putus?

13 4 2
                                    

Ya saat melewati perbatasan itu memang aku mendengar suara yang aneh di dalam gua yang cukup gelap itu, aku mulai memasuki gua itu dan sambil memberi tanda agar tidak tersesat dalam gua, ku masuk dan masuk sedikit agak dalam dan suara gema itu makin lama makin terdengar keras, suaranya seperti suara tangisan,
"mungkinkah itu tangisan annabele? "

Ya aku lihat annabele senang menangis sendiri di situ dan dalam keadaan yang ketakutan, aku menghampiri sambil memanggilnya,

"annabele!!! "

Dia langsung memelukku, mungkin karena saking takutnya dengan keadaan yang gelap ini, aku bergegas mengajaknya untuk keluar.

"Ayo kita keluar saja"
"Aku takut, pegang terus tanganku"
"Iya... Aku pegang terus kok tanganmu, jangan menangis lagi ya"

Dia hanya mengganguk sambil membersihkan air mata yang tersisa di matanya itu, sungguh menggemaskan hehehehe. Ya aku jadi teringat perkataan kakekku yang pernah mengatakan

“Air mata adalah cara bagi hati untuk bicara, ketika bibir tak bisa mengungkapkan betapa kita merasakan sakit yang sangat.” mungkin inilah yang dirasakan annabele sekarang

Jadi setelah kami keluar aku bertanya tanya dengan dia kenapa dia bisa sampai kesana.

"Kamu kok bisa melewati daerah perbatasan? "
"Hehehe, biasa aku kebiasaan karena rasa penasaran ku itu cukup tinggi jadi begitulah"
"Dasar kamu, bikin aku panik saja"
"Makasih ya, kamu udah bantuin aku tadi"
"Iya sama sama "

Ya setelah percakapan singkat itu, kami kembali ke tempat kami semula, dan memakan yang telah dimasukkan oleh Yakub dan Issabele.

"maaf ya kami merepotkan kalian"
"Iya tidak apa apa makan aja cuy"
"Hehehe"

Matahari mulai tenggelam dan annabele mengajaku untuk pergi ke suatu tempat, aku bingung apa yang ingin dia katakan, jadi aku ikuti saja, aku pun juga jadi penasaran.

Dia berdiri di tepi danau dan seketika itu pula dia menundukan badan dan mengatakan padaku

"Maaf toya, tapi sepertinya kita harus putus"
"??? "

Aku hanya kebingungan, walaupun sedikit sakit rasanya, dan annabele menceritakan sebenarnya apa yang terjadi, ya dia menerima ku karena pada saat itu aku memang terlihat menyeramkan , dan dia pun takut untuk menolakku. Agak jahat sepertinya keadaan ini, tapi mau bagaimana lagi dia sudah mengatakan seperti itu.

"Maaf ya toya, aku tak bermaksud untuk menyakiti hatimu itu, tetapi aku memang tidak menyukaimu"
"Tidak apa apa kok, itu bukan sesuatu yang amat parah kok. Kau tahu apa yang paling jahat? menilai orang lain bahkan tanpa usaha untuk mengenalnya!”
" Hmmm iya sih, tapi sekali lagi aku ucapkan maaf"
"Ya, kembali ke kamarmu sana"

Dia kembali ke kamar dan seketika itu pula aku menangis, aku akan melupakan kejadian dalam camping itu, karena cukup menyakitkan jika ku ingat.

Setelah acara camping itu selesai, ada sesuatu yang tampak baru, semua melihatnya dengan tatapan yang sedikit senang, aku tak tahu itu apa dan setelah ku lihat ke arah yang sama ternyata di situ ada....

Dilanjutkan di bantuan berikutnya ya 😃😃😃

This Time I WillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang