25 %

317 15 1
                                    

Sejeong sama Sehun udah sampe di depan ruangannya Sena. Disana udah ada Jimin, Sejoo sama Shuhua. Shuhua coba nenangin Sejeong supaya gak panik. Padahal dianya juga panik.

Gak lama dokternya Sena keluar.

"Keluarga pasien ?"

"Saya ibunya, dok" ucap Sejeong.

"Selamat, anak anda sudah melewati masa kritis dan sudah sadar total. Kalian benar-benar harus berterima kasih terhadap Tuhan, karena sebenarnya kondisi pasien menunjukkan bahwa pasien sudah tidak mempunyai banyak harapan untuk bisa sadar kembali"

Sejeong langsung menangis setelah mendengar pernyataan dokternya.

"Apa kami boleh menjenguk Sena, dok ?" Tanya Sehun seraya merangkul Sejeong agar tidak terjatuh.

"Tentu saja boleh, namun jangan terlalu banyak di ajak berbicara ya" seru dokternya, "kalau begitu saya permisi dulu, kalau ada apa-apa panggil suster saja, nanti biar mereka yang sampaikan pada saya"

"Iya, dok, terima kasih banyak, dok"

"Tante, om, sama Sejoo duluan aja masuk, ntar baru gantian" ujar Jimin.

Sejeong sama Sehun duluan masuk. Pas sampe di kamar inapnya Sena, Sejeong nangis lagi. Padahal tadi udah tenang gitu. Ini nangis karena gak nyangka, putri satu-satunya kembali lagi sama mereka. Kembali lagi ke pelukannya.

Sejeong nyamperin Sena yang lagi tiduran, tapi tempat tidurnya di naikkin. Jadinya gak tiduran sepenuhnya.

Alat bantu nafasnya Sena udah di buka, selang-selangnya juga udah gak ada. Tinggal infus aja yang masih lengket di tangannya Sena.

Sena ngeliatin mama sama papanya sambil senyum. Rasanya kangen banget sama mereka.

Sejeong langsung meluk Sena, nangis lagi. Sehun juga ikutan meluk 2 perempuan berharga di hidupnya itu.

Sedangkan itu di luar ruangan Sena, Jimin duduk sambil ngelap air mata. Ngelapnya diam-diam. Soalnya gak mau dikatain cengeng sama Sejoo. Padahal Sejoo juga lagi nangis dipeluk sama Shuhua. HALAH MODUS.

Setelah kira kira 20 menit gitu, Sejeong sama Sehun keluar. Sekarang gantian Sejoo sama Shuhua yang masuk. Jimin sengaja terakhir yang masuk supaya bisa lebih lama sama Senanya.

Sampe ke dalam, Sejoo meluk kakaknya juga. Meluk lama banget. Shuhua ngeliat sambil senyum aja. Shuhua tau, Sejoo udah lama nunggu saat saat seperti ini. Saat kakaknya membuka mata.

"Maaf ya, kakak lama bangunnya. Adek nunggu lama, ya ?"

Sejoo ngelap air mata sambil ngomong, "Lamaaa banget, kakak jangan gitu lagi."

Sena senyum sambil ngelus ngelus kepalanya Sejoo.

"Iya, kakak janji"

Sena ngeliat ke Shuhua yang lagi berdiri agak jauh dari mereka, Sena manggil supaya berdiri deketan.

"Kenalin, Shuhua, tunangannya adek" ucap Sejoo sambil senyum gitu.

Sena membuka matanya lebar. Banyak yang udah dia lewatin selama dia tidur rupanya.

"Astaga apa aja yang udah terjadi selama kakak tidur ?"

Sejoo senyum aja.

"Besok abang mau tunangan juga, kak," seru Sejoo.

Shuhua nganggukin kepalanya.

"Besok kakak harus datang !"

Sena ngangkatin tangannya membentuk "OK" gitu.

The Ohs ;fhtl Sequel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang