kelas baru

42 15 5
                                    

Seperti biasa hari senin setelah upacara selesai dan pembagian kelas sudah di tentukan, sma dastil kembali pada kesibukan nya masing masing.

Seperti yang di lakukan kansa kali ini, tanpa juan ia tidak memiliki teman, kansa senang berdiam diri sambil mendengarkan lagu 'stay' blackpink kesukaan nya oh ya di temani juga dengan novel kesukaan nya 'mariposa'

Kebisingan di kelas XI ipa 2 ini tidak menganggu ketenangan kansa sama sekali. Ia justru membolak balikkan halaman dengan rileks.

"Udah di baca ke 8 kali nya gak bosen juga?" tanya juan yang langsung mengambil posisi untuk duduk di depan kansa.

Bangku nya memisah.

"Gak" Balas kansa. Paling males kalau sudah serius baca novel di ganggu gitu aja.

"Kansa, mata lo bisa sakit ntar, istirahat dulu napa" juan mengambil pembatas buku itu dan meletakkan nya di tengah novel, menutup nya dengan pelan.

Kansa menatap mata juan dengan seksama.

"Kenapa?" tanya kansa

"apanya yang kenapa?" tanya juan tak mengerti.

"Ditutup" juan langsung mengerti.

"Inget? Bulan lalu lo sakit mata gara gara keseringan baca novel di tempat remang remang begini? Baca itu yang ada atensi cahaya yang memadai" Juan memang begitu.

Sahabat terbaik yang kansa punya dari tk.

"Males ngingat" jawab kansa ogah ogahan. Kansa menarik tangan juan dan menjadikan nya bantalan untuk ia tidurkan.

Juan menarik nafas dalam dalam, cewek memang ribet perlu di luruskan dengan pelan pelan.

"Kansa, gue gak ngebatasin lo baca novel karena itu emang hoby lo. Tapi dengan cara yang benar, peduli sama diri lo sekali sekali jangan bodo amatan gini" juan memberikan penjelasan pada kansa dengan mengelus kepala kansa.

"Juan, mau cendol" juan otomatis langsung ngangguk. "bentar"

15 menit juan juga belum kembali, kansa yang benar benar mager menguatkan niatnya untuk pergi menemui juan. Tapi radon teman sekelasnya berniat jail ia menyengkang kaki kansa hingga ia jatuh terjerembab.

Kansa marah? Tidak.
Ia lebih memilih berlari tertatih tatih keluar kelas menuju toilet hal yang selalu kansa lakukan jika ingin menangis. Semua atensi mata memandang kansa dengan lawakkan. Hal lucu yang kadang bernilai kebangsatan.

Kansa menahan tangis ia menyiram darah yang mengalir deras dari tempurung lutut nya itu, sakit nya menjadi jadi tapi kansa berusaha sebisa nya berjalan santai tanpa terpincang pincang.

Sampai di kelas, ia melihat radon dengan muka lebam di sudut bibir itu koyak. Pernah berniat bertanya namun ia mager. Mengeluarkan suaranya ia fikir itu tak terlalu penting. Biar kan saja.

"Kansa! Astaga juan sampai gila tadi nyerang si daron, sekarang juan lagi muter sekolah nyariin lo tau" cerocos mina tukang gosip ples admin gc lambe turah dastil.

"Tau dari lo kan? Sampah banget" kansa berlalu menuju bangku nya tak peduli tatapan intimidasi dari mina dan cs nya.

"di kasih tau info penting malah kaya gitu" cerocos mina ( lagi )

Kansa nge chat juan. Asal tau saja, juan sengaja membuat nada dering khusus untuk kansa. Agar ia membuka hp hanya untuk membalas pesan singkat dari gadis absurd itu.

Kansa 'Kelas' send.

Juan 'otw' send

Begitu saja isi chattan nya. Tak lama dari kansa menutup layar ponsel nya juan sudah berdiri di ambang pintu dengan ngos ngosan.

"Jangan buat gue khawatir, ngomong sama gue kalau ada orang brengsek yang nyakitin lo gue gak mau lo kenapa napa sa" juan memeluk kansa dengan erat tak peduli dengan tatapan terkejut teman temannya.

Hal ini tidak lumrah lagi, rata rata teman sekelas mereka ini sudah dari dulu menjadi teman smp.

Maka tak heran. Jika juan memeluk kansa seenak nya saja.

"Lo yang jangan kenapa napa juan, gue gak bisa kalok lo gak ada" kansa membalas pelukan juan

"Gue bodoh" lirih kansa , akhirnya ia menangis juga.

"Lo gak bodoh sa, tenang ya semua nya gak papa ada gue" kansa mengangguk patuh.

"Sakit kan? Biar gue obatin dulu ya" juan pergi ke sudut ruangan di sana terletak kotak p3k yang memang di siapkan kelas. Terutama dita si dokter kecil.

"Makkasih juan"

Juan mengangguk, dan tersenyum untuk kansa. Kansa pernah mengaku padanya, kalau ia lagi badmood banget terus liat senyum juan rasa nya semua hal menjadi indah. Dan tak perlu di khawatirkan

Kadang hal sederhana bisa membuatmu berharga lebih dari ratu yang pengawal nya banyak. Gue cuman butuh juan. Hanya juan.

Juan akselar.

***

Next part?

Cerita gue emang biasa banget, setidak nya gue mikir kalau ada yang plagiat.

Otak lo kentang men! Sampah.

Bernama kansaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang