Part 8

9.6K 1.7K 158
                                    

Jaeyong story
⚪By anna⚪

PLAK

Taeyong baru saja menampar dirinya sendiri, ia tidak menyangka beberapa waktu yang lalu sifatnya berubah menjijikan saat mengantar kepergian Putra mahkota Jaehyun, desisan tak suka terus keluar dari mulutnya.

”Tidak kembali tak apa, tidak usah kembali!” Gerutunya kecil.

Bruk

”Akh! Appo.”

Rintihan itu membuat beberapa pelayan yang berada di belakangnya menatap pendamping putra mahkota terkejut, Taeyong terjatuh karena tersandung kakinya sendiri, sungguh tidak mencerminkan prilaku kebangsawanannya. ”Apa anda baik-baik saja Putri Jung?” Ujar Dayang senior.

Taeyong hanya terkekeh kecil sebagai balasannya. ”Tidak usah perdulikan aku, ayo berangkat.” Ujar Taeyong dengan senyum khasnya.

Mereka menganggukkan kepalanya mengerti, dengan sopan Dayang senior mempersilakan Taeyong untuk menaiki tandu.

Dalam hati Taeyong memberengut tak suka. ”Bisakah aku menaiki kuda?” Tanya Taeyong dengan polos.

Beberapa dayang menampilkan raut tak percayanya, ”Maafkan hamba Putri, tapi sudah sepatutnya anda menaiki tandu.” Ujar Dayang senior setelah berdehem pelan.

”Ayolah.. ya.. ya..” Ujar Taeyong dengan membulatkan matanya.

Hampir seluruh dayang serta pengawal terdiam di tempatnya, ”I... iy.. ah! Tidak. Ampuni hamba.” Ujar Dayang senior tergagap, hampir saja ia melakukan kesalahan besar!

Dengan seketika Taeyong menampakkan raut sedihnya, matanya menatap dayang senior dengan berkaca-kaca.

”Aegyo yang mulia Putri Jung sungguh mengerikan.” Batin mereka.

”Ta.. tapi.. bagaimana jika nanti Wangseja mengetahuinya.” Ujar Dayang senior ragu.

”Maka jangan beri tahu dia.”

”Bagaimana dengan Ratu dan rakyat Silla?”

”Biar itu menjadi urusanku, jadi izinkan aku menaiki Kuda.” Ujar Taeyong dengan melebarkan matanya memohon.

Anggukan pasrah telah di berikan, dan saat itu pula senyum Taeyong bertambah lebar dengan wajah secerah mentari, tidak ada yang bisa menolak ke inginannya, Kecuali Putra mahkota menyebalkan itu.

.

.

Bunyi gemuruh kaki kuda terdengar kencang, Jung Jaehyun memimpin langsung dua ribu prajurit kini memacu kudanya cepat, ia bahkan tak peduli jika mereka akan kelelahan sebelum berperang.

Yang Jaehyun inginkan sebelum matahari terbenam ia telah melangkahkan kakinya di tanah Goryeo.

Burung pembawa pesan menukik tajam ke bawah, ia membawa gulungan pada kedua kakinya dan turun tepat di hadapan Calon penguasa Silla itu.

Jaehyun menghentikkan perjalanannya dan di ikuti oleh para prajuritnya, ia dengan pelan mengambil gulungan itu dan membukanya.

Matanya membelalak lebar ketika mendapati sebuah tulisan dengan tinta emas yang hanya bertulisan satu kalimat.

TWO KINGDOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang