Episode 3. Pembantaian

58 24 0
                                    


Kalian tahu kan pada eps 2? Bagaimana cerita agga?

Kalau belum, disarankan untuk membaca! Agar tidak terjadi ketidakpahaman.

Terimakasih ! Enjoy!

*Pada eps kali ini, tidak dominan pada Lia, melainkan pada cerita agga, sebelum dia mendapatkan sebuah cobaan yang begitu besar.

12/ 11-2009
_____________

Sepulang dari rumahku, ternyata agga pergi kerumah fara ( pacarnya ).

*Dirumah fara
__________________

"Dasar orang nggak tahu diuntung!, Nggak tanggung jawab!, Kamu seharusnya tahu balas budi!",
Ucap seseorang dirumah fara, yang ternyata papanya fara.
"Nggak tahu diuntung om?, Saya itu nggak suka kalau dipaksa untuk bercinta!", Ucap agga.

"Dipaksa?!, itu sudah kewajibanmu agga!, untuk menepati janji orang tuamu !",
"Apa nggak ada cara yang lain lagi om?!",
"Ada!, kamu harus serahkan seluruh harta dan rumahmu kepada om!, Bilang itu ke papamu!".

"Harta?!, Dasar matre!, Hidup didunia cuman numpang belagu!", Ucap agga karena kesal.

Agga bicara seperti itu bukan berarti melawan, emang dia nggak tahu urusan keluarganya.

"Emang ada masalah apa keluargaku dengan om?!, Dan apa janji papa yang membuat om seolah menjadi raja dunia!",
"Kamu nggak perlu tahu!", Ucap papa fara yang seolah meremehkan.

"Saya nggak ingin lagi seperti ini, diikat oleh belenggu batin kegilaan!, Intinya saya nggak bisa melanjutkan hubunganku dengan dia!", Sambil menunjuk fara.

Setelah itu, agga pergi meninggalkan neraka tempat ia disiksa oleh rasa.

"Awas aja kalian!", Ucap papa fara yang kesal.

Agga pergi begitu saja, sementara fara hanya dapat menangis dalam nafas yang terisak.
Fara tahu kalau agga semalam tidur dirumahku, dan agga rela meninggalkan aktifitas rutinya dengan fara (pacaran), demi mengisi waktu bersamaku.

Sesampainya dirumah, agga sudah disambut oleh tatapan tajam orang tuanya.

"Agga, darimana saja kamu!?", Ujar papanya.
"Pah! Agga menemani teman, pah!, Kasian dia sendirian dirumah!", Ucapan agga sambil memelas.

Lalu mama agga mendekatinya, dan memeluknya.

"Kenapa nak, emangnya keluarga temanmu itu sedang kemana?", Ucap mamanya yang lembut seperti senyumanya.
"Kebandung ma",
"Temanmu itu Cewek kan?!, Bagaimana kalau dia hamil!, siapa yang malu?!, Papa kan!", Ucap papanya yang ngegas.
"Kok pikiran papa gitu?! Papa itu apa nggak bisa dengerin penjelasan ku sedikit saja!, Dasar orang aneh!",

"Ohhh gitu ya! Berani ngelawan, kamu!, Kalau ngomong itu yang sopan!", Ucap papanya.
"Kalau papa ngomong kasar, aku juga bisa pa!, Aku nggak kecil lagi, aku harus mencari masa depanku yang terbaik pa!, Terus apa perjanjian papa dengan om cahyo!",

Om cahyo adalah papanya fara.

"Siapa yang bilang!",
"Om cahyo sendiri pa!, dia yang bilang padaku!, Dia bilang papa harus serahin seluruh harta yang papa miliki!",
"Udah! itu bukan urusanmu!, kamu seharusnya tidak bikin papa kecewa!",
"Agga yang kecewa sama kamu pa!, Agga ini nggak suka dikekang!, agga juga nggak suka dijadikan umpan untuk kebahagiaan papa!, Agga ingin hidup bebas pa!, agga ingin menentukan masa depan yang paling baik untuk diriku sendiri, kalau papa nggak suka terserah!", Ucap agga lalu agga pergi dari rumahnya.

Jam 17.12

"Turing! turing!", ( Suara hp Lia ).

Agga mengajak aku untuk kedanau, dia ingin menceritakan sesuatu kepadaku.

The Secret of FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang