PART 1: LOVE DOESN'T EXIST

52 15 5
                                    

ILEANA POV

Bukannya aku tidak percaya pada cinta, kasih sayang, atau tetek bengek semacamnya, tetapi aku memilih untuk tidak pernah merasakannya. Camkan itu. Aku memiliki alasan tersendiri untuk itu. Banyak yang bilang aku aneh, dan tak bisa ku elak kenyataan tentang keanehanku.

Aku melilirik pada Ash yang sedang menatap penuh kekaguman pada senior kami. Aku mendengus kecil. Dari sekian banyak lelaki yang mengejar Ash kenapa harus lelaki itu? Bisa kubilang selera Ash benar-benar jelek. Tetapi berkali-kali kuberi tahu dia seakan tak peduli, dan terus mengejar senior itu.

Ashley Ayunindya, sahabatku sejak awal masuk kuliah. Satu-satunya orang yang tidak peduli akan keanehan fisikku. Sesuai namanya yang berarti cantik, Ashley sanggup membuat lelaki jatuh hati padanya, dan mendapat gelar the most beautiful girl di kampusku. Ashley benar-benar sempurna dan sanggup membuatku bertanya-tanya mengapa ia memilih menjadi temanku. Aku merasa sedikit kasihan pada Ash yang mengejar cinta dari senior kami dan tak pernah di gubris. Aku sering berkata pada Ash bahwa banyak lelaki yang mengejarnya. Tetapi, Ash seperti tidak peduli. Ash berkata "Lo pikir milih cowok kayak milih barang tinggal pilih? Bahkan lo beli sesuatu aja milih-milih kan? Dan gue milih Jason. Perasaan gue milih dia." Aku seperti ditampar oleh kata-kata Ash. Ternyata sebegitu pentingnya perasaan bagi Ash.

Aku tidak pernah merasakan cinta dan dicintai. Sepanjang hidupku aku selalu diacuhkan, dan di bully. Ashley merupakan teman pertamaku yang menerima segala keanehan yang kumiliki. Terutama fisikku. Fisikku tidak seperti orang pada umumnya. Aku sedikit berbeda. Tidak perlu dijelaskan apa perbedaanku. Tidak penting, bukan?

Aku tersentak dari lamunanku saat Ash dengan tiba-tiba menepuk pundakku dengan wajah yang masih berseri-seri. "Anjir gue seneng banget liat Jason. Ganteng banget anjir." Aku memutar bola mataku mendengar Ash mulai berceloteh soal Jason alias senior kami sembari berjalan beriringan menuju kelas. Dan aku sontak terdiam saat melihat sosok yang akhir-akhir sedikit mengganggu pikiranku. Dia, Robin Cakra. Cakra yang berarti panah, sanggup memanah hati para wanita di kampusku dengan senyuman yang sanggup membuat wanita menahan nafas saat melihatnya. Dia, Robin. Orang yang sering mengusik akal pikiran ku akhir-akhir ini. Tetapi aku tetap pada prinsipku. Love doesn't exist. Dan aku, Ileana Arabelle akan membuktikan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JEKYLLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang