buat tambahan kosa kata kamunya malah diem ga ada respon. Telat loadingnya ya? Hahaha"

"Ga, ga kenapa napa. Ya elaaa. Semua pada bilang gitu dah sama gue. Cape deh. Hahhaa"

"Bahaya ntar pikun sebelum masa"

"Emang ada masalah ?"

"Ga ada. Tenang aja"

"Ya udah, kalo ada apa-apa diceritain. Curcol curcol lah. Yaaah walaupun aku kk kelas kamu , kan kita masih tetap seumuran." rangkul Lika ke Ulan

"Asyiaaaaap"

"Hahaha"

Mereka berdua tertawa

*****

Kenapa dengan Ulan?
Penasaran?

Silahkan dinantikan di chapter berikutnya...

Kalo bisa meninggalkan jejak yang positif ya, thank you readers :)

Quite Down (Yang Tak Tersampaikan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang