Disclaimer: all the characters in this story still belong to God and themselves, this story just a fiction. Homophobic plis go away and dont leave a bad comment i beg u. Thank you ♥
⚠ Full of drama ⚠ Happy reading!
Enjoy, peace, and chanchen for life.#
Chanyeol hanya seorang diri saat ini. Pandangannya menatap ke depan, entah apa itu. Terlalu banyak benda di depan sana untuk dideskripsikan. Berkali-kali dirinya menghela nafas. Raganya disini tapi, jiwanya seperti entah kemana.
Chanyeol lalu mendudukkan dirinya di ujung sofa. Tas dan gitarnya teronggok di ujung sofa satunya. Lelaki jangkung itu merebahkan punggungnya pada sandaran sofa dan memejamkan matanya. Rasanya masih sama. Chanyeol selalu merasa tidak sendirian disini. Namun, lagi-lagi itu hanya perasaan Chanyeol semata.
Jongdae.
Dulu.
Sebelum 3 bulan yang lalu.
Masih Jongdaenya.
Chanyeol kemudian berdiri, mengambil tas dan gitarnya. Terlihat dia membawa selembar foto di genggamannya. Dengan langkah gontai Chanyeol meninggalkan rooftop kampus kuning.
***
Chanyeol berniat mengambil barang-barang yang ada di loker. Berkali-kali pemberitahuan dari pihak kampus untuk mahasiswa yang akan wisuda agar segera mengosongkan loker mereka. Chanyeol senang tentunya akan wisuda tapi, separuh hatinya menolak. Ada rasa yang belum tuntas dan masih tertinggal di kampusnya ini.
Kakinya masih terus berjalan menelusuri lorong kampus. Chanyeol berbelok ke arah bagian loker. Tiba-tiba dia berhenti. Tubuhnya menegang. Sepertinya semesta memang berencana membuat perasaanya terombang-ambing.
Di depan sana, orang yang selalu Chanyeol cari keberadaanya ketika berada di area kampus dan orang yang sama yang selalu menghindarinya 3 bulan ini.
Badannya terlihat mungil di depan loker. Tangannya sibuk memasukkan beberapa buku ke dalam tas.
Chanyeol ingin mendekat, merengkuh tubuh itu ke dalam pelukannya.
Jongdae, apa kamu makan dengan baik?
Tidurmu nyenyak kan?
A-apa...apa kamu baik-baik saja?
Pertanyaan itu hanya mampu berputar-putar di kepala Chanyeol. Chanyeol jadi teringat saat tahun pertama hubungan mereka memutuskan mengganti panggilan mereka menjadi aku-kamu. Chanyeol ingat juga dulu Jongdae tertawa tanpa henti saat Chanyeol terlihat kaku mencobanya. Dan berakhir Chanyeol memberikan ciuman kepada Jongdae yang tidak berhenti mengejeknya.
Sekarang dirinya hanya mampu memandang laki-laki itu dari jauh. Lebih baik seperti ini. Setidaknya Jongdae masih berada dalam jangkauannya. Jika Chanyeol mendekat, Chanyeol takut Jongdaenya itu akan menjauh. Seperti yang dia lakukan sebelumnya. Tunggu, apa dia masih boleh menyebut Jongdae sebagai Jongdaenya?
Chanyeol masih betah memandang Jongdae dari kejauhan. Tanpa Jongdae sadari tentunya. Chanyeol melihat Jongdae akan menutup pintu lokernya sebelum terhenti dan terlihat mengeluarkan selembar kertas kecil. Ah, sepertinya sebuah foto.
Chanyeol melihat foto yang ada di genggamannya. Foto pertama mereka. Mereka berdua terlihat intim dalam foto itu. Saling merengkuh dengan bibir mereka yang menyatu. Chanyeol ingat bahwa Jongdae juga memilikinya.
Apakah?
Chanyeol kembali menatap Jongdae yang sudah berjalan menjauh. Masih tidak menyadari keberadaan Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
ChanChen's Story
AléatoireDunia cuma milik Chanyeol sama Chen yang lain mah cuma ngekost. Chanyeol x Chen bxb yaoi! mpreg homophobic silahkan menuju pintu keluar