[3] Bien faire et laisser dire

97 15 8
                                    

3

Bien faire et laisser dire

.

.

"Lakukan dengan baik dan biarkan mereka bicara"

Selangkah ke depan maka mustahil untuk menarik ulur

Mulai lalu terjerumus // Mundur lalu lepas

-------- Je T'aime -------


Winter in December, 2005

Headline News

Artis cilik berbakat dengan julukan Nation's Little Brother - Kim Taehyung masuk dalam daftar nama korban kecelakaan beruntun yang terjadi di jalan Songnidan-gil dini hari tadi. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak rumah sakit maupun keluarga mengenai keadaannya. Polisi telah mengonfirmasi penyebab kecelakaan beruntun yang terjadi setelah keluar hasil rekaman kamera dashboard pengendara lain yang menunjukkan adanya kejanggalan dalam tragedi ini. Diketahui bahwa insiden kecelakaan disebabkan adanya tumpukan salju pada jalan yang mengakibatkan seorang pengendara sepeda motor oleng lalu terjatuh secara tiba-tiba hingga beberapa mobil yang berada di belakang tidak sempat untuk menghentikan laju kendaraannya. Sementara polisi menyebutkan ada total 12 korban dengan luka berat hingga sedang dan 2 korban meninggal dunia dimana salah satunya adalah ayah dari artis Kim Taehyung dan satu orang lagi yang sampai sekarang masih belum diketahui identitasnya....

Klik

Seorang perawat baru saja mematikan siaran televisi yang ada di lobi rumah sakit. Meskipun begitu tak menghentikan tatapan kosong seorang anak laki-laki berumur 12 tahun yang masih mengarah pada layar televisi yang sudah menghitam. Anak itu masih saja duduk di bangku seorang diri, seolah tak bergeming meski keadaan disana sedang begitu kacau dan ramai sebab menjadi lokasi evakuasi korban kecelakaan beruntun yang ada di berita tadi.

Meski di luar hujan salju dengan lebatnya masih mengguyur sejak semalam, namun seperti tubuhnya sudah mati rasa, anak itu bahkan hanya dengan sweater tipisnya sejak dini hari masih pada posisi yang sama. Tak bergerak, tak beranjak, bahkan sekadar bergeser dari duduknya. Ia kelewat patuh dengan apa yang pamannya perintahkan. Duduk disana hingga nanti paman kembali. Itu yang dikatakan.

Begitu merasa sebuah mantel hangat menyapu tubuhnya, anak itu akhirnya mengalihkan tatapannya yang masih kosong ke arah seseorang yang kini tengah berjongkok di depannya. Mata itu begitu polos sampai-sampai seseorang yang ia sebut pamannya justru merasa semakin pedih mengingat akan nasib anak yang ada di hadapannya. Telapak tangannya yang lebar ia arahkan pada kedua pipi anak itu, lalu berusaha untuk memberikan senyuman walau matanya telah berkaca-kaca.

"Seokjin, mulai sekarang kau tinggal bersama paman, ya."

Seokjin hanya masih diam tak menyahut, meniti kedua mata pamannya. Agaknya anak itu masih tidak tahu apa yang dimaksud oleh pamannya.

"Ayah dan adik dimana, paman? Bukankah paman berkata ingin mengantarku menemui mereka?"

Semakin sesak hingga mulutnya tak mampu untuk sekadar mengeluarkan kalimat. Maka yang bisa dia lakukan adalah membawa anak ini ke dalam pelukannya. Dia hanya ingin merengkuh anak ini erat, memberikan semua kekuatan yang ia punya agar hati Seokjin kecil memiliki ketegaran seluas samudera untuk menerima nasib yang teganya mengungkung jalan takdirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Je T'aime : C'est La VieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang