HEROIK

31 1 5
                                    

Di pagi hari itu disaat langit yang sangat cerah. Terlihat Bryan yang sedang berangkat sekolah. Disaat Bryan berjalan ke sekolah ia mengingat akan peristiwa kemarin. Yang memegang tubuh kecil karin.
"Hei." Sapa orang dibelakang Bryan.
Seketika Bryan menoleh kebelakang, dan ternyata itu Karin. Seketika wajah Bryan memerah karena teringat hal tersebut.
"Bryan kenapa wajahmu memerah? Apa kamu sedang sakit." Tanya Karin sembari memeriksa dahi Bryan, apakah panas atau tidak.
Wajah Bryan pun semakin memerah.
"Gak aku gak sakit apa-apa." Jawab Bryan, sembari melepaskan tangannya karin yang di dahinya.
"Ayo berangkat sama-sama yan." Ajak Karin. Sembari senyum ke arah Bryan.
"Hmm,ayolah." Jawab Bryan sambil membuang muka yang masih tersipu malu.
Bryan dan Karin pun berjalan bersama ke sekolah. Setelah sesampai sekolah,
"Eh, Karin sampai sini kita harus berangkat sendiri-sendiri malah dianggap aneh-aneh oleh teman-temanmu nanti." Kata Bryan.
Bryan pun segera membalikkan badan dan berjalan menuju ke gerbang sekolah. Tetapi tiba-tiba langkah bryan terhenti karena  tangannya digenggam oleh tangan kecil nya Karin.
"Hei kamu tidak mau masuk ke dalam sekolah bersamaku?." Tanya Karin.
"Bukannya aku gak mau tetapi aku tidak mau ada isu-isu yang bisa mengganggumu." Jawab Bryan sambil melepaskan genggaman tangan kecil Karin.
"Isu apa sih?." Tanya Karin.
"Ya, isu itulah kamu tahu." Jawab Bryan.
"Ya, makanya aku tanya aku gak tahu." Tanya Karin sekali lagi.
"Yang itu loh." Jawab Bryan sambil menggandeng tangannya sendiri untuk mengkode Karin yang artinya "pacaran".
Tetapi karin tak menghiraukan kode Bryan tadi. Karin pun sekali lagi menggandeng tangan Bryan dan segera memasuki sekolah
"Hei apa yang kamu lakukan." Kata Bryan yang kebingungan karena tangannya digenggam oleh Karin. Ketika sudah memasuki gerbang. Banyak sekali yang meihat Bryan dan Karin. Tanpa mempedulikannya masih menggandeng tangan Bryan. Berbeda dengan Bryan yang malu dan menundukkan wajahnya karena malu. Ketika memasuki kelas teman teman sekelasnya pun banyak yang melihat Bryan dan Karin karena kebingungan "kenapa kok Karin dan Bryan bergandengan tangan" banyak teman teman sekelasnya menanyakan hal itu kepada Karin.
"Itu semua karena Bryan gak mau masu dengan ku sih." Jawab Karin dengan polos. Pada pagi hari itu suasana kelas E pun sangat ramai karena kejadian tersebut. Tak lama kemudian seorang guru pun datang. Semua murid-murid Kelas E pun semua duduk.
"Hei maaf ya yang tadi." Ujar Karin sambil tersenyum jahil.
"Hm, gak apa-apa kok." Balas Bryan.
Tak terasa tiga jam pun berlalu. Bel istirahat pun berdering. Semua murid pun keluar kelas. Tak terkecuali Karin. Disaat Karin sedang keluar kelas, Bryan pun keluar kelas agar bisa mencari ketenangan. Bryan pun kebingungan mencari tempat yang tenang. Jika dia ketempat biasanya yaitu Taman karin sudah mengetahui. Bryan takut jika ia ditaman karin akan mengganggu ketenangannya. Ia pun mencari tempat yang tenang di didaerah sekolahnya. Setelah mencari-cari akhirnya ia menemukannya yaitu di perpustakaan. Karena perpustakaan disekolah itu sangat sepi. Bryan pun memanfaatkan suasana perpustakaan untuk tidur sambil berpura pura membaca buku yang ada di perpustakaan tersebut. Tak lama kemudian bel pun berbunyi. Bryan segera bangun dan menuju kelasnya. Di saat memasuki kelas Bryan melihat Karin yang sedang cemberut di bangkunya. Bryan pun duduk di bangku nya.
"Hei kenapa kamu cemberut?." Tanya Bryan.
"Kamu saat istirahat dimana kamu tadi? Aku cari cariin kok gak ketemu." Kata Karin.
"Ada deh." Balas Bryan.
Karin pun makin cemberut mendengar jawaban Bryan. Bryan pun tertawa jahat melihat wajah Karin yang semakin cemberut.
Tak lama seorang guru pun masuk kelas tersebut. Keadaan kelas pun menjadi diam.
Tiba-tiba karin mendekatkan mulutnya kearah  telinga Bryan sambil berkata.
"Awas kau ya."
Bryan tak menghiraukan kata kata Karin. Satu jam pun berlalu. Bel istirahat pun berbunyi. Sebagian beasr murid berlari menuju kantin sekolah. Karin pun berjalan menuju keluar kelas. Bryan pun menunggu beberapa saat karin keluar kelas. Bryan pun berlari menuju ke Perpustakaan sekolah dan mengambil buku dan segera duduk dimeja kosong dan tidur. Ketika ia tidur tiba tiba ada seseorang yang mencubit pipinya serontak Bryan pun terkejut dan berteriak.
"Sssst ini perpustakaan jangan berteriak kalo disini." Kata penjaga perpustakaan tersebut.
"Maaf bu saya tadi kaget." Balas Bryan.
Disaat Bryan meminta maaf ada seseorang perempuan tertawa kecil yang duduk didepan Bryan. Dan ternyata itu Karin yang sedang tertawa.
"Kok kamu tahu aku disini." Tanya Bryan.
"Ada deh coba tebak?." Kata Karin.
"Hm pasti kamu membuntuti ku saat aku disini." Tebak Bryan.
"Hm iyakah." Kata Karin sambil tertawa jahil.
Tak lama kemudian Bel masuk pun berbunyi.
"Hei ayo cepat masuk yan udah bel tuh." Ajak Karin.
"Hm, ya sudahlah ayo." Balas Bryan.
Bryan dan Karin pun berjalan bersama menuju kekelas. Setelah dua jam berlalu, bel pulang pun berbunyi. Semua murid pun pulang termasuk juga Bryan, disaat pertengahan jalan ia melihat seorang perempuan yang diganggu oleh tiga orang laki laki sekolah SMA. Ternyata perempuan tersebut ialah Karin. Bryan pun ingin menolongnya tetapi ia takut. Disaat karin digandeng oleh anak SMA tersebut. Tiba tiba badan Bryan pun bergerak sendiri dan memukul wajah salah satu anak SMA tersebut.
"Hei siapa kamu tiba-tiba sok jadi pahlawan." Kata salah satu anak SMA tersebut.
"Hm.....anu...." Jawab Bryan sambil gugup.
Tak banyak bicara Anak SMA tersebut memukul Bryan ramai-ramai. Karin pun berteriak "tolong tolong teman saya di hajar." Anak sma tersebut panik dan lari meninggalkan mereka berdua. Bryan tak sadarkan diri.
"Hei.. bangun hei..." Kata Karin sambil menggoyangkan badan Bryan. Tetapi Bryan masih tak sadarkan diri.


























BENANG TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang