+ Bonus Part (1)

218 22 0
                                    

Untuk merayakan fhtl 10k readerss aww ! And also 1k voters. Gapapa masih segitu, namanya usaha ^^ walau gitu aku udah ngerasa seneng banget tauu :3

Membagi kesenangan dengan membuat beberapa bonus part untuk keluarga absurd ku ^^



"Kakak, beneran pergi ?" tanya Shuhua yang baru datang dijemput oleh Sejoo.

Sena tersenyum kemudian menepuk-nepuk tempat kosong disebelahnya. Mengarahkan Shuhua agar duduk disana.

"Kenapa gak bilang-bilang sih ? Papa sampe marah loh," tanya Shuhua lagi. Melihat keadaan lantai di kamar Sena sudah penuh dengan barang-barangnya dan satu buah koper yang diisi baju dan buku.

"Kakak bukannya tidak mau bilang. Nanti kalau bilang pasti tidak akan diijinkan. Lebih baik kakak urus sendiri saja," jawab Sena dengan bahasa isyaratnya.

"Tapi kan kalo gak dikasih bisa bujuk papa kenapa harus sampe gak bilang apa-apa. Lusa udah berangkat pula," keluh Shuhua.

Sena tersenyum kecil. Ya dia akui ini salahnya mendaftar sekolah ke Jerman tanpa memberitahu keluarganya.

Dia hanya ini merasakan bagaimana rasanya hidup sendiri. Ingin tau bagaimana dunia di luar sana. Apapun konsekuensinya dia harus siap menerima semuanya.

"Maaf ya, kakak buat kamu kecewa. Kakak sudah buat banyak orang kecewa. Tapi kakak tetap tidak akan menyesal sudah mengambil keputusan ini."

Shuhua membaca gerakan tangan Sena sambil menekukkan wajahnya. Jujur, menang Shuhua kecewa. Tapi dia tau dia tidak ada hak untuk melarang calon kakak ipar nya itu pergi. Mau bagaimanapun ini tetaplah pilihan Sena untuk pergi.

"Suruh pacar kamu masuk. Jangan berdiri di depan saja."

Shuhua kemudian berjalan keluar dan membuka pintu, "Masuk. Lagian kamu udah tau kakak bisa tau kamu disini tetap aja bandel gak mau masuk."

Sena lagi-lagi tersenyum. Kelakuan kedua adik kecilnya itu memang sangat menggemaskan.

"Gak mau."

"Ish terserah kamu lah, aku mau ke dapur masakin kakak makanan sebelum pergi," ujar Shuhua kemudian berlalu melewati Sejoo yang masih berdiri mematung diluar.

Hati Sejoo hancur sekali saat mengetahui kakaknya ingin pergi ke luar negeri dan meninggalkannya. Padahal baru 6 bulan Sena kembali bersama mereka sekarang ingin pergi lagi. Tapi Sejoo sedikit merasa lega karena setidaknya kakaknya bisa menghadiri acara kelulusannya.

Saat berdiri diam dan menatap lantai, Sena keluar dan berdiri tepat di hadapan Sejoo. Sejoo melihat sendal dalam rumah kotak-kotak milik Sena lalu mengangkat kepalanya. Matanya sedikit berair karena manahan tangisnya.

Tanpa bertanya apapun, Sena langsung membawa Sejoo kedalam pelukannya. Tidak terasa adik kecilnya sudah tumbuh menjadi orang dewasa.

Sejoo tidak membalas pelukan kakaknya. Dia hanya terdiam, menahan tangisnya. Berusaha setengah mati agar air matanya tidak jatuh.

Sena mengangkat tangannya untuk mengelus kepala adeknya itu dengan lembut. Seakan mengatakan tidak perlu khawatir padanya. Dia pasti bisa menjaga dirinya disana.

Memang itu yang ditakutkan oleh Sejoo. Takut kalau kakaknya tidak kuat menghadapi kejamnya dunia. Takut kakaknya nanti diperlakukan dengan tidak pantas disana.

Sena melepas pelukannya kemudian memegang kedua pundak sang adik. Kemudian tangannya menggerakkan kata-kata untuk menenangkan pikiran adiknya yang sangat ribut dipenuhi olehnya.

"Kakak gak akan kenapa-napa disana. Kamu sendiri tau kakak kuat kan ? Buktinya kakak bisa bangun dan berdiri disini sama adek."

Sejoo kembali menunduk. Sena kembali menepuk pukdaknya 2 kali agar perhatiaannya kembali ke Sena.

The Ohs ;fhtl Sequel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang