Banyak typo,maklum cerita pertama
Karena setiap mau buat cerita,selalu di hapus.************************************
Flashback**
Penjelasan sang dokter membuat Zahra terkejut,karena selama ini ia fikir sakitnya adalah sakit biasa,namun penjelasan tadi
"Nak Zahra,sakit yang kamu rasakan bukan penyakit yang ringan.Disini tertera penjelasan bahwa kamu mengidap penyakit kanker selaput darah yang sudah memasuki stadium 3,keluhan yang kamu rasakan selama ini adalah dampak dari kanker itu .
Kanker yang menggerogoti tubuh kamu sudah menyebar ke seluruh jaringan tubuh nak,dan itu butuh penanganan segera .Bisakah saya berbicara dengan keluarga kamu nak,agar sakit kamu dapat segera ditangani,
Ini bukan masalah sepele nak,ini menyangkut kehidupan kamu sendiri.Setidaknya jika sudah di tangani,sel kanker Yang ada di tubuh kamu dapat kita cegah agar tidak semakin menyebar "jelas sang dokter.
Zahra hanya mendengarkan,ini begitu cepat,Zahra fikir ini hanya sakit biasa.
Ia tidak ingin keluarga nya tau terutama sang oma.ia sudah cukup merepotkan tat kala kedua orangtuanya menghiraukannya .
Bagaimana cara ia mengatakan semua ini,ia belum mengerti.
Sungguh ini terlalu cepat ya Allah .
Batin Zahra berkecamuk.Back to Topic
Ia sedikit tersentak tatkala Caca memukul pundaknya.
"Kamu kenapa sih zah,ada masalah?
Kalau ada sesuatu kamu bisa cerita sama aku"ucap Caca"Enggak kok teh,Zahra tidak ada masalah apapun"
"Tapi aku perhatiin,semenjak kembali ke pondok tadi siang,kamu diam aja Tidak seperti biasanya "
"Aku baik baik aja,teteh gak usah khawatir."
"Kamu udah kaya saudara aku zah, jadi wajar kalau aku khawatir"
"Iya,teh.sungguh Zahra enggak apa apa"kekeh Zahra .Ia tidak ingin seseorang yang sudah ia anggap sebagai kakaknya ini khawatir.
Tapi tidak dengan Caca,ia tidak mempercayai perkataan Zahra .ia yakin ada sesuatu yang Zahra sembunyikan darinya.Tapi ia tidak dapat memaksakan Zahra untuk menceritakan masalahnya.
Ia harus mencari tau sendiri apa yang terjadi dengan Zahra ,sampai sampai ia tidak menyadari Caca yang sudah ada di depannya .Apa yang Zahra pikirkan sampai ia melupakan sekeliling nya.
Ia yakin ada masalah yang membuat Zahra sembunyikan.
Sungguh Caca tidak menyukai keadaan Zahra saat ini,
Ya,,,,,,dia khawatir pada Zahra
Baginya ia sudah menganggap Zahra seperti adiknya."Jika kamu ada masalah apapun,katakanlah zah.aku siap mendengarkan nya"
"Iya teh"jawab Zahra dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya.Skip...
Semua santri sudah berada di kamarnya masing masing.
Dengan pemikiran nya yang sedang berkecamuk.Zahra menangis dalam diam sambil mendekap Al-Qur'an.
Baginya hidupnya adalah Al-Qur'an
Dan Al-Qur'an adalah hidupnya .Sungguh tidak ada kata selain
laa ilaaha illallah ,,,,,"Ya Allah mudahkan jalanku menuju surga mu ya Allah ."tangis Zahra
Karena terlalu lama menangis Zahra pun tertidur di atas sajadah dengan Al-Qur'an di dekapannya.
Sampai alaram nya membangunkannya
03:00
Kring
Kring
KringZahra langsung terbangun,ia sampai lupa kenapa ia tertidur di atas sajadah dengan masih memakai mukenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pemilik[End]
EspiritualBagaimana jadinya jika kau hadir tapi tak di indahkan sama sekali , namun perlahan semua yang ia harapkan terwujud,kedua orangtuanya dapat menerima nya,meski tubuhnya yang tak lagi baik-baik saja. sungguh sang pemilik hati begitu mencintai nya, seor...