lioness

18 1 0
                                    

Jesie berjalan santai dengan kemeja yang di biarkan di luar, dasi yang hanya di gantung di bagian lehernya, menggunakan sepatu berwarnah di mana sangat di larang di sekolah ini, dan lebih parahnya jesie sekarang menggunakan pewarnah rambut yang mencolok dan sangat terlihat keren di mata para siswa dan siswi.

Jesie tersenyum saat teman-temannya berlari menghampirinya. Mika menggelengkan kepalanya melihat ulah jesie kali ini, Aileen dengan mata berbinar dengan gaya rambut jesie kali ini. Berbeda dengan naura yang menatap aneh jesie.

"Jes"Panggil naura.

"Kenapa?"Tanya jesie sambil merangkul naura.

"Tumben lo ubah warnah rambut lo?"

"Ulah clarinna"Ucap jesie.

"Sepupu lo itu?"Tanya mika.

Jesie mengangguk.

"Bukannya dia di jepang jes?"Kali ini aileen yang bertanya.

"Baru pulang semalam. Bayangin aja nih ya, jam dua belas malam dia bangunin gue terus langsung bikin rambut gue kayak gini. Tapi, bagus kan?"Tanya jesie sambil mengambil beberapa helai rambutnya.

"Ini mah bukan bagus lagi. Keren malah"Ucap Aileen sambil memegang rambut jesie.

"Baguslah"Ujar jesie.

Langkah mereka berempat terhenti saat ketiga adik kelas berapa hari yang lalu sempat mereka labrak berdiri di depan mereka dengan tangan yang di letakkan di depan dada.

Jesie menurunkan tangannya di bahu naura dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Eh kakak-kakak terhormat, gila yah masih bisa gaya juga kak, setelah kehilangan PEKERJAAN-nya"Ujar salah satunya.

"Nama lo siapa?"Tanya jesie.

"Jhevi"

"Nama lengkap"Sergah Jesie

"Pratista Jhevi Lovata! Lo kenapa nanya?"Jhevi sedikit kesal dengan jesie yang malah bertanya padanya. Apalagi dengan tatapan songong dari jesie.

"Dan lo berdua?"Tanya jesie

Kedua temannya saling menatap satu sama lain dan dengan angkuh memperkenalkan diri mereka.

"Gue, Kyra Inka lituhayu"Inka mengangkat tangannya berniat memberi salam namun jesie malah mengalihkan tatapannya pada satu teman yang ada di sebelah jhevi.

"Inez Fioni gianina"Tanpa di tanya oleh jesie fio terlebih dahulu memperkenalkan namanya.

"O"jesie kemudian melangkahkan kakinya dan tak lupa menambrak bahu Jhevi dengan sengaja.

"Bitch"Umpat aileen di dekat telinga Jhevi.

"Malu-maluin anjir"Lanjut Mika sambil bertos ria dengan naura.

"What the fuck~"Umpat Jhevi. "Mungkin lo pada berani karena ngga ada yang dengar tentang berita lo Jesie! Gue tunggu jam istirahat"Ujar Jhevi sambil tersenyum jenaka.

"Lo kok berani banget sih Je?"Tanya Inka dan di angguki Fio teman jhevi.

"Lo semua tahu ngga? Ternyata Jesie bekerja di agensi bokap gue"Ujar jhevi sambil tersenyum puas. "Dan yang lebih menyenangkan lagi bokap gue udah keluarin di di agensi milik keluarga gue"

"Bangga gue punya teman kayak lo"Inka menepuk pelan bahu jhevi.

"Kita bisa buat jesie malu di jam istirahat nanti" Ujar Fio sambil menyilangkan kedua tangannya.

***

Jesie dan teman-temannya berjalan menuju kantin setelah mendengarkan bel istirahat yang sagat merdu di dengar oleh setiap siswa. Sesampainya di kantin jesie dkk mendapatkan tatapan aneh dari penghuni kantin.
"Wajah gue ketebalan bedak ngga sih Ai?"Tanya Naura pada aileen yang sekarang juga sedang menatap sinis seisi kantin.

MaYnOrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang