cendol

30 11 2
                                    

Kansa berdiri di ambang pintu rumahnya. Menunggu juan yang katanya ingin mengajak nya membeli buku. Kansa duduk lesehan di lantai, terlalu mager untuk berdiri berlama lama.

"loh sa? Ngapain lo ndelesoran di lantai?" tanya juan yang datang tiba tiba.

"Juan akselar! Lama lo kaya badut, cepatan si zivo lari malahan" kansa menjulurkan tangannya berniat berdiri dan di tolong juan yang sedang ia hina.

"Kampret lo, gue kan janjian nya jam setengah 4 mbak ini masih jam 3 padahal" kansa melotot, ia dengan tangkas membuka hp nya ternyata juan benar.

Kansa mereka ulang kejadian sebelum nya mengapa ia bisa mengira sekarang adalah jam setengah 4

Flashback on

"ma ada drakor baru gak?" tanya kansa pada gita yang sedang mengiris tomat.

"ada tuh di kamar mama, ambil aja di tas kerja ya" ucap gita, kansa memeluk gita sayang.

Selama ini hanya gita yang tak pernah kesal dengan hoby kansa yang satu itu. Penggemar seeventen, blackpink, dan twice. Gita yang selalu menemani kansa menonton drakor jika juan ada keperluan lain. Sampai detik ini gita juga terkena virus kansa. Bedanya gita menyukai bts.

Kansa berlari menuju kamar gita dan tama. Ia mengeluarkan benda benda yang ada di dalam tas setelah menemukan apa yang ia cari kansa memasukkan kembali semua barang kedalam tas.

Tak butuh waktu lama, flashdisk sudah terpasang di laptop. Mata kansa melebar sempurna senyum cantik terbentuk di pipi nya.

Kansa menoleh ke arah jam dinding masih pukul 2 berarti ada waktu 2 jam lagi sebelum juan datang menjemputnya.

3 episode..

8 episode...

11 episode..

Kansa mendengar salah satu pemeran drakor menyebutkan angka di jam tangan miliknya. Pukul setengah empat. Kansa melotot dengan bodoh nya ia berlari ke arah kamar mandi, dan memakai baju dengan kebut kebutan.

Saat sampai di ambang pintu, kansa lupa! Sabun nya ia campakkan ke bak mandi terlalu mager buat mengembalikkan sabun ke tempat semula, mungkin setelah ia kembali warna air itu sudah berubah. Kansa tak peduli.

Akhirnya.. Sad ending.

Flashback off.

"Helloww jadi pergi gak nih? Melamun mulu lo nelam" juan melambai lambaikan tangannya ke arah kansa. Kansa tersadar.

"Yuk ah, btw nelam apaan?" tanya kansa dan muka nya sengaja ia maju maju kan ke arah juan.

"Nenek lampir" sepersekian detik kansa tertegun, sepersekian detik nya lagi kansa mengejar juan yang sudah berlari duluan di depannya.

Terjadilah aksi kejar kejaran sampai ke ujung komplek. Kansa terjerembab karena tidak sengaja memijak bongkahan batu. Celana nya sobek. Dan sedikit membiru di sana.

Juan terperanjat kaget, dan berlari mendekati kansa. Tanpa babibu lagi juan berlari dan menggendong kansa ke arah taman dan menduduki nya di sana.

"Gapapa juan luka kecil doang ini" kansa meringis saat juan dengan sengaja menekan luka kansa.

"Iss anjir! Ngapa di teken bego" kansa menjauhkan kaki nya dari juan, juan kekeh menarik kembali kaki kansa lalu meniup nya pelan.

"Kalau sakit bilang sakit, jangan munafik gitu bilang gapapa padahal ada apa apa" cerocos juan lalu menatap manik mata cokelat milik kansa.

"Juan.. Kaki kansa sakitt" kansa menundukkan pandangan nya lurus ke arah kaki nya yang sedang di obati juan dengan kain yang sudah ia basahi pakai air keran yang ada di dekat situ.

"Tenang selama gue ada lo gak bakal kenapa napa lebih dari ini" kansa terharu, namun dengan cepat ia kembalikan posisi muka nya seperti semula.

"Juan inget? Kemaren juan mau beliin kansa cendol, mana cendol nya?" tagih kansa tanpa tau malu.

"Kansa, gue lupa, hari ini gue beliin sama mamang nya sekalian" Ujar juan, membuat kansa tertawa lepas. Sebelum nya ia mager untuk tertawa berlebihan.

"Masih sakit?" tanya juan.

"Mendingan"

"Mau pulang atau ke toko buku?" tawar juan yang kini sudah duduk di samping kansa.

"Toko bu-"

"Pulang, dah yuk" putusan juan membuat kansa melongo.

"Hellow ayam! Kalo lo udah buat keputusan ngapain nanya lagi, hemat suara!" juan tak memerdulikan jeritan kansa, ia membungkukan badannya bersiap untuk kansa naikki.

"Jalan aja, bisa gue" kansa menolak namun juan lebih sigap ia menarik kedua tangan kansa untuk memeluk leher nya dan juan bersiap mengangkat tubuh kansa.

Awal nya kansa berteriak tak terima tapi ia sudah lelah, suaranya serak jadi biarkan saja juan membawa nya.

Kansa tertidur dalam gendongan juan. Juan tertawa sendirian.

"Kansa gittama, gue gak akan melewati suatu hal apapun yang berniat buat lo menghilang di dunia. Sekali pun hal terindah harus gue korbanin termasuk perasaan gue buat lo"

Juan memendam perasaan nya sedari kelas 4 sd dari yang hanya cinta monyet sampai ia merasakan takut kehilangan dan merasa kansa segalanya. Juan juga tak pernah mengeluh jika temannya hanya kansa. Juan juga tak pernah protes terhadap sikap kansa yang kadang childish. Ia menyukai sifat dalam dan luar gadis absurd itu.

Gadis bernama kansa.

***
Next part?

Bernama kansaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang