Hari ini kansa dan keluarga nya resmi pindah ke komplek yang sama dengan juan bahkan samping sampingan. Hal itu tama selaku ayah kansa lakukan demi putri nya yang kelewat mager melakukan apapun. Dan juga karena letak perusahaan baru yang tama rintis dari awal memang berlokasi dekat dengan perkomplekan.
"Kansa, bantu tuh si juan kasian tau. Komik kamu banyak begitu" ucap gita bunda kansa.
"Mager bun, juan kan bisa" Si empu hanya mengangguk, ia juga senang membereskan ini dan itu.
"Yaudah deh, juan tante ke belakang dulu ya ambilin cemilan buat kalian" juan mengangguk lagi. Ia kembali sibuk dengan komik komik kansa.
"Sa, nanti lo ikutan camping?" tanya juan di sela sela kegiatan nya.
"Mager" jawab kansa.
"Seru loh sa, katanya lebih seru dari tahun kemaren" Ucap juan meyakinkan kansa.
"Yaudah, asal lo ikut" kansa memang setidak perduli itu, asal ada juan ia oke saja.
"Oke"
"Apanya yang oke?" tanya gita yang datang dengan nampan berisi air dan beberapa cemilan.
"Camping" jawab kansa.
"Kamu ikutan camping kansa?" tanya gita tak percaya.
"Ada juan" sekarang gita baru paham. Putri nya tidak akan pernah mau ikut segala macam kegiatan jika tidak ada juan di sana.
"Tante gak minta banyak, pulang dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun aja ya nak" gita mengelus kepala juan dengan sayang. Juan bahkan sudah gita anggap sebagai anak nya sendiri.
Karena kansa anak tunggal.
"Bun, zivo udah di kasik makan?" tanya kansa sambil mengunyah cemilan.
"Udah bunda kasih makan, di tambahin royko dikit" mendengar penuturan gita kansa melotot sempurna kansa menghempaskan laptop yang ada di pangkuannya dan berlari ke taman belakang.
"Kenapa kansa tante?" tanya juan.
"Tante sedikit bohong sama kansa, dia mager banget mau lari larian gitu kalau bukan nyangkut orang yang dia sayang" jelas gita.
"Jadi gak pakai royko dong?" gita menggeleng.
Sebetulnya juan kasihan, namun demi kesehatan kansa ia setuju.
"Juan nyusul kansa dulu ya te"
"Tante juga ikut deh"
Dua sejoli itu terperangah menatap kansa yang tiarap di rumput di sebelah nya zivo makan dengan lahap.
"Bwahahaha lo kenapa sa abis maratonan ya?" ejek juan dan kembali melanjutkan tawanya yang terhenti.
Gita terkekeh geli dan masuk kedalam rumah membiarkan dua sejoli itu tertawa bebas.
"Puas lo sama bunda ngerjain gue" ucap kansa ia sudah duduk kembali dan kaki tetap ia luruskan.
Kansa mengipas badannya dengan bajunya. Ngerti kan?
"Biar lo mau olahraga sa"
"Botak lu olahraga, sakit jantung gue wan" kansa memegang dadanya dan berlagak seperti orang kesakitan.
Juan melangkah mendekati kansa. Namun kansa merentangkan tangannya bertanda "stop berhenti disitu"
"Kenapa?" tanya juan heran, ia khawatir dengan kansa.
"Jantung gue dag dig dug kalau lo dekat dekat gue wan, jauh jauh gak lo!" kansa berucap dengan polosnya.
"Oalah rupanya" Juan kembali tertawa. Ia merasa hangat jika dalam fase bercanda mode on.
Kansa sangat sulit untuk di ajak bercanda. Walau menurut kansa itu sama sekali bukan candaan namun juan tetap menganggap itu lucu.
"Humor lo.. Benar benar kentang banget" ucap kansa tiba tiba. Dan langsung pergi begitu saja.
"Jleb woi jleb!"
"Untung lo istimewa bagi gue kansa kalau gak udah gue ceburin lo ke kuali mak ijah" celoteh juan pada dirinya sendiri.
"Tungguin gue woi!" teriak juan dan berlari nyusul kansa.
"Lama lo badut"
***
Next part?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bernama kansa
Short Story"Lo enek liat muka gue? Sampah! bahkan gue benci akut liat muka lo semua" kansa gitama "Bilang sama gue, siapa orang yang mau ngilangin lo di dunia, biar gue ilangin sekalian otak nya!" Juan akselar *** Cerita pendek, absurd, dan sesuai mood semoga...